Chapter 19

4.3K 406 24
                                    

Ini dia guys, chapter 19 yang full-nya. Enjoy! xx -tha

Zayn's POV

Kupikir tidak ada salahnya untuk meminta saran dari harry, ia kan lebih berpengalaman dalam hal ini.

To : Harold
Hazz! Aku bersama Ave hari ini.

tidak menunggu waktu lama, ku dengar balasan pesan dari Harry.

From : Harold
Great mate! Ini kesempatan emasmu. Jangan kau sia-siakan.

To : Harold
yeah, tapi aku tidak percaya diri. Mungkin ia menolakku(?)

From : Harold
Wtf man?! Zayn malik the most wanted guy di sekolah, ketakutan menghadapi seorang gadis? Kau pasti bercanda.

To : Harold
oh, shut up. Aku ini bukan kau, dan kau tahu ia bukan gadis biasa.

From : Harold
yeah yeah yeah whatever. Ku beritahu padamu. Sekarang atau tidak sama sekali.

To : Harold
tapi- Arrggghh! Fuck fuck fuck!

From : Harold
ini waktunya z, jangan buat dirimu menyesal nantinya. Batteryku low, dan aku ingin mendengar berita baik darimu besok. Good luck tiger! xx

Ku hela nafas panjang, yang dikatakan Harry ada benarnya. Aku tidak mau nanti menyesal, mungkin ini memang saatnya.

Dengan iphone yang masih di tangan, ku cari kontak yang akhir-akhir ini sering menghubungiku.

"hello?"

"josh?"

"hey zayn.. Ada apa?"

"aku izin latihan hari ini, ada keperluan mendadak."

"zayn kau tahu kan ini latihan wajib? Turnamen sebentar lagi."

"iya josh, aku benar-benar minta maaf dan ini mendadak." Ku dengar helaan nafasnya dari sini. Kuharap Josh mengizinkan.

Hari ini, aku tidak mau ada seorang pun yang mengganggu waktu kami.

"yasudah tapi-"

"zayn, cepatlah! Antreannya semakin panjang!" teriakan Ave membuatku memotong perkataan Josh.

"terimakasih banyak josh!" lalu kuputuskan sambungannya dan berlari kecil menghampiri Ave. Masa bodoh bila Josh mengumpat di sebrang sana gara-gara ulahku.

********

Ave's POV

Bahagia? Devinisinya saja aku sudah lupa, apalagi merasakannya.

Kau bayangkan saja. Orangtuamu tiap hari bertengkar, mengucapkan kata-kata kasar pada satu sama lain dihadapanmu. Apa bisa dengan seperti itu aku bahagia? Ha-ha

Tapi zayn bisa melakukannya.

Ia bisa membuatku merasakan lagi apa itu bahagia, membuat saraf-saraf di tubuhku rileks dan merasakan lagi sentuhan dari rasa bahagia.

Kami sedang ada di kawasan london eye. Setelah seharian kami bermain di sekitar Big Ben. Oh, atau kau ingin aku menceritakannya dari awal? Baiklah, karena aku sedang bahagia akan ku ceritakan padamu.

****

Aku mengerang pelan saat cahaya mentari menyerangku. Ku benarkan posisi dudukku, ya! aku tidur dengan posisi terduduk, jadi saat ini bisa ku rasakan sedikit pegal di punggung hingga kakiku.

Troublemaker ∞ z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang