Chapter 2

9.3K 581 17
                                    

Happy reading... :) -Tha

Ave's POV

Alarm di meja samping tempat tidurku berdering nyaring, aku menggiring tanganku ke samping untuk menggapainya, ku lirik sesaat dan ku lihat ternyata pukul 06.00 pagi.

Kelas dimulai jam 07.00 dan aku masih merasa lelah dan mengantuk, mengingat semalam aku pergi ke club dan baru menapakkan kakiku di kamar sekitar pukul setengah dua pagi.

ugh! Ku lempar sembarang alarm ku dan ku putuskan untuk kembali tidur tetapi tiba-tiba "Tok. Tok. Tok." Bunyi ketukan dari pintu kamarku dan masuklah Arnie, salah satu maid yang ada di rumah ini.

"nona, maaf tapi saatnya berangkat sekolah.." Arnie sedikit menepuk punggungku, lalu ku tepis tangannya.

"Im tired! just give me five mins, kay? Now get out!" Arnie pun mendapat bentakan pagi yang bahkan tidak ku rencanakan, tapi dia tidak berusik dari tempatnya.

"maaf nona, tapi anda harus segera bersiap agar tidak terlambat dan tidak mendapat hukuman yang berat lagi dari para guru.." sialan, beraninya dia, padahal sudah ku usir dari kamarku.

"damn Arnie! Stop act like you care! Because you are not! Ugh!" aargh! Kantukku sudah hilang ditambah moodku yang hancur at 06.15 in the morning ! What a great start for a new day.

Aku bangkit dari tempat tidurku, ku dorong dia keluar dari kamarku dan pada akhirnya akupun bersiap untuk pergi ke sekolah.

Selesai membersihkan badan, ku pakai outfitku untuk hari ini.Hanya kaus hitam yang sangat nge-pas di tubuhku bertuliskan 'i didn't like you anyway' juga leather jacket kesukaanku, skinny jins berwarna hitam, converse putihku, dan beberapa aksesoris yang lain seperti bracelet, tak lupa earring telinga kiriku, jika kau bertanya, ya. Aku memiliki sekitar tiga tindik di daun telinga sebelah kiriku, dan dua di daun telinga kananku, tapi aku jarang memakaikan earring di semua tempat yang ada.

Ku lihat lagi refleksi ku di cermin, ku rapikan sedikit rambut brunete panjangku yang ku biarkan tergerai. Hmm.. memang bisa dibilang tampilanku ini sedikit berandal, but i dont give a fuck. terserah bila ada yang mau menjudge ku atau apalah, aku ya aku. Dan seterusnya akan begitu.

Aku menuruni tangga dan keadaan rumah seperti biasanya. Sepi.

Yaa.. Kurasa rumah ini terlalu besar untuk ukuran rumah yang sering di tinggalkan, di rumah sebesar ini hanya ada aku dan beberapa maid, orang tuaku tak usah di tanya lagi. They're busy with their fucking disgusting job who more important than their daughter, pffttt. but who cares? I got their money anyway.

Aku mendapatkan uang yang benar-benar lebih dari cukup, aku bisa dapatkan semua yang ku inginkan.

Suasana sarapan ya.. Seperti yang kalian tahu. Sepi.

Hanya ada aku sendiri di meja makan dengan beberapa maid di belakangku, ku habiskan sandwichku dan dengan cepat ku seruput teh ku yang sudah sedikit mendingin.

Lalu dengan gerakan cepat menuju ke luar rumah dimana sudah terparkir cantik mobil audi hitamku, ketika aku baru membuka pintu kemudiku Arnie menepuk bahuku.

"maaf nona, tapi tuan memberikanku ini" katanya sambil menyodorkan amplop berwarna putih, ah.. bisa kutebak apa isi amplop itu. dan benar saja isinya bisa ku lihat sekitar 15-20 lembar seratus dollar dan terselip kertas yang tulisannya berbunyi:

Morning Ave, aku ada urusan dengan perusahaanku di New York dan sepertinya baru akan kembali seminggu atau dua minggu kedepan. Ibumu juga, ia bilang padaku mungkin ia pulang sekitar dua minggu lagi. ku berikan ini padamu untuk keperluanmu selama kami pergi, i love you sweatheart.

Troublemaker ∞ z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang