Chapter 15: Kelinci Kecil

3.2K 403 143
                                    

Chapter 15

Kelinci Kecil

*****

Pikiran Lan WangJi kosong. Apa yang terjadi beberapa saat lalu membuat otaknya tidak berfungsi. Keterkejutan masih ada padanya. Pikirannya mendadak buyar, merasa semua yang dilakukan tadi hanyalah mimpi.

Iya. Ini pasti mimpi.

Bahkan mungkin kejadian semalam juga adalah mimpi?--bertemu Wei WuXian dan bercinta dengannya.

Tidak hanya Lan WangJi yang berharap ini adalah mimpi. Mo XuanYu juga mengharapkannya.

Ia kira kenikmatan yang dirasakan hanyalah bunga tidur yang mengisi alam bawah sadarnya, tidak nyata. Bohong jika Mo XuanYu tidak pernah bermimpi tentang hal seperti ini sebelumnya. Sebagai laki-laki, tentu saja dia pernah mengalaminya. Oleh karena itu, dia menikmati, menginginkannya lagi dan lagi, menginginkan pria yang selalu di mimpinya itu menghajarnya sampai ia tidak berdaya. Tapi siapa sangka, kali ini bukan sekedar mimpi basah.

Berada di dekapan Lan WangJi adalah keinginan paling egois yang ia miliki. Ingin merasakan kecupan hangat dari bibir merah itu adalah imajinasi yang tersembunyi. Merasakan sentuhan penuh cinta itu adalah khayalan yang paling kotor. Semua itu terpendam di dasar hati Mo XuanYu yang sangat, sangat dalam, sangat rahasia. Ia tidak mau seorang pun tahu keinginan bangsatnya itu. Meski begitu, ketika semuanya terjadi, Mo XuanYu hancur. Hatinya sakit. Ia ketakutan. Bukan karena Lan WangJi yang mungkin saja mengusirnya--atau yang lebih buruk lagi, membunuhnya--tapi Wei WuXian yang akan kecewa padanya. Ia tidak mau orang yang paling disayanginya itu membencinya karena hal ini. Mo XuanYu sudah melakukan hal yang tidak pantas dengan suami tercinta kakaknya. Ia sangat malu. Mungkin permintaan maaf saja tidak cukup untuk menebus dosa ini.

Mo XuanYu menyeka air mata, sebisa mungkin menghiraukan keberadaan Lan WangJi. Ia berusaha bangun walau kedua kakinya lemas dan bokong sakit luar biasa. Ia juga berusaha mengabaikan cairan yang menetes-netes keluar dari bagian bawah sana.

"Aku...," Lan WangJi berusaha mengatakan sesuatu, tapi ia pun tidak tahu apa yang harus dikatakan.

Mo XuanYu membungkus dirinya dengan selimut sebelum meninggalkan kamar Lan WangJi, masih terisak.

"Gege, maafkan aku... Aku mengkhianatimu..."

***

Entah berapa lama waktu yang dihabiskan Mo XuanYu untuk menangis. Ia akui, sekarang dia cengeng. Yang membuatnya tidak berhenti menangis bukan masalah apakah ciuman pertamanya diambil atau keperawanannya sudah hilang--bahkan sebelum memutuskan untuk meminjamkan tubuhnya sehari, Mo XuanYu yakin Wei WuXian akan menggunakannya yang tidak-tidak--tapi wajah sedih Wei WuXian-lah yang selalu terbayang olehnya.

Bagaimana jika Gege marah? Bagaimana jika Gege tidak mau bicara padanya lagi? Bagaimana jika Gege membencinya seumur hidup? Bagaimana--bagaimana... Terlalu banyak kekhawatiran di hati Mo XuanYu.

Tok. Tok.

Terdengar ketukan singkat di pintu kamar, menghentikan isak tangis Mo XuanYu. Ia menyeka hidung sebentar dan diam untuk memastikan kalau ia tidak salah dengar.

Tok. Tok.

"Ini aku."

Jantung Mo XuanYu berdetak lebih cepat. Suara itu mampu membuatnya bergeming, hampir tidak bernapas. Rasa takut kembali menyerang.

The Dark CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang