Chapter 17: Shizun

3.3K 367 56
                                    

Chapter 17

Shizun

*****

Wei WuXian tertawa gembira. Tanpa berpakaian dan hanya bermodalkan celana kain, ia melompat dari tepi dermaga kayu sambil bersorak "Awas! Wei WuXian yang hebat datang!" dan byurrr!--air yang tenang itu pun meledak seperti dijatuhi beban yang sangat berat. Ketika ia menimbulkan kepala sambil memuncratkan air dari mulut, suara-suara tawa gembira terdengar.

"Wei WuXian, lakukan lagi!"

"Coba sambil bersalto!"

"Lompat lebih tinggi, ya!"

Itu adalah teman-temannya yang saling berkomentar. Wei WuXian berenang menghampiri mereka. Ada enam anak laki-laki dan salah satunya Jiang Cheng yang tampak tidak terkesan sama sekali pada saudaranya yang senang pamer itu.

"Aku juga bisa melakukannya," celetuk Jiang Cheng berenang ke tepian.

"Kalau begitu lakukan," kata salah satu teman mereka tidak sabaran. "Kau harus bisa lebih keren dari Wei WuXian."

"Lain kali," kata Jiang Cheng sudah naik ke dermaga lalu berlari menghampiri seorang gadis yang sedang sibuk mengeluarkan biji teratai dari tempatnya. "Jiejie, sedang apa?"

Mengumpulkan biji teratai," kata gadis itu tersenyum lembut. "Tapi sepertinya kurang."

Belum sempat Jiang Cheng menjawab, suara yang lain menyelanya, "Aku akan mencari yang banyak untuk Shijie!"

Jiang Cheng kesal, "Kalau begitu, cari sendiri!"

Wei WuXian menjawab sambil menyengir, "Siap, Tuan Muda Jiang!"

Laki-laki periang itu berenang menjauh, diikuti teman-temannya sementara itu Jiang Cheng mengomel tidak jelas sedangkan Jiang YanLi tertawa pelan.

Suara omelan Jiang Cheng semakin tidak terdengar ketika Wei WuXian berenang semakin jauh dari dermaga, menghampiri teratai-teratai yang tumbuh dengan cantiknya. Wei WuXian asik memetik sampai tidak sadar tubuhnya terus bergerak hingga membentur sebuah perahu.

"Oh, hampir saja," ujar seseorang di atas perahu itu.

Wei WuXian menoleh karena merasa tidak asing dengan suaranya. Dan benar saja. Wajah yang dilihatnya pun sangat familier. Yang berada di atas perahu adalah Dua Giok Kembar dari Gusu Lan.

Senyuman Wei WuXian mengembang, "Lan Zhan, kau datang?!"

Lan WangJi belum sempat menjawab atau Lan XiChen yang belum sempat menyapa sudah didahului Wei WuXian yang merangkak naik ke perahu. Tanpa mempedulikan sekitar atau mempedulikan diri sendiri yang basah kuyup, laki-laki itu memeluk Lan WangJi dengan gemas.

"Aku senang kau datang ke Yunmeng! Kenapa? Apa yang membawamu kemari?" tanya Wei WuXian menatap laki-laki muda itu, masih memeluk lehernya.

"Wei Ying," ujar Lan WangJi.

"Aku?"

"Mn. Karna Wei Ying."

Wei WuXian tersenyum lagi. "Hehehe."

"Wei Ying."

"Wei Ying."

"Wei Ying, bangun."

Wei WuXian tersentak pelan namun tidak membuka mata. Ia kembali terlelap, kembali menikmati mimpi indahnya sementara Lan WangJi mencoba memanggil lagi sambil melepaskan tangan Wei WuXian dari lehernya. Laki-laki itu mengigau ketika Lan WangJi mencoba membangunkannya tadi. Lan WangJi pikir ia bangun karena sempat bergerak dan memeluk lehernya, tapi ternyata Wei WuXian belum kembali dari dunia mimpi.

The Dark CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang