Hari sudah semakin larut, mungkin sebagian para pria sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh. Tapi, tidak dengan Mark dan Jeno, mereka telah menunggu malam ini dengan sangat antusias.
Keduanya berdiri dipinggir jalan, memperhatikan anggota gengnya yang sedang mempersiapkan arena balap liar.
Mark menoleh ke samping untuk berbicara pada anggotanya. "Siapa yang turun malam ini?"
"Alex dan Ken, bos."
"Yang menang malam ini gue tambahin uang 20 Juta." Kata Jeno menambahkan.
Ucapan Jeno membuat Mark mengernyitkan alis. "Kalau gitu, gue tambahin 30 Juta. Sekarang siap-siap buat mulai."
Setelah mendengar perintah kedua bosnya, pria itu segera melangkah ke tengah arena balap, kemudian terdengar suara bising motor memasuki sirkuit balap liar. Seorang wanita datangan dengan pakaian minim, berdiri di antara dua motor besar dengan membawa bendera.
"One... Two... Three..." Wanita tersebut berteriak membuat aba-aba, dua pengemudi motor segera bersiap menarik gas.
"GO!" Bendera yang wanita itu bawa dijatuhkan, menandakan pertandingan dimulai.
Suara gerungan motor memekakan telinga, ditambah teriakan penonton yang membuat malam semakin ramai.
Jeno dan Mark duduk ditempat yang sudah disediakan, menonton pertandingan dari kejauhan. Mereka menunggu siapa yang akan melewati garis finish lebih dulu.
Dua motor berbeda warna terus melaju dengan cepat. Motor ninja berwarna merah terus meng-gas motornya, menyalip motor ninja hitam.
Suara penonton semakin kencang saat ninja merah melaju dengan cepat agar sampai garis finish lebih dulu, membuat sorakan penonton semakin menjadi. Tidak lama kemudian ninja hitam menyusul dibelakang.
Alex-- sang pemenang, segera menghampiri Jeno dan Mark yang sudah berdiri dengan angkuh menunggunya.
"Masih jadi yang pertama. Pertahankan." Mark menepuk bahu sang pemenang malam ini.
"Ambil tas." Jeno menyuruh anak buahnya mengambil tas yang berisi uang.
"Seperti perintah, 50 Juta bos." Ucap anak buah itu saat tas sudah berada di tangan Jeno.
"Selamat. Gue mau lo tetap mempertahankan posisi lo sebagai pemenang setiap kali pertandingan." Jeno memberikan tas berisi uang tersebut pada Alex.
"Siap bos." Dengan senyum senang ia membungkuk pada kedua bosnya.
"Dan ini.. Uang bonus dari kita." Mark memberikan amplop berisikan uang.
"Sekali lagi makasih bos, gue nggak akan ngecewain kalian disetiap pertandingan." Alex membungkuk sekali lagi, setelah itu berlalu dari tempat saat salah satu bosnya menyuruh ia pergi.
Setelah pertandingan selesai tidak membuat malam menjadi sepi, justru semakin malam semakin ramai. Beberapa orang akan kembali masuk ke dalam gedung yang terletak tidak jauh dari tempat sirkuit balap liar.
Mungkin terlintas dari depan gedung terlihat seperti gudang tak terurus. Ditutupi oleh pohon yang rimbun serta semak belukar dengan langit-langit atap yang sudah hampir rubuh, begitupun dengan catnya yang mulai lusuh. Namun, siapa sangka jika di dalam gedung ini terdapat tempat billiard, serta dijadikan tempat berkumpul untuk berjudi.
Mark dan Jeno berjalan ke dalam gedung diikuti beberapa anggota dibelakangnya. Sebagian dari mereka berjalan menuju tempat billiard, bermain sambil ditemani beberapa wanita sexy berpakaian minim, begitupun dengan tempat judi.
Kedua saudara itu menduduki sofa yang sudah tersedia minuman beralkohol di atas meja.
Melihat teman dekatnya datang, Lucas dan Dery menghampiri keduanya."Hai bro," Lucas bertepuk ala pria pada Jeno, diikuti oleh lainnya.
Tak berselang lama, empat wanita cantik datang dari arah depan lalu bergelayut manja pada mereka. Salah satu dari mereka duduk dipangkuan Jeno dan langsung menyambar bibir sexynya, Jeno membalasnya ciuman itu dengan kasar.
Lalu, Lucas juga sudah terbui oleh ciuman pada wanita lain, tangannya menggerayap tubuh wanita sexy itu, tidak peduli dengan suasana yang ramai. Kecuali Dery, yang terus menolak sentuhan wanita sexy dengan kasar.
"Bos, hari ini kita check in kan?" tanya wanita disamping Mark sambil mengelus rahang pria itu.
"Boleh, di apartemen aku saja ya sayang." Balas Mark memeluk pinggang wanita itu yang sudah duduk dipangkuannya, ia mengusap bahu wanita itu yang terekspos, menenggelamkan wajah diperpotongan leher, membuat wanita itu melenguh karena cumbuan Mark.
Namun, sepertinya kegiatan mereka harus terhenti karena seseorang datang dengan wajah marahnya.
"Ka Mark! Ka Jeno!" Pekik orang itu dengan kesal, kegiatan empat pria yang sedang bercumbu harus terhenti.
"Oh, calm beb." Ucap Jeno saat orang itu menarik wanita dari pangkuannya dengan kasar.
"What's wrong dear?" Tanya Mark setelah menyuruh keempat wanita tadi untuk pergi.
"It's so annoying, they make my mood break again." Orang itu beringsut ke dalam pelukan Mark, menenggelamkan wajah pada dada bidang pria itu.
"Again?" Jeno disamping Mark mengelus rambut orang itu.
"Hu'um." Orang itu melepas pelukan pada Mark, lalu mengalihkan pandangan pada Jeno dengan mata berkaca.
"Lalu, kamu mau kakak kasih pelajaran apa buat mereka?" Tanya Mark saat melihat orang itu menangis.
"Seperti yang waktu itu kita bicarakan. Kalian bisa kan?" Orang itu berbicara dengan suara seraknya, ia kali ini beringsut ke pangkuan Jeno.
"Bisa. Kamu mau secepatnya atau perlahan-lahan?" Mark bertanya kembali sambil menyalakan pemantik api lalu menyudutkan pada ujung tembakau.
"Heum, terserah ka Mark saja." Orang itu berucap dengan lirih.
"Anything for you, baby."
Ucapan Mark membuat orang itu tersenyum miring. Mereka yang menyakitinya harus membayar dengan setimpal, tidak peduli mereka dari golongan apa. Semua yang dia inginkan harus berjalan sesuai rencananya, bagaimana pun caranya. Sekalipun dengan cara kotor.
"Hey hon, want to play with me?" Tanya Lucas dengan usil pada orang itu.
"Ka Jeno~" Rengek orang itu, ia menyembunyikan wajah memerahnya kedalam pelukan Jeno.
"Jangan main-main Cas." Ucapan dingin Jeno membuat Lucas dan Dery tertawa.
"You're so possessive, dude." Timpal Dery dengan smirk diwajahnya.
"Ya, that's me." Jawab Jeno dengan senyum licik.
Malam itu mereka habiskan untuk sekedar mengobrol, membahas hal random. Hari sial bagi ketiga pria karena tidak bisa menghabiskan waktu dengan wanita-wanita sexy sebab orang itu.
~~~
Sorry ya buat kalian nunggu lama
Aku cuma mau bilang, di setiap part pasti ada teka-tekinya hehehw
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle ✔
Fanfic●Nomin ft. Markhyuck Tidak semua orang yang terlihat baik akan berbuat baik juga. Tidak semua orang yang terlihat manis akan berbuat manis juga. Kalian tidak bisa menilai seseorang hanya dari penampilan. Mereka yang terlihat baik bisa saja berbahay...