10. Malaikat?

426 66 3
                                    

Caca

Hari ini gue main-main ke rumah Ken, tapi Ken nggak di apartnya dan gue nggak ijin hehe. Nggak pa-pa lah dia juga sering ke apart gue.

Apartnya asik banget. Kalo dari segi ukuran sih sama aja cuman lebih bagus aja gitu gue ngerasanya.

Disini bener-bener kaca semua gitu jadi berasanya terang banget, berasa di indoapril.

Gue main-main ke ruang kerjanya, sampe sekarang gue nggak tau kerajaan dia apa. Tapi dia kaya gitu lho, mungkin aja dia keturunan kerajaan kali, makanya walaupun nggak kerja tetep aja kaya.

Gue liat-liat buku-bukunya dia, bikin males di baca sih jujur. Karena gue emang kurang suka baca buku, soalnya kalo mau baca sambil rebahan ribet apalagi kalo sambil makan, wahh parah sih.

Eh yang punya apart nelpon hehe.

"Kenapa Ken?"

"Di apart lo hehe. Nggak pa-pa kan?"

"Iya... Gue tunggu. Byeee..."

Katanya dia mau ke sini saudara-saudara, udah di jalan. Tuh kan gue nggak bohong, gue nggak bilang dulu masuk ke apart dia.

Ada satu buku di atas meja kerjanya yang sukses bikin gue penasaran.

Warnanya coklat gitu, kayak buku jaman dulu gitu lho. Buku sihir atau buku apalah yang di film. Dan... di atasnya ada nama gue, Natasha Raveena. Makin bikin gue penasaranlah, mana di sampulnya ada nama gue.

Nggak pa-pa kan gue buka? Lagian nama gue jelas banget tertulis di situ, apalagi di sampulnya.

"Kenzo Gunandhya Angel's." Gue terkekeh waktu baca. Apaan sih nih anak, mengakui diri sendiri kalo dia malaikat? Lucu banget, gemees.

Lembar selanjutnya gue buka dan isinya bener-bener sukses bikin gue kaget.

"First, you must change Natasha Raveena to be a better girl."

["Pertama, kamu harus merubah Natasha Raveena menjadi perempuan yang lebih baik"]

Sama, gue juga masih belum paham.

"Second, you must to make Natasha Raveena not feel lonely."

["Kedua, kamu harus membuat Natasha Raveena tidak merasa kesepian."]

"Third, you must to make Natasha Raveen accept her arranged wedding."

["Ketiga, kamu harus membuat Natasha Raveena menerima perjodohannya."]

Kalo kalian kaget baca itu, sama.

Gue bener-bener kecewa. Rasanya seperti gue dikhianati, lagi.

Di saat gue merasa ada orang yang selalu ada di sisi gue, ternyata dia cuma orang suruhan. Apa tadi namanya? Angel? Malaikat?

Apa maksudnya? Apa arti dari semua ini?

Jujur, kalo boleh memilih. Gue lebih baik nggak tau semua ini, dengan begitu setidaknya gue nggak akan kecewa lagi.

Tunggu, terus gimana tentang dia menyatakan perasaan sama gue beberapa hari yang lalu? Apa itu juga suruhan, iya?

Suara pintu terbuka membuat gue meletakkan kembali buku itu.

"Gue cariin ternyata lo disini, ngapain?"

Gue mengambil kembali bukunya buat menunjukkan sama Ken "Ini apa Ken?"

Ken cuma diam, nggak menjelaskan apapun. Okey, bisa gue simpulkan kalo semua itu adalah benar.

Gue menarik napas panjang, ternyata dengan melihat wajah Ken secara langsung sekarang bisa membuat gue nggak tahan untuk meneteskan air mata. Gue kecewa.

"Lo nggak perlu jelasin semuanya, dengan lo diam gue udah tau semuanya." Gue meletakkan lagi buku gue.

Gue juga bingung sama diri sendiri, bisa-bisanya gue ambil-balikin-ambil-balikin buku itu. Aneh.

Ken mencegah gue saat mau pergi dari ruangan kerja dan tentunya apart Ken, dia memegang pergelangan tangan gue.

"Gue ngaku kalo gue memang salah. Tapi gue nggak cuma ngelakuin semuanya ke lo karena itu, Ca. Gue bener-bener tulus. Gue nggak--"

"Percuma Ken, lo diem aja gue nggak percaya apalagi dengan lo jelasin ke gue gini." Akhirnya Kem melepaskan tangannya dari tangan gue.

"Buat sekarang atau mungkin kedepannya, kita nggak usah ketemu." Kata gue lalu benar-benar pergi.

Gue pulang dengan naik taksi, kalo gue mau nyetir sendiri sama artinya gue mau bunuh diri.

Gue bener-bener kecewa sama Ken. Semuanya terasa kayak mimpi, sayangnya ini nyata.











Lonely Girl | Wendy × JaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang