SMA6

Ketahuan

Ini sudah hari ke 99+

Kejadian Raya dengan senior di kantin itu sudah merebak kemana mana. Bahkan Devran sebagai kalangan introvert yang tidak pernah terlihat keberadaannya di sekolah pun sudah tahu.

Hari ini hari rabu. Semua siswa memakai pakaian lengkap pramuka. Kabarnya nanti akan di adakan penyuluhan tentang penggunaan finger print sebagai absensi sehari hari.

Ini adalah kabar baik untuk murid murid, itu berarti free class.

Bel Istirahat pertama pun sudah berbunyi

"Di catat tugasnya ya, dikumpulinnya tepat waktu. Nanti malam jangan lupa laporannya di grup WA"

"Baik bu, TERIMKASIH BU." Ucap riuh anak anak kelas

10 MIPA 1 yang mempunyai tradisi laporan belajar setiap malam via WA dipandu dengan Ibu Ifa. Ini suatu gebrakan untuk anak muridnya agar belajar setiap malam sebelum menjumpai materi pagi di sekolah. Tetapi, kadang kegiatan ini juga sia - sia bagi murid yang hanya laporan waktu dan nama mata pelajaran tanpa benar benar belajar. Iyaa, dengan kata lain 10 MIPA1 ini sudah banyak dosa karena sering ngibulin Bu Ifa.

"Geser dong Dev, mau keluar." Raya yang siap siap menuju kantin

Devran dengan sigap langsung memajukan bangku nya untuk mengasih ruang agar Raya bisa keluar.

 "Mau ke kantin?"

"Iya."

"Nitip dong Ray."

"Bisa jalan sendiri kan?"

"Eh.. hmm yaudah deh." Devran kaget mendengar respon Raya, sambil ia kembali memasukan uang nya ke saku celana.

"Yaelah Dev, becanda. Mana sini uangnya." Sambil menyodorkan tangan

"Nih, gue nitip minum aja." 

Devran memberikan Raya selembar uang lima puluh ribu

"Yakin minum doang?"

"..."

"Lo gak mau makan gitu? Gue mau beli bakso nih."

"Kalau beli bakso pake mangkok?."

"YAIYALAH DEVRAN! Masa iya gue comotin bakso nya."

"Terus makannya dimana?"

"Gue sih mau makan disini."

"Gapapa?"

"Ya gapapa, asal nanti mangkok nya dibalikin lagi."

"Hmm, yaudah deh gue juga bakso."

"Okay."

Raya baru melangkahi dua ubin dari tempat asalnya berdiri tadi. 

"Eh Ray."

"Hm.." Raya menoleh kearah Devran

"Kembaliannya buat bakso lu aja."

"Ini?" menunjukan uang yang Devran kasih

"Iya"

"GACUKUP LAH!!" Raya sambil terkekeh meninggalkan ruang kelas untuk menuju ke kantin

Sementara Devran

"Aduhhh." Sambil mengusap kasar wajahnya dengan kedua tangan.

.

.

"Permisi mas, pesanannya." Raya yang melakoni peran mba -  mba pelayan bakso.

Devran yang dengan sigap mengambil nampan yang ada di tangan raya