(+) 1

470 45 2
                                    

Gue melempar bantal ke arah Ken yang lagi tidur sambil memeluk Kena yang sekarang udah kelas satu sd, udah gede dia.

"Keen banguuun, udah siang jugaa."

Ken langsung bangun sih, tapi dia cuma senyum terus merem lagi.

Gue menarik tangannya "Keennn banguuun ihh."

Ken bangun lalu mencium pipi gue "Berisik, untung sayang."

Ken jalan ke kamar mandi dengan matanya yang udah ilang, ya mau gimana lagi biasanya juga gitu.

Gue mencium pipi Kena "Bangun, ganteeengg."

Kena langsung bangun terus senyum "Mamaaaa."

Gue angkat Kena biar gue pangku sambil peluk "Anak mama, tidurnya enak?" Kena mengangguk.

"Kalo papa udah selesai mandi, gantian kamu ya." kata gue sambil menyisir rambut Kena pake tangan.

"Papa udah mandi?" gue mengangguk.

Dia langsung lari ke kamar mandi terus ngetuk-ngetuk pintu "Papaaa... Kena mau ikutaaan."

Kena bener-bener anak papanya, apa-apa harus sama papanya. Sementara Ken dan Kena mandi, gue menyiapkan sarapan.

Sekarang gue udah bisa masak lebih banyak makanan, biar jadi istri yang baik lah. Pagi ini gue cuma masak nasi goreng, tapi ini nasi goreng kesukaannya Kena.

"Udah selesai mandinya? Sini makan." Kena jalan udah lengkap pake seragamnya.

"Mama dicariin papa tadi." Gue mengacak rambut Kena, gemes banget sih.

"Kena sarapan dulu ya, nanti mama balik lagi." Kena cuma ngangguk karena dia lagi sibuk makan.























"Apaan sih Ken?"

Ken nggak jawab, tapi dia malah nunjukin dasinya yang berantakan alias dia minta dipakein.

Gue merapikan dasinya Ken "Biasanya juga bisa sendiri."

Ken cuma nyengir "Tiba-tiba hari ini lupa."

"Udah tuh." pas gue mau balik, Ken narik gue ke pelukannya.

"Keen, kalo Kena liat gimana?"

"Aku kangen kamuuu."

"Tiap hari kan ketemu, Ken."

"Ya pokoknya kangen."

"Iyaaa... iyaaa. Bayi ya kamu."

Ken melepaskan pelukannya "Ca, boleh kan?"

Gue mengangguk, lalu Ken mencium bibir gue.

"Udah, Ken!"

Ken menangkup kedua pipi gue "Makasih ya, udah jadi istri dan ibu yang hebat buat aku sama Kena. Tanpa aku bilang juga kamu tau kan kalo aku sayang banget sama kamu? Makasih ya, aku sayang kamu, I love you."

Ken meninggalkan gue disini dengan pipi yang memanas, dasar Ken.

"Mamaaaa, kena mau berangkat sekarang."

Gue langsung keluar pas denger Kena manggil.

"Mama pipinya kenapa? Mama sakit?" Kena mendekat lalu memeluk gue.

"Ng―nggak, mama nggak sakit sayang."

"Kirain mama sakit."

"Kena, mau tau kenapa mama kamu gitu?" Kata Ken.

"Kenapa pa?"

"Keeennn! Nggak usah aneh-aneh kamu."

Ken mengacak rambut Kena "Nanti aja deh ya."

"Papaaaa."

Daripada makin aneh-aneh emang harus stop kalo udah gini.

"Kena nggak berangkat? Nanti telat."

"Yaudah, pa ayo berangkat."

Gue mencium pipi Kena "Semangat sekolahnya ya, ganteng."

"Kena duluan ke mobil sana, nanti papa nyusul." Kena itu kalo sama papanya langsung nurut gitu, nggak ngerti lagi.

Ken mencium kening gue "Berangkat dulu ya."

Katanya mau berangkat, tapi Ken masih tetep aja berdiri di depan gue "Udah lah sana berangkat."

"Mau kayak Kena juga, Caaa..."

Gue terkekeh lalu mencium pipi Ken "Semangat kerjanya ya papaaa."

Ken mencium bibir gue sekilas, terus pergi keluar.

Kalo di tanya, hal apa yang paling berharga di hidup gue jawabannya adalah Ken dan Kena. Mereka berdua bener-bener hal terindah yang Tuhan kasih.

 Mereka berdua bener-bener hal terindah yang Tuhan kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lonely Girl | Wendy × JaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang