Ave's POV
Cahaya mentari menyusup melalui celah tirai jendela dan memaksa mataku untuk terbuka, perlahan pandanganku bertambah jelas, wait, seingatku aku sedang mabuk berat di night club semalam, ini juga bukan kamarku dan sepertinya aku tidak begitu asing dengan kamar ini.
Perlahan aku mencoba mengangkat kepalaku oh shit! ini bumi yang berputar terlalu cepat apa aku yang sedang berputar-putar?! Arrggh! Kepalaku pusing bukan main, tenggorokanku terasa terbakar dan aku mual.
"aarrgh!" aku mengerang rasa pusing ini benar-benar tak tertahankan. Aku berusaha mendudukkan posisiku, saat ku lihat sekeliling.. HOLLY SHIT!!! Ini kan?! Kamar Zayn si-aneh-menyebalkan Malik!
Astaga aku benar-benar mual, dan aku tidak tahu dimana toiletnya, aku harus bagaimana? Zayn! Kau dimana?
Dengan susah payah aku berhasil keluar dari kamarnya, ku lihat ia sedang menonton tvnya
"z-zzayn.." sekuat tenaga aku berusaha mengeluarkan suaraku. Ia membalik
"aaaaa! holly crap! Ku kira kau mayat hidup yang ingin membunuhku." Ia malah teriak dan mengataiku seperti itu, ingin sekali rasanya membalas kata-katanya tapi keadaanku sedang benar-benar kacau.
"toilet.. zayn dimana toiletnya?" shit! aku benar-benar ingin muntah sekarang juga!
"sebelah sini." Ia lalu membantuku berjalan ke toilet, setelah sampai aku langsung keluarkan semuanya di kloset, sebut saja aku menjijikan karena Zayn masih ada bersamaku, tapi aku tak peduli.
Ku pikir ia akan keluar dari toiletnya, tapi aku malah merasakan ada yang memijit tengkukku, dan pasti dia orangnya.
"keluarkan saja ave, itu akan membuatmu lebih baik." Ia berkata sambil tetap memijit tengkukku, dan memegangi rambutku agar tidak terkena muntahku sendiri. ia membantukku tanpa rasa jijik sedikitpun.
Setelah selesai, aku keluar dari kamar mandi, ia mendahuluiku. Satu langkah itu benar-benar berat bagiku, aku kapok mabuk berat lagi. Astaga..
Ia kembali dengan membawakanku segelas air dan pil, "minum ini, ini akan membantu." Aku pun menuruti perkataannya, ia lalu membantuku lagi berjalan dan mengarahkanku ke sofa yang tadi ia duduki.
Aku duduk di sofa masih dengan rasa tenggorokan terbakar, kepala pening dan mual yang masih tersisa.
Zayn duduk di sebelahku memandangku khawatir, aku tidak yakin orang di sampingku ini Zayn yang sama, Zayn si-aneh-menyebalkan Malik. sepertinya ini orang lain, atau mungkin kembarannya, yang jelas pasti bukan Zayn yang itu.
Tiba-tiba perutku bergejolak lagi, aku langsung berlari ke kamar mandi (lagi) dan ugh, kau tahu yang terjadi selanjutnya.
Setelah sesi muntah kedua selesai, aku menidurkan kepalaku di senderan sofa.
"ave kau hancur oleh alkohol itu." Ucap Zayn lalu tertawa. sepertinya Zayn yang aku kenal sudah kembali.
"fuck off, malik." Aku memejamkan mataku, berharap pening di kepalaku hilang.
"you're totally mess up. Bila kau bercermin ku pastikan kau akan melihat zombie dari film world war z."
"i said fuck off, dumbass."
"hey! Jangan bicara seperti itu pada malaikat penolongmu."
"malaikat apanya? Jelas sekali kau kalangan iblis." Zayn hanya tertawa renyah,
"kau tidak lapar? Kau belum makan dan ini sudah jam 11 siang." Ah makan, aku baru sadar kalau aku lapar sekali sekarang-- kruyuk...
whaad da helll!? Bisa-bisanya perutku berbunyi. Aku jamin pipiku sudah semerah tomat sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker ∞ z.m
Fanfiction❝Deskripsi untukku cukup satu. Troublemaker. Cerita tentang betapa kacaunya aku, hidupku, dan kisah cintaku. ❞ -Ave. [Highest rank : #9 in Fanfiction] Zayn Malik Fanfiction, Written in Bahasa. ©2015 by Asyoulove1D