Goes to

19 3 0
                                    

Disnilah mereka berbagi cerita dari banyak kisah. Lima orang laki laki muda yang ketampanannya tidak ada dua. Siapa lagi kalau bukan anggota Band SMA6.

Hari ini mereka menghabiskan waktu bersama di studio musik milik Orangtua Wirya. Pencetus ide ini tidak lain tidak bukan adalah sang kapten, Sega.

Brian sudah menyelesaikan Ujian Nasionalnya dengan baik dan diterima di kampus yang menjadi impiannya. Devran dan Wirya sudah berhasil melewati Ujian Kenaikan Kelas, Devran yang naik ke kelas 11 dan Wirya yang menjadi senior, kelas 12. Sega dan Jae yang memasuki semester ke-3 menjadi mahasiswa.

Malam ini cuacanya sangat bersahabat, mereka tak segan - segan membagi hal manis sampai hal yang sangat pahit yang mereka rasakan.

"Kita harus lebih sering sering nih kumpul gini," Cetus Wirya.

"Asyiappp kalo tuan muda yang ngomong mah langsung gas hayuk meluncur," cletuk Brian.

"Yaudah besok siang gasssssssss," seru Jaz.

"Hmm inget Bang Wirya, buku buat ujian belom kebeli lohhhhh," ejek Devran.

"Ah iya anjir. Gue lupa. Gue udah kelas 12 ya," jawab Wirya dengan muka yang melesu.

Dan sekarang, sang tuan muda dikelilingi oleh gelak tawa teman temannya.

"Eh udah - udah," Sega menenangkan dengan merangkul pundak Wirya "tenang wiir."

"Cemen lu Wir, baru kelas 12 aja udah panik. Panik tuh kalo lu ngehamilin anak orang," cletuk Brian.

"HEH! Kalo ngomong sembarangan. Adek lu sini gua hamilin," timpal Jazlin.

"WOY JAZ! Lu juga ngomong gak di filter," Sega membelalakan matanya.

"Sini gua bunuh lu kalo sampe ngehamilin adek gua!" ujar Brian dengan berakting menusukkan pisau ke perut Jazlin.

"Eh besok lari yuk," ceplos Jazlin.

"Dari kenyataan Jaz?" Respon Sega.

"Bangke lu Ga"

"Yah lagian random banget tiba - tiba ngajakin lari"

"ayok," celetukan Wirya membuat mereka semua menoleh kearahnya.

"Lah? Bukannya Udah kelas 12 Wir? Bersemedi aja di perpustakaan gih," ocehan Brian.

"Ah sialan lu Bang. Gue juga mau menghirup udara segar."

"CFD an aja yuk," Devran yang akhirnya membuka suara dengan mulut yang masih blepotan coki - coki.

"Iya itu gua ngajakin lari itu mksdnya sambil CFD an cukkk."

"Adek siapa si ini?" tanya Sega mengeledek.

"Adeknya Bang Jazlin" jawab Devran dengan sebenar benarnya.

"Idihhhhh ogahh gue punya adek kayak lu."

"Awas lu Bang gak gue beliin apple smoothies lagi."

"Dih yaudah, Bunda lo buat gue."

Dan kacang sukro milik Brian menjadi korbannya, untuk dilempar ke muka Jazlin.

"Nginep di rumah gue aja yuk," celetukan Wirya mengakhiri sesi lempar kacang antar saudara.

"Sekarang banget nih?"

"Lah iya kuy."

"Gassss"

"Hmm gue izin dulu."

Gak usah ditanya siapa pemilik suara yang meminta izin itu, ya itu Devran Jinda Lazuardi yang sangat mematuhi aturan rumah yang dibuat oleh sang Bunda.

SMA6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang