Awal Mula

25 4 0
                                    

Jazlin pov.

Jadi anak kuliahan itu emang ribet banget. Harus siap dengan segala keadaan yang tiba - tiba.

Tiba - tiba kelas diubah, tiba - tiba dosen gak ada, tiba - tiba tugas numpuk, tiba - tiba kau ada yang punya :'(

Hahaha cringe banget sih gue.

Gue pilih sastra inggris karena gue pikir ini prodi yang akan membuat gue bisa leha - leha di rumah sambil menikmati ind*omi seleraku. Tetapi kenyataannya, tidak semudah itu ferguso. Semester pertama ini bener - bener ngebuat gue stress. Gue bukan Sega yang bisa menclok sana sini dan nikmatin masa mudanya banget di kampus. His world is full of campus life. Sedangkan gue?

Gue lebih milih untuk cari kebahagiaan di luar kampus, jenuh banget kalau di kampus. Ada aja tugas yang datang walaupun gue gak undang.

Walaupun Gue, Sammy, dan Sega beda prodi, tetapi kita masih tetap nongkrong bareng kalo nggak ada matkul.

Sering ketemu juga di kantin atau di parkiran. Kalau ditanya seberapa sering gue nongkrong sama Sega di area kampus? Hm jawabannya adalah tidak sesering aku merindukan mu.

Aihhh sedapp banget bangg.

Haha

Gue lebih sering ketemu sama Sammy, karena emng dari SMA pun Sammy sama dablek nya kayak gue Ahaha.

Kalau Sega itu udah jadi junior yang macam senior. Kegiatannya banyak banget, sibuk. Sega juga kerja di kampus, di perpustakaan kampus gitu, jadi perpustakawan sepertinya. Anaknya emang calon imam idaman banget, iya tau beda jauh sama gue emang :'(

"Jaz?"

Baru juga di omongin, orangnya muncul ni.

"Oyy Ga, mau balik?"

"Mau cetak poster"

"Lah? Sejak kapan lu demen kpop? kok gak bilang bilang si, poster girlgroup mana? Liat donggg Ga"

"Pea lu"

Gue udah seserius itu memohon, menampakan raut wajah gue yang sangat aduhai. Si Sega emang anak kampret. Gak jadilah gue bilang dia calon imam idaman.

"Yaudahlah, musnah lu sana."

"Muka lu makin mirip anak ayam kalo lagi cemberut gitu." Ledek Sega sambil terkekeh.

"Sue lu."

"Poster itu kan gak cuma buat girlgroup korea Jaz. Ini gue mau cetak poster buat tugas kuliah."

"Ah gak seru lu Ga."

"Ehhh mau kemana lu? Gak ada matkul?"

"Nggak ada, udah selesaiiiy"

"Terus mau balik?"

"Nggak."

"...."

"Biasaa Ga"

"Jaz, ati - ati."

"Duluann Gaaa."

...

Sega pov.

Kalau dibilang capek, ya capek. Hidup harus terus berjalan. Terlalu banyak ngeluh pun gak menghasilkan apa - apa. Menikmati adalah pilihan yang tepat untuk setiap perjalanan.

"Seg tolong cetakin poster ini ya."

"Siap kak."

Katanya, kalau aktif di kampus, kenal banyak kating, dikenal sama dosen, dan keuntungan - keuntungan lainnya yang bisa mempermudah proses skripsi.

Memang masih jauh banget gue untuk skripsi, tapi yang nama nya panen itu bukan dengan tiba - tiba, pasti ada proses.

Gue juga mulai nyari tambahan uang jajan sendiri, karena ongkos kuliah itu gak sedikit jadi, gue bantu - bantu di perpustakaan. Hidup gue ya untuk keluarga, hanya seputar Ambu, Eneng, dan Kampus.

Gue menolak untuk menghabiskan masa muda gue di luar sana. Maksudnya di luar sana itu pergaulan yang cukup gemerlap. Gue gak bisa seperti Jazlin yang keluyuran sana sini untuk nyari jati diri.

"Sega, bantu saya di ruang UKM dong."

"Siap Kak."

"Eh Kamu MAPALA bukan sih?"

"Mahasiswa Pencinta Alam ka?"

"Iyaa, kamu masuk disana?"

"Nggak kak. Tapi saya tetep mencintai alam kok."

"Ohh ok ok."

"Kenapa ka?"

"Ya gapapa, Nanya aja."

Kadang gue sering dikira mengikuti semua organisasi yang ada di kampus, UKM itu semacam ekskul gitu lah. Gue lebih milih untuk ikut Band lagi. Hitung hitung melatih skill.

Oh iya Jazlin juga ikut band kampus katanya biar gue ada temennya. Hm kadang tuh bocah emang sweet, kadang loh ya kadang. Tapi kadang dia yang bikin gue khawatir, dia mulai kenal sama dunia malem, biar gak stress kampus terus alesannya. Gue sih okay okay aja, cuma dia rese kalo lagi high, suka nelfonin gue, Brian, Wirya ataupun Devran, random banget yang dia omongin. Pernah waktu itu dia nelfon gue terus minta jemput di club, gue aja gak tau lokasinya dimana, akhirnya gue telfon Sammy dan minta share location. Sammy bilang dia mau nganterin Jazlin pulang tapi gak mau, maunya sama gue. Ya begitulah salah satu dari sekian banyaknya tingkah rese nya Jazlin kalo lagi high.

...

Brian pov.

Minggu depan gue bakal ngelewatin lagi ujian yang udah pernah gue rasain, iya bener, UN. Kata temen - temen gue "ih gak berasa ya, sebentar lagi udah jadi mahasiswa." rasanya gue pengen teriakin di kupingnya "WOI GAK BERASA KATA LO?! GUE UDAH CAPEK KAYAK GINI, LO GAK BERASA?!" Oke cukup Brian, cukup.

Kata Bang Sega, di kampus justru kita lebih capek, banyak hal yang harus kita kerjain sendiri, harus pinter - pinter bagi waktu, buat belajar, cari materi, dan istirahat. Tapi kalau kata Bang Jazlin, kuliah itu emang capek, tapi kita bisa punya lebih banyak temen, temenan sama siapapun walaupun beda jurusan, makanya kalau dibandingin, Bang Jazlin punya lebih banyak temen daripada Bang Sega. Kalau kata Bang Jazlin "Sega gak punya temen karena terlalu sibuk kalau di kampus." 

Oh iya waktu gue ngechat Bang Jazlin karena otak gue udah sumpek banget, Bang Jazlin ngajak gue main sama temen - temen kampus nya dia. Gue diajak ke club dan kenalan sama temen - temennya Bang Jazlin. Gue disana cuma nyebat doang kok, gak minum kayak Bang Jazlin dan kawan - kawannya, soalnya gue gak dibolehin sama Bang Jazlin, katanya gue masih dibawah umur. Hiks

Kalian jangan bilang ini ke Bang Sega ya, bisa - bisa gue sama Bang Jazlin disidang sama dia.

SMA6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang