1 ~ Penasaran ~

3.1K 117 23
                                    

Sejuta kisah ku tempuh
Ratusan wanita ku temui
Tapi tak ada yang semenarik kamu
Hay... Boleh ku tahu namamu ?


~ Fajar

Aku makin bosan mendengar ocehan teman-temanku yang saat ini masih berusaha membujuk ku untuk pergi ke rumah sakit, kali ini kami sedang keluar pelatnas niatnya mau jalan-jalan sebentar, tapi entah karena terlalu bersemangat atau aku saja kurang hati-hati aku terjatuh dan kepala ku menghantam entah apa aku tak begitu memperhatikan, karna aku langsung fokus pada kepala ku yang mengeluarkan darah.

" Jar ke rumah sakit ya ? Parah tu " kata Rian khawatir

" Ntar juga sembuh, bawel banget Lo Jom ! Ini cuma luka kecil aja "

" Kecil dari mana ? Ini parah Jar ! Si Jom bener lagi, kita ke rumah sakit aja ya " kini Ginting yang membuka suara

" Ngga... Demi Apapun gue ngga mau ke rumah sakit, Lo paksa kaya apa gue juga ngga mau ? " Bantahku keras kepala

" Emang ada apa sih di rumah sakit ? Apaan yang bikin Lo takut ? Dokter ? Perawat ? Atau apaan ? Di pelatnas juga ada dokter sama perawat Lo ngga takut tuh " kata Rian

" Yaudah balik aja ke pelatnas ! Gue ngga mau ke rumah sakit "

" Ngga keburu Fajar, sini sama pelatnas jauh, tuh liat di seberang ada rumah sakit. Kita ke sana aja ? Lo takut apaan sih ? Setan ? " Tanya Ginting

" Lo berdua lebay banget, tahu gue mah Lo berdua sayang sama gue ! Tapi ngga perlu lebay juga... Gue baik-baik aja paling besok juga sembuh "

Aku berusaha bangkit dari tempat duduk ku, tapi kembali terduduk Karena sedikit merasakan pusing pada kepala ku.

" Kan...kan... Lo tuh berat gue males angkat Lo, kalau sampe Lo pingsan di sini ! Udah deh nurut, kita ke rumah sakit sekarang " kata Ginting makin kesal

Aku menggeleng kuat dan memegang kepala ku yang masih mengeluarkan darah. Demi apapun aku tak akan pernah mau ke rumah sakit, dalam keadaan separah apapun aku tak akan menginjakkan kakiku di tempat itu. Kini seseorang mendekati ku, Rian dan Ginting.

" Permisi, maaf tadi saya liat kalian lagi debat, ada masalah ? " Tanya dia yang bisa ku tebak dia adalah seorang wanita

" Ini temen kita tadi jatuh, mau kita bawa ke rumah sakit dia ngga mau... " Jawab Rian

" Boleh saya liat ngga ? " Tanya dia yang kini mendekatiku dan melihat keadaan ku

Aku mengangguk dan membiarkan dia melihat keadaan luka di kepala ku, samar ku lihat wanita yang berdiri di hadapan ku ini terseyum, ia mengeluarkan kotak obat dari dalam tas nya dan kini membantuku untuk mengobati luka yang ada di kepala ku.

" Ngga begitu parah Kok... Paling dua atau tiga hari udah sembuh " Katanya sambil memamerkan senyum miliknya

" Makasih ya, oh ya Lo ini... " tanya Rian

" Saya perawat, kerja di rumah sakit seberang... Baru aja mau pulang terus tadi ngga sengaja liat kalian debat jadi saya beraniin buat liat ada apa "

" Pake Lo gue aja ! Gue Fajar, makasih ya udah di bantu obatin " kataku sambil mengulurkan tangan ku padanya

" Modus Lo Jar ! " Ledek Ginting

Wanita tadi tersenyum dan langsung menjabat tanganku.

" Gue Rain...  " Jawabnya masih dengan senyum miliknya yang kelewat manis

" Cantik... Maksud gue nama Lo cantik " ralat ku cepat

Ia kembali tersenyum, ku perkenalan Rian dan Ginting padanya. Kenapa aku baru bisa melihat wanita secantik ini sekarang ? Kemana aku selama ini ? Diam memikirkan hal yang tak pasti ? Apa ini Tanda dari Tuhan jika aku harus mulai melangkah menjalani hari-hariku yang baru ? Melupakan kenangan lalu yang hanya buat ku makin sakit.

Salah || Fajar Alfian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang