Aku tau, ia tidak menyukaiku, bahkan mungkin untuk memikirkannya saja ia enggan, aku sadar betul akan hal itu. Namun menyerah juga bukan pilihan. Pilihan yang aku buat hanya bertahan atau membuatnya menyukaiku
Aku memilih kedua opsi yang kubuat
Perasaanku pada Hwang Jina bukanlah perasaan kemarin sore, aku menghabiskan tahun-tahun dalam hidupku untuk menyukainya. Seharusnya, membuatnya menyukaiku bukankan bukan hal yang sulit bukan?
Hal itulah yang selalu aku tanamkan dalam diriku, mungkin ia hanya butuh waktu untuk terbiasa denganku. Hingga aku benar-benar menyadari, gadis keras kepala itu tidak pernah mengizinkan perasaanku hinggap dalam pikirannya, bahkan saat ia dengan senang hati memilih laki-laki bernama Lai Guanlin, dan rela melakukan apapun agar laki-laki itu tidak disentuh oleh ibunya, harusnya aku sadar, pada saat itu hingga kini, hatinya memang tidak pernah terbuka untukku
Kupikir dalam beberapa momen, ia akan membiarkanku masuk kedalam hatinya, namun aku salah besar, ia justru menutup rapat pintu hatinya untukku, agar dapat membuka pintu lain yang lebih lebar pada Lai Guanlin
Kadang aku berpikir, apa bagusnya laki-laki itu daripada aku? Namun kini aku sadar, Jina tidak pernah mencari sesuatu berbau materi, yang ingin ia cari hanyalah seseorang yang mampu membuatnya lebih berarti, dan aku bukanlah orang yang tepat untuk itu
Aku telah berusaha semampuku, namun melihat gadis itu begitu kehilangan sosok Lai Guanlin dalam hidupnya, juga berhasil membuatku tak tenang, sepanjang malam-malam yang kuhabiskan semenjak kepergian Lai Guanlin, aku tidak nyenyak tidur, katakanlah kesempatanku untuk mendapatkan Jina menjadi jauh lebih besar, namun aku bukanlah orang yang serakah, aku tidak bisa membiarkan Jina tidak bahagia jika ia harus bersamaku, bahkan jika aku bisa menukar sesuatu, aku akan menukar diriku dengan Guanlin, agar laki-laki itu tetap berada disini
Ah, bicara apa aku, memangnya aku manusia apa yang bisa melakukannya? Yang bisa kulakukan hanyalah merawat Hwang Jina, tanpa mengharap apapun dari gadis itu, entah besok, atau hari ini, ia akan membalas perasaanku, akan kuanggap hal itu sebagai bonus
Sejak insiden ia hampir bunuh diri, ia tak lagi membatasi dirinya dari orang-orang, meskipun ia masih sulit untuk diajak berkomunikasi, setidaknya ini lebih baik daripada ia harus mengurung dirinya sendirian didalam bangsal
Ia mau bicara denganku meskipun hanya satu dua kata, ia bahkan meminta aku untuk menemaninya mengunjungi makam Guanlin saat dirinya sudah pulih. Ia memilih untuk menuruti apa kata dokter, agar ia bisa sesegera mungkin mengunjungi Guanlin
Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Bagaimanapun, bagiku, mencintai bukan tentang memiliki, tapi tentang bagaimana kau melihat dirinya bahagia. Untuk sebagian orang kata-kata ini terasa begitu memuakkan dan penuh dengan kebohongan. Tapi apa artinya melihat dia bersamamu, tapi ia tidak bahagia? Aku akan lebih memilih melihat Jina dan Guanlin bahagia bersama
Aku bersungguh-sungguh, aku akan mempertaruhkan lencana detektifku untuk itu
“Seongwoo..”
Aku mendongakkan kepalaku tanpa menghentikan kegiatan menyeka tangannya dengan handuk kepada Hwang Jina yang masih terbaring lemas diranjangnya, gadis itu masih saja pucat “Hm? Kau ingin sesuatu?”
Jina menggeleng lemah, ditatapnya aku selama beberapa detik
“Aku akan mencobanya..”
“Mencoba apa?” kuambil tangannya yang lain, menyekanya dengan handuk basah digenggamanku, tangannya yang kecil itu terasa begitu dingin
“Menyukaimu.. akan kucoba..”
Kuletakkan handuk basah itu kedalam baki, mengambil tangan kanan Jina dan membawa tangan itu kedalam genggamanku, kutatap gadis itu cukup lama “Kau tidak perlu memaksanya. Aku tau kau tidak pernah memikirkan sesuatu seperti itu sebelumnya..”
“Aku akan mencobanya, tapi berjanjilah padaku kau tidak akan berharap rasaku padamu akan sama besarnya dengan rasaku pada Guanlin.. aku tak akan bisa mengganti rasaku padanya.. bagiku dia akan selalu menjadi pemilik hatiku.”
Aku memutuskan untuk menyunggingkan senyuman padanya, aku sama sekali tidak keberatan, bagiku ini adalah sesuatu yang harus aku syukuri. Gadis itu mau mencoba membuka hatinya padaku, bukankah itu sesuatu yang aku harapkan sejak dulu? Aku bahagia, aku tidak bohong, aku tidak sedang berpura-pura
“Baiklah, aku mengerti. Jangan pernah memaksakan dirimu, kau bisa berhenti jika kau tidak menyukaiku.”
Jina mengangguk, dilemparnya sebuah senyuman tipis padaku
Guanlin, aku berjanji, akan kujaga gadismu dengan sepenuh hati. Kau tidak perlu khawatir, aku tau dia sedikit arogan, tapi aku bisa mengatasinya, jadi kau bisa tenang, aku akan menjadi pria yang baik untuknya, aku berjanji.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] ANATHEMA : The Bad Luck [✓]
Mystery / Thriller[𝐋𝐚𝐢 𝐆𝐮𝐚𝐧𝐥𝐢𝐧] Siswa itu tiba-tiba saja memilih untuk menjatuhkan diri dari atas gedung sekolah, disaksikan banyak pasang mata, bahkan oleh si gadis sombong dan si laki-laki pembawa sial, kejadian itu terus berulang, ketika keduanya berada...