Chapter 25
Jangan Terlalu Bersemangat
*****
Wei WuXian tidak mempercayainya. Ia meragukan pandangannya sendiri. Apa yang dia lihat tidaklah nyata.
Wen Ning sudah tewas. Dia sudah menjadi mayat. Bagaimana mungkin laki-laki itu kembali hidup seperti manusia?!
"Gege pasti terkejut," suara Mo XuanYu terdengar lembut.
Wei WuXian tergagap, "Ten... Tentu saja aku terkejut, A-Yu! Ini... Wen Ning... Ini... Hidup... Bagaimana kau melakukannya?!"
Mo XuanYu mengeluarkan tiga lembar kertas, "Dengan ini."
Wei WuXian menatap kertas itu. Ia mengambil satu dan mengamatinya.
Kertas di tangannya ini seperti kertas jimat biasa, tapi setelah diperhatikan baik-baik, Wei WuXian sadar bahwa ini bukan kertas jimat sembarangan. Pola gambar serta tulisan di atasnya terlihat rumit dan tidak bisa dibaca.
"Kau menghidupkan Wen Ning dengan ini?!" Wei WuXian masih terkejut.
Mo XuanYu berpikir sejenak. Ia menggangguk kemudian menggeleng, lalu mengangguk dan menggeleng lagi. Dia tidak yakin, "Erm... Bisa dibilang menghidupkan, tapi itu bukan ucapan yang tepat."
Wei WuXian tidak mengerti. Ia masih sulit berpikir karena keterkejutan ini, "Maksudmu?"
"Ini adalah kertas jimat kebalikan dari jimat penutup panca indra, mirip jimat yang digunakan untuk membuka indra keenam," Mo XuanYu menjelaskan sambil menunjuk kertas di tangan Wei WuXian. "Di tangan Gege adalah kertas indra pengecap. Lalu ini untuk indra peraba dan ini untuk penciuman. Mayat hidup sudah memiliki dua indra; penglihatan dan pendengaran. Jadi, aku membuat tiga kertas pembuka indra yang lain."
Wei WuXian terdiam. Pikirannya kosong. Dia kehilangan kata-kata.
"Tapi, aku masih belum bisa mempertahankan durasi efek dari jimat-jimat ini. Indra pengecap akan hilang setelah 24 jam, indra penciuman bisa bertahan sampai dua hari, lalu indra peraba setidaknya bisa tiga hari. Dan aku bukanlah seorang Dewa atau abadi yang bisa menghidupkan orang dengan sempurna. Sisi negatifnya adalah mayat hidup yang memakai ini tidak bisa menggunakan energi spritual dan akan memiliki tubuh yang sangat lemah--"
Tiba-tiba tubuh Mo XuanYu disambar. Ia merasakan lengan-lengan yang hangat melingkar di tubuhnya.
"A... Yu. A-Yu! Kau jenius!" Wei WuXian berseru.
Mo XuanYu terkekeh pelan, "Tapi aku tidak sejenius Gege," kemudian dia berdeham ketika mendengar Wen Ning terkikik melihat kedua orang ini berpelukan. "Anu, Gege... Tolong lepaskan."
Wei WuXian semakin mengeratkan pelukannya, "Tidak mau! Aku terlalu senang!"
"Bagaimana aku bisa tahu kalau Gege senang tanpa melihat ekspresi gembiramu?" tanya Mo XuanYu sambil melepaskan tangan Wei WuXian dan memberikan dua kertas jimat padanya. "Ini, makanlah, supaya aku bisa melihat wajah tersenyum Gege."
Wei WuXian menatap kertas itu di tangannya tanpa mengucapkan apa-apa.
"Kalau efeknya sudah habis, aku akan membuatkannya lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Cloud
Fanfiction[TIDAK DIREVISI. HARAP MAKLUM BILA ADA SALAH KATA DAN TYPO] "Berita buruk! Wei WuXian menghilang!" Kurang dari satu hari berlalu sejak pengepungan di Bukit Luanzang, beritanya tersebar luas bahkan lebih cepat dari perperangannya itu sendiri. Sementa...