11 ~ Kecewa ~

614 41 0
                                    

Maumu itu apa ?
Apa kau kira perasaanku ini taman bermain ?
Seenaknya saja kamu permainkan
Ya... Setidak punya hati itu kamu !

~ Raina

Jujur aku lelah terus bersembunyi dari Fajar, setiap hari aku selalu main petak umpet dan kejar-kejaran dengan Fajar, menghindar darinya bukanlah hal yang mudah. Dia terus mencoba menghubungiku, dia juga beberapa kali terlihat di parkiran rumah sakit. Seperti hari ini aku melihat dia berdiri sambil menyandarkam Dirinya di depan mobil miliknya.

Baiklah Raina berhentilah berlari, hadapi Fajar ! Kamu harus berani. Aku mengembuskan nafas berat kemudian berjalan menuju motor milikku, pura-pura tak melihat Fajar. Baru saja aku meraih helm, Fajar langsung menahan tanganku.

" Rain... Denger dulu ! Gue mau minta maaf sama Lo "

" Ummm... Udah kan ? Gue mau pulang capek... "

" Raina, gue tahu Lo pasti marah banget sama gue, tapi beneran gue ngga ada maksud buat main-main sama Lo waktu itu... Gue... Gue... " Fajar tak melanjutkan ucapnya dan kini sedikit melirik pintu masuk rumah sakit

" Lo apa ? " Tanya ku ketus

" Gue ngga bisa ngomong di sini ! Gimana kalau nanti malem kita ketemu, di taman, mau ya ! "

" Gue sibuk "

" Kasih gue satu kesempatan lagi Rain ! Gue janji gue ngga akan lakuin ini ke Lo lagi, tolong Rain ! "

Aku diam dan kini menatap Fajar, aku melihat kesungguhan dari tatapan Fajar padaku. Aku menghembuskan nafas berat kemudian mengangguk.

" Oke taman jam 8 malem ya Rain "

" Oke, udah kan ? Gue mau pulang capek ! " Kata ku dengan nada dingin kemudian memakai helm dan pergi meninggalkan Fajar

Benarkah keputusan yang ku ambil ? Haruskah aku memaafkan Fajar ? Semua orang punya kesempatan kedua, Fajar juga. Baiklah mungkin aku harus memaafkan Fajar, terlepas dari apapun kesalahan yang ia perbuat dan resiko yang harus ku hadapi.

🍒

~ author

Pukul setengah delapan Fajar sudah bersiap untuk menemui Raina, ia menyiapkan bunga yang akan ia gunakan untuk minta maaf pada Raina. Sesekali ia merapikan penampilannya di depan cermin.

" Oke Lo ganteng Jar ! Lo pasti bisa dapet maaf dari Raina " kata Fajar percaya diri

Ia segera meraih kunci mobil miliknya dan segera berjalan menuju parkiran. Belum sempat ia menyalakan mobil miliknya, handphone miliknya berbunyi yang menghentikan aktifitasnya. Sebuah nama pada layar handphone milik Fajar yang rasanya sudah lama sekali tak terlihat. Nama seorang wanita yang dulu sering menghubunginya namun beberapa waktu belakangan ini sudah jarang sekali menghubungi apalagi terlihat. Fajar dengan ragu menjawab panggilan dari orang tersebut.

" Halo Tan... "

" .... "

" Apa ? Iya Fajar kesana sekarang... "

" ... "

" Iya, makasih ya Tan kabarnya "

Setelah itu Fajar memutuskan sambungan telvon, ia masih tak percaya dengan kabar yang ia dengar. Tubuhnya mendadak beku, air matanya jatuh begitu saja ini kah waktuny ?. Fajar menatap bunga mawar yang ia siapkan untuk Raina.

Salah || Fajar Alfian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang