6 ~ Siapa ? ~

681 48 19
                                    

Tak sampai satu kalimat kau ucap
Tapi sudah ciptakan banyak tanya
Yang pasti tentang nama seorang wanita
Ohhhh.... Bukan aku ya ?

~ Fajar

Selepas membeli sarapan aku langsung berjalan menuju kantin karena sudah di tunggu teman-teman ku yang lain. ku letakkan beberapa bungkus makanan di hadapan mereka, aku sedikit melihat Ginting yang saat ini tengah membuka bungkus makan miliknya, setiap melihat dia aku langsung merasa bersalah, keegoisanku yang nantinya akan menyakiti sahabatku ini. Aku ikut duduk dan mencoba fokus dengan makanan dihadapanku tak ingin membuat siapapun curiga denganku.

" Ting bagi telurnya ya ! " Kata Kevin sambil mengambil telur dari piring Ginting

" Aelah lu Vin... " Protes Ginting

" Lo apa-apaan sih Vin ! Kan gue belinya sama, kenapa harus ambil punya Ginting sih ? Bocah bener Lo " kataku dengan nada ketus

" Udah santai aja Jar ! Telur doang... Lo sensi amat, kita kan tahu Kevin kaya gimana " kata Ginting sambil terseyum sekilas

" Tahu nih... Dendam apa Lo sama gue "

" Ya itu kan punya Ginting "

" Udah ngga papa Jar " kata Ginting santai

Ya Tuhan kenapa dia harus sebaik ini ? Kalau seperti ini aku makin tak punya nyali lebih untuk menutupi ulah Jean. Aku kembali mencoba fokus pada makananku sendiri dan melupakan semua hal yang buat ku makin merasa bersalah.

" Anthony... " Panggil seseorang yang kini langsung berlari dan memeluk tubuh Ginting, ya siapa lagi kalau bukan Jean pacarannya yang menyebalkan itu

" Hai... Kok ngga bilang kalau mau ke sini ? Ada apa nih ? " Tanya Ginting

" Biar jadi kejutan, aku juga mau minta maaf sama kamu, aku jarang hubungi kamu akhir-akhir ini. Aku sibuk banget maaf ya "

" Ummmm... Kamu udah makan ? "

" Udah tadi sebelum ke sini "

Jean melihatku sekilas, yang ku balas dengan tatapan tak suka. Mungkin dia sadar karena yang dia lakukan selanjutnya adalah mengajak Ginting untuk pergi dari kantin. Wanita menyebalkan pria sebaik Ginting dimainkan, meski aku juga belum tahu sebaik apa kakak Raina itu.

" Mikir apa Jar ? " Tanya Rian yang sedikit membuatku terkejut

" Hutang negara " jawab ku asal

" Sok banget Lo, mau bantu lunasin emang ? " Tanya Jom lagi

" Tadinya sih gitu, tapi gue sadar diri gue ngga sekaya itu yaudah ngga jadi, yaudah ya gue juga mau pergi "

" Baru aja Dateng udah mau pergi aja Lo ? Kemana sih ? " tanya Kevin

" Ketemu dewi hujan "

Tanpa menunggu ucapan mereka aku langsung pergi begitu saja. Ya mungkin dengan pergi bersama Raina aku akan melupakan rasa bersalah ku pada Ginting dan lupa dengan mudah. Yang penting Ginting ngga tahu, selama dia ngga tahu apa-apa dia ngga akan tersakiti, jadi lebih baik Lo tenang Fajar, semua akan baik-baik aja.

Salah || Fajar Alfian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang