SMA6

Ketemu Lagi

Semoga lancar ya Kak Bri

Salah satu pesan yang masuk hari ini di hp Brian. Siapa lagi kalau bukan dari para cewek cewek penggemar Brian.

Hari ini Brian menjalani UN yang ketiga kalinya. Setelah UN SD, UN SMP, dan sekarang yang terakhir UN SMA. Berharap semuanya cepat selesai, Brian ingin cepat - cepat tarik napas panjang tanpa beban lagi. Tetapi, tidak semudah itu. Server yang digunakan untuk UNBK down. Mereka harus menunggu sampai server dapat berjalan kembali. Brian yang mendapakan sesi ke-2 harus mendapat kabar bahwa UNBK sesi ke-2 yang tadinya menurut jadwal akan dimulai pukul 11 menjadi pukul 2 siang. Brian mulai merasakan asam dimulutnya, ini karena candunya terhadap rokok yang memang sudah tidak terkontrol.

Ketika kelas 12 sedang panik - paniknya melaksanakan ujian maka ada pihak lain yang bisa bersorai - sorai rebahan di kasur, yaitu kelas 10 dan 11. Itulah yang dirasakan Raya, Devran dan Wirya yang sedang menikmati libur.

Walaupun libur, tetap saja ada beberapa tugas yang harus diselesaikan karena pekan kemarin guru - guru meninggalkan kelas untuk rapat Ujian Nasional Kelas 12. Nasib Raya yang duduk sebangku dengan Devran, maka mereka sering kali menjadi teman satu kelompok.

Selang beberapa detik dering telpon dari Devran pun muncul.

"Mmm.... gue gak bisa kalo di luar, lu aja yang kesini deh..... gue lagi gak enak badan.... iya ah berisik lu Dev.... iya nanti gue shareloc..... nanti aja deh jam sebelasan, sekarang masih jam delapan cuy kepagian.... okay see you."

Kemudian Raya mematikan ponselnya dan meletakannya di meja samping tempat tidurnya. Hari ini Raya memang kurang enak badan, semalaman suhu tubuhnya tinggi, dan tenggorokannya terasa gatal. Tiga hari yang lalu mama nya keluar kota sampai pagi ini juga belum pulang. Ayahnya sudah sebulan yang lalu pamit untuk pergi kerja dengan alasan dinas di luar kota yang entah sampai kapan. Raya di rumah hanya berdua saja dengan masnya, Mas Ian. Namun, kadang ada orang suruhan mamanya yang datang untuk sekadar bersih - bersih rumah.

.

.

"Devran" panggil Bunda dari ruang tamu

"Iya Bun...." jawab Devran sambil membuka pintu kamarnya dan menyusuri tangga.

"Ini ada telpon," Bunda memberikan gagang telpon rumah tersebut ke Devran.

"Buat Devran?"

"Iya."

"Dari siapa?"

"Wirya."

"ohh.." Devran kemudian mengambil alih gagang telpon yang ada di tangan bunda ke tangannnya.

"Halo kenapa bang?" Devran menjawab telpon sambil membenarkan posisi tas yang ada di pundaknya.

Sementara Wirya di sebrang sana sedang duduk sambil menonton film di laptopnya.