DAY I ! Professional? Of Course!

6.4K 693 33
                                    







Mungkin jalan tol arah Bandung sebaiknya dibikin dua tingkat, pasti sangat berguna di setiap weekend. Win menghela napas putus asa melihat antrean panjang kendaraan di depannya yang bergerak superduper lambat. Padahal ini bukan long weekend, masa macetnya kayak begini sih?

"No, kok macet banget ya? Biasanya kalau bukan long weekend nggak gini-gini amat."

Pak sopir kantor Win itu mengintip dari kaca spion. "Iya, nggak tahu nih, Pak. Mungkin ada perbaikan jalan atau kecelakaan. Di sini sering banget."

Win melirik jam tangannya. Pukul 18.45. Pasti telat nih dia sampai ke lokasi. Win janji untuk sampai ke Lembang tepat pada waktu dinner supaya bisa mengecek langsung dinner yang sudah di-setting. Kalau macetnya kayak gini sih, Win pasti telat.

"Bright, kamu sudah di lokasi?" Win mengirim pesan WhatsApp. Pending. Win jadi teringat ungkapan yang mengatakan bahwa kesialan kadang datang nggak sendirian. Maksudnya, setelah terkena satu kesialan, akan menyusul kesialan lainnya. Seperti sekarang. Habis kena macet, jaringan provider kumat segala. Beberapa kali pesan Win gagal terkirim ke Bright. Mendingan langsung ditelepon.

Jurusan yang Anda panggil sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.

Kok nggak aktif sih? Win mengulangi panggilannya ke nomor Bright.

Jurusan yang Anda panggil sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.

Kayaknya HP Bright memang lagi nggak aktif. Coba Win telepon Foei. Stafnya itu seharusnya bareng-bareng Bright sekarang.

Jurusan yang Anda panggil sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.

Nggak aktif juga?! Kenapa semua HP nggak aktif sih?! Tapi HP Foei kan seharusnya selalu aktif!

"Pak, ini macetnya mungkin masih sekitar enam kilometer lagi," kata Nono.

"Tahu dari mana, No?"

Nono mengecilkan volume radio. "Itu barusan penyiar di radio bilang ada kecelakaan di depan. Lepas dari situ kayaknya lancar lagi kok, Pak."

Saking konsentrasinya berusaha menghubungi Bright dan Foei, Win sampai nggak ngeuh sama siaran radio.

Gila! Jauh amat! Ini sih dia bakal telat total. Mudah-mudahan nggak ada masalah soal setting dinner-nya.

Win menarik napas dalam-dalam. Foei salah satu andalannya, seharusnya semua bisa beres di tangan Foei. Win berusaha tenang. Nanti dia akan coba menghubungi mereka lagi.







**





"Halo, Pak Win..."

"Foei! HP kamu dari tadi kok mati? Saya dari tadi ngontak kamu, tapi nggak bisa. Kan saya sudah bilang, HP harus selalu ON!" berondong Win, setengah histeris karena lega sekaligus emosi. Akhirnya HP Foei menjawab panggilannya. Itu pun setelah dia masuk tol Bandung.

"Aduh, Pak. Maaf, tadi itu—"

"Dinner-nya gimana, Foei? Ada masalah? Pak Bright mana?" serbu Win sama sekali nggak memberi kesempatan Foei untuk melontarkan alasan apa pun.

Foei terdiam sesaat. "Dinner-nya... saya... nggak tahu, Pak. Bukannya, Pak Win di sana?"

What?! Nyaris aja Win releks berdiri di dalam mobil saking kagetnya. "Nggak tahu? Kok bisa nggak tahu?!"

"Iya, saya seharusnya di sana, tapi saya kejebak macet dan sekarang baru masuk Tol Pasteur." Foei terdiam lagi. "Waduh..." katanya pelan.

"Waduh? Waduh apa? Kok waduh? Kenapa waduh?!" Win langsung terserang panik dan cemas berlebihan. Ini nggak beres, dan alarmnya otaknya langsung berteriak sama histerisnya.

HONEYMOON EXPRESS [BrightWin] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang