Sejak kejadian sorak menyoraki Brian dengan Raya, seluruh sekolah akhirnya tahu kalau mereka ini sangat dekat. Pasti pulang dan pergi bareng. Tetapi, entah apa tujuannya Brian masih belum membuat pengumuman ke semua orang kalau Raya ini adiknya. Setiap ada yang tanya "itu siapa ka?", " itu siapa Bri", " itu siapa yan" seorang Kenzo Brian hanya senyum dan menanggapi sekenanya.
Mungkin ini alasan untuk mendampinginya sebagai seorang senior. Karena yang Brian pikirkan dari dulu ketika menjadi senior itu adalah punya banyak cewek. Karena sekarang Brian belum punya cewek, jadi dia jadiin Raya alasannya. Iya, Cuma untuk sombong ke teman – teman tongkrongannya yang sudah punya pacar semua. Lagi pula Raya juga tipikal cewek - cewek yang memang pantas untuk dijadikan pacar.
Kadang Brian juga risih kalau Raya udah mulai ngomel - ngomel di area sekolah. Tapi, dia juga gak mau kalau Raya dibuat malu dengan ulahnya.
Brian masih sama. Tingkahnya yang suka tebar pesona sana sini. Banyak cewek yang dia dekati tapi bukan untuk dimiliki. Ia hanya ingin menguji keahliannya berbekal dari kesepian bekas sakit hati yang belum sembuh. Fakboi kelas kakap
Sebenarnya Brian takut kalau Raya jadi korban dari tingkahnya. Tetapi, adiknya ini gak pernah ambil pusing dengan tingkah kakaknya. Paling - paling ia hanya mengadu, setelah itu ia jadikan lelucon untuk memberi tahu Mama ulah - ulah Brian yang emang bikin sakit kepala. Iya, Raya itu emang jago banget dapetin hati Mama dan jelek - jelekin Mas nya.
.
.
Terhitung kurang lebih sudah hampir sebulan Raya di SMA6 dan sampai sekarang pun Brian masih merahasiakan identitas adiknya itu.
Hingga Raya benar - benar menjadi korban atas ulahnya.
"Maaf kak, saya gak paham." Ujar Raya dengan nada datar
"Lo tuh, bego apa gimana si?" tanya senior dengan nada menantang
"Naraya Kyla Adista?" ucap salah satu senior dengan mengeja nama Raya yang ada di Name Tag kemeja putihnya
"Iya." Jawab Raya tanpa ketakutan sedikit pun
"Kamu gak usah cari perhatian dengan deketin kakak kelas, kalau kamu mau famous, nanti saya ajak kamu ketemu sama Pak Bowo. Biar kamu di suruh lari keliling lapangan dengan atribut yang sudah disiapkan Pak Bowo sambil nyanyiin mars SMA6. Dengan kayak gitu pun kamu bisa terkenal kok." Celoteh senior yang baru saja mengeja nama Raya.
"Saya bilangin sekali lagi, Brian itu lagi deket sama saya. Kamu tau kan? saya ini senior kamu. Kalau kamu macam - macam sama saya, saya gak bisa jamin kamu lulus dengan tenang." Jelas salah satu senior yang tadi menantang.
"Maaf kak, saya baru satu bulan di sekolah ini, dan kakak tinggal satu semester di sekolah ini. Kalau mau diancam dengan kelulusan, harusnya kakak yang mikir dua kali kalau mau macam - mac.."
Plak
"cam.." Raya melanjutkan kalimat pembelaannya yang baru saja terhenti karena gamparan dari senior yang sedang berada di hadapannya. Raya langsung memberikan senyum tengil andalannya yang membuat senior tersebut semakin terbakar emosi.
Semua murid yang ada di kantin itu pun langsung menoleh ke arah mereka. Beberapa murid teman sekelas Raya yang melihat kejadian ini langsung membantu Raya untuk keluar dari kerumunan. Tanpa Raya sadari, sedari tadi ia sudah menjadi tontonan murid - murid yang ada di kantin.
Jam istirahat pertama ini jarang sekali gengnya Brian nongol di kantin, karena pasti mereka lebih memilih ke basecamp belakang sekolah untuk sekadar main Uno atau ngerokok.
.
.
"Kenapa Ray?" tanya Devran yang sekarang sudah duduk di kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA6
FanfictionTentang SMA6? Kakak kelas, Adik kelas, Alumni Ekskul paling hitz pada masanya? Band Band apa yang personil nya ganteng ganteng? BAND SMA6!!! Happy reading♡