Chapter 28

3.2K 329 28
                                    

Get ready for a longass chapter! Enjoy:)

Author's POV

Ave hanya mentap bingung kedua pria tampan yang kini berpelukan di hadapannya, mereka terlihat seperti teman lama yang bertemu kembali.

"Kukira kau takkan datang menonton pertandingan ini, Tate." Ucap Zayn sambil memukul bahu pria yang diketahui bernama Tate itu,

"Ya aku datang, ini kan pertandingan pembukaan." Ucapnya lalu sedikit berbisik pada Zayn "Cheerleadersnya juga lumayan." Kemudian mereka tertawa diatas canda Tate.

Ave berdehem karena merasa tidak dianggap oleh kedua orang ini. "Ah, jadi kau Tate?" ucap Ave sambil mengulurkan tangannya.

"Yeah, dan kau.." jawab Tate sambil menjabat tangan Ave hati-hati.

"Aveena, um.. Ave for short," Ia tersenyum manis kearah Tate yang juga membalasnya dengan senyuman ditambah lesung pipit yang datang menyusul di pipinya.

Ada waktu yang sedikit tersita karena mereka saling terus menatap satu sama lain hingga deheman Zayn menyadarkan keduanya dan membuat mereka masing-masing salah tingkah di tempat.

Ave buru-buru melepas genggaman tangannya dari Tate lalu membenarkan snapback juga rambutnya sendiri dengan canggung.

"Ave ini pacarku, um— fyi." Ucap Zayn pada Tate, Tate yang menangkap nada tidak suka dari kalimat Zayn langsung mengangguk paham. "Oh.. okay. Sorry mate." Ia tersenyum dengan tampang merasa bersalah pada Zayn.

Zayn terkekeh melihat tingkah Tate, "Hey its ok, really." Ucap Zayn yang membuat Tate ikut terkekeh.

Ave hanya mengamati mereka dengan pikiran yang dipenuhi pertanyaan-pertanyaan untuk Zayn.

"Uh.. maaf sepertinya aku tak bisa berlama-lama. Nice to meet you guys." Ucap Tate sambil menatap Zayn dan Ave bergantian, lalu melambai dan berbalik pergi setelah mendapat lambaian balik dari Zayn dan Ave.

'Damn, she's really fine.'  Ucap batin Tate saat ia berbalik setelah sebelumnya menatap Ave sekali lagi.

*

"So, who's he?" tanya Ave setelah Tate menghilang dari pandangannya.

"Dia itu wakil kapten saat aku masih di Bradford High. Sekarang ia sudah jadi kapten, menggantikan aku yang pindah kesini." Jelas Zayn sambil kemudian meminum air mineral yang sedari tadi dipegangnya.

Ave mengangguk-ngangguk. "Pantas kalian terlihat akrab." Ucapnya, Zayn hanya mengiddikan bahunya sebagai jawaban.

"Ave, aku mau bersih-bersih dulu. Kau mau menunggu disini atau di parkiran?"

Ave bergeming, ia ingat saat ia menunggu Zayn disini ia bertemu dengan pria bernama Josh dan mengbrol dengannya membuat Ave tidak nyaman. Jadi, daripada harus bertemu dengan pria itu lagi, ia lebih memilih menunggu Zayn di parkiran. "Kupikir, di parkiran saja."

****

Ave menyandar di jok motor Zayn, menunggu. Ia eratkan mantelnya, dan mendongak ke arah langit. Membayangkan ia saat nanti melihat salju pertama yang akan turun pada akhir bulan ini.

Karena bosan, ia keluarkan iphone juga headsetnya. Ia pasang lagu Lana Del Rey yang berjudul Summertime Sadness. Ia tidak sedih sama sekali, ia hanya sedang menyukai lagu itu saat ini.

Ave memejamkan mata menikmati alunan lagu itu di telinganya lalu mengembuskan nafasnya yang menimbulkan asap di udara. Melihat kepulan asap itu, ia jadi teringat dengan kebiasaan buruknya yang sekarang sudah jarang ia lakukan, merokok.

Troublemaker ∞ z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang