Pagi yang sangat asing. Kemeja putih yang sangat putih, masih wangi baju baru. Sepatu dan tas yang masih terlihat mengkilap, topi dan dasi yang sudah berwarna abu – abu. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah di SMA6. Semua berbaris mengikuti upacara bendera dan mendengarkan pembagian kelas. Setelah acara di lapangan selesai, semua peserta didik baru digiring untuk menuju kelasnya masing – masing.
Kelas 10 MIPA 1, mulai terlihat kegaduhan disana. Banyak yang merebutkan tempat duduk dan teman duduk.
Devran Jinda Lazuardi, murid terakhir yang masuk ke kelas 10 MIPA 1.
"Permisi Kak, saya Devran dapat kelas 10 MIPA 1". Sapa Devran untuk kakak kelas yang membimbing mereka selama tiga hari pertama di SMA6.
"Ohiya, silahkan masuk, Dek. Darimana kamu?"
"Dari toilet ka, tadi kebelet." Jelas Devran dengan kupingnya yang memerah
"Yaudah silahkan duduk"
"Terimakasih Kak"
Devran menelusuri kolom pertama hingga sampai pada baris paling belakang. Yang tersisa satu bangku.
"Permisi, saya boleh duduk disini?" dengan sangat lembut dan penuh kehati – hatian.
"Iya." Dengan tatapan yang masih melihat ke arah depan.
Kini Devran mulai mencari cara bagaimana untuk menyapa teman sebangkunya ini. Devran memang anak yang tak banyak bicara, tapi ia juga tidak betah berlama lama disuguhi tatapan asing seperti ini.
"Hmm, ini gapapa kan... gue duduk... di si ni??"
"Nanti aja ngobrolnya, itu kakak nya lagi ngasih arahan buat besok."
"......."
30 menit yang terasa seperti 3 jam. Suasana asing yang masih menyelimuti Devran dan chairmate barunya tersebut.
Keadaan yang ditunggu tunggu akhirnya tiba. Kakak pembimbing yang mukanya sangat kaku itu pun akhirnya keluar meninggalkan kelas. Seisi kelas tampak riuh gembira cakap sana sini seperti sudah saling kenal lama.
Kini tinggal meja paling belakang yang masih dengan suasana asing tak ada tanda pertemanan. Devran yang mulai kebingungan bagaimana caranya berkenalan dengan teman sebangkunya yang sampai sekarang masih sibuk menulis catatan yang ada di papan tulis kedalam bukunya.
"Eh, nama lo siapa?"
Dengan tiba tiba menanyakan hal tersebut kepada Devran, yang membuat ia sekarang gugup bukan kepalang dan tentu telinganya yang memerah.
"Eh, kok bengong?"
"Oh hm itu hm iya bener"
"HA? Apaan yang bener?"
"Eh emang nanya apa?"
"Nama lo siapa"
"Oohh, Devran. Hm iya, Devran Devran"
"Oh ok"
"Nama lu siapa?"
"Naraya Kyla Adista, panggil aja Raya"
Hari pertama menjadi senior. Dengan leganya bisa berkuasa di kantin, bisa bebas tebar tebar pesona, mengincar adik - adik kelas dan banyak hal yang ditunggu - tunggu saat menjadi senior. Siapa lagi kalau bukan pikiran seorang Kenzo Brian Soesanto.
"Mas Ian! Kemana aja si, lama banget. aku udah nunggu disini dari 10 menit yang lalu. Mas Ian tuh ya gak kasihan apa sama aku? Aku kan gak enak diliatin terus sama kakak - kakak yang dari tadi ngambil motornya, lama - lama disini aku bisa dikira tukang parkir sekolah tau ga?!"
![](https://img.wattpad.com/cover/221699932-288-k776903.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA6
FanfictionTentang SMA6? Kakak kelas, Adik kelas, Alumni Ekskul paling hitz pada masanya? Band Band apa yang personil nya ganteng ganteng? BAND SMA6!!! Happy reading♡