....______HAPPY READING______....
Aroma lezat pun tercium ketika xavier memasuki rumah, tepatnya didaerah dapur.
Dan benar saja
Di atas meja makan sudah tersaji berbagai macam makanan mulai dari yg berkuah sampai berbagai gorengan.Gulp
Xavier meneguk ludahnya susah payah, semua itu terlihat sangat menggiurkan ditambah lagi dengan keadaan perutnya yg keroncongan.
Tanpa babibu lagi xavier mengambil piring dan tangannya yg satu nya tergerak untuk mengambil telur gulung
Plakkkkk
Tapi na'as
Tangan xavier ditampik kasar oleh deo yg entah sejak kapan sudah berada didepannya dgn tatapan tajam"Mau ngapain lu?"
"Ya mau makan lah bang, masa mau berak"
"Idihh enak banget lu, sono buruan mandi. Buluq gitu mo makan" tukas deo sambil menunjuk-nunjuk xavier dari atas sampe bawah
"Tapi.... gw laper bang..... boleh lah makan duluuuu......" xavier memelas sambil memegangi perutnya
"Ga! Kgk mandi berarti lu juga kgk bakal makan! Titik gak pake koma apalagi tanya" kekeh deo sambil mendorong-dorong xavier menjauh dari meja makan
"HUHHH DASAR TUA BANGKA! PELIT!!! PANTES AE JOMBLO MULU SAMPE KARATAN!!! MIMPI APA GW BISA PUNYA ABANG KIKIR KEK ELU!!! WAKAKAK" Teriak xavier diselingi tawa jahanam kemudian langsung lari untuk menghindari amukan singa jantan tua dihadapannya
"ASWWWW DASAR ADEK TAIKK LUUU" sungut deo sampe urat lehernya muncul semua
♥♥♥
Tap... tap... tap....
"Aloooo" girang xavier sembari duduk dikursi
"Lu sp dah kgk kenal gw! Gosah SKSD!" sewot deo tanpa melirik adiknya sedikit pun sambil memasukan makanan ke mulutnya.
SKSD (Sok Kenal Sok Deket)
Xavier yg disewotin pun mengendikkan bahu tak peduli kemudian mulai mengambil nasi
Serta lauk pauknya dan mulai makan dgn tenang.Namun ia diam-diam melirik deo melalui ekor matanya, dapat ia lihat bahwa kakaknya itu sedang memikirkan sesuatu.
Tak mau merusak selera makan kakaknya, xavier pun memilih untuk melanjutkan acara makannya dan menanyakan hal itu nanti saja selepas makan.
"Bang" panggil xavier
"Hmmmm" deo berdeham dgn wajah yg masih saja ditekuk, ia nampak lesu dgn dagu yg ditumpukan pada kedua tangannya
"Ngapa dah?" Tanya xavier sambil menggeser kursinya agar lebih dekat dgn deo
"Ga" jawab deo singkat kemudian memalingkan muka
"Aelah bang maap lah soal yg tadi, baperan amat, pms ya?" Ngawur xavier yg langsung dapet tampolan sadis
"SEMBARANGAN!!!!"
"Sshh lagian lu sih kek orang ga ada harapan hidup, susah mulu perasaan tu komuk" cerocos xavier
"Aihh makin ngawur ae lu bambank! Gw kek gini juga gara-gara lu!" Sentak deo dengan kepala yg mendongak keatas serta matanya yg mulai berkaca-kaca, sepertinya ia sedang menahan tangis
"Lah kok gw? Kan dah minta maap tadi"
"Bukan! Bukan masalah itu tapi....... kek nya mulai bulan ini gw gk bisa tinggal dirumah bareng elu lagi dah. Tugas kuliah makin banyak, otomatis gw bolak balik ke kampus buat ngerjain. Lu tau kan klo gw kuliah kedokteran jadi tiap nugas perlu alat yg lengkap, dan alat itu cuma ada dikampus. Jadi ya gw mutusin buat ngekost biar gw klo ke kampus kgk jauh-jauh amat" deo menyeka buliran airmata yg tiba-tiba meluncur membasahi pipinya,ada rasa tidak rela bila harus meninggalkan adik nakalnya ini sendirian dirumah.
Bukan
Bukan krn deo itu lelaki cengeng yg hobinya menangis. Tapi ketauhilah bahwa laki-laki itu memiliki perasaan, mereka juga dapat merasakan sakit yg mana itu berlaku untuk semua makhluk hidup.Xavier hanya diam setelah mendengar penuturan kakaknya, ia tidak tau harus merespon seperti apa.
Dirinya sebenarnya cukup kaget, mengingat deo adalah satu-satunya orang yang ada untuknya selama ini. Ia berperan sebagai kakak sekaligus orang tua yg mati-matian mendidiknya, bisa dikatakan seperti itu karena orang tua mereka seperti tidak ingat pulang dan terus menerus diperbudak oleh pekerjaan.
Bertemu pun hanya saat lebaran, itu pun kalau mereka sempat. Memang, hal itu mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan finansial yg kian lama kian bertambah. Tapi mereka sampai melupakan bahwa kedua putranya masih membutuhkan kehangatan keluarga.
"Bang! Lu becanda kan? La trus klo lu ngekost gw dirumah ama siapa anjir?!" Xavier mengacak rambutnya frustasi, senakal-nakalnya dia sebebas-bebasnya dia. Xavier masih merasa tidak bisa bila harus tinggal sendirian.
"Yeu sp yg canda bambankkk! Gw beneran ini, lagian kan elu jadi lebih bebas klo gaada gw, gaada yg ngatur, gaada yg marahin enak kan" kelakar deo berusaha untuk mencairkan suasana
"Bang... lu kok jahat!!!!" Teriak xavier kemudian memeluk deo erat.
"Wkwkwk lu napa dah" deo tertawa kemudian membalas pelukan xavier
"Halahh kampret! Masa gw ditinggal taiii. Lu tau kan bang klo gw gaada temen" xavier lepasin pelukannya trus mencak-mecak gk terima.
"Trio monyet kan ada, trus adeknya si mark itu juga ada. Jadi ngapa gw harus khawatir" ucap deo enteng
"Huhh iye dah serah" xavier berdiri dari duduknya dan mulai melangkah lebar meninggalkan deo yg masih tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
♥♥♥
Sekarang ini xavier sudah ada diatas kasurnya, ia menatap seluruh penjuru kamarnya yg didominasi warna abu-abu dan hitam dengan sedikit warna putih.
Ia masih memikirkan perkataan kakaknya tadi kemudian beralih memikirkan keadaan agatha. Tanpa berpikir lebih lama lagi, ia mengambil ponselnya yg berada diatas nakas dan mulai menelpon seseorang.
Tutt.....
"Hallo bang"
"........."
"Sekarang keadaan agatha gmn? Udah ada perkembangan?"
"..........."
"Ohh syukur deh klo gitu, besok gw kesana ya bang"
".........."
"Siyap"
Untuk sesaat xavier merasa lega dengan kabar bahwa agatha sudah siuman, rasa senang mulai menjalar di dadanya. Besok adalah hari pertamanya untuk melihat gadis itu dikala ia sudah membuka matanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BAAAAAAAUwuuuuu gw apdettt nihhh
Wkwk
Maap y klo sekarang updatenya gk bisa rutin dan ceritanya makin belibet wkwkTapi gw akan berusaha bikin yg lebih baik lagi kok ㅠ_ㅠ
Vommentnya jgn lupa ya chingku
Tataaaa😀
KAMU SEDANG MEMBACA
NERDY GIRL (Completed)
Teen Fiction(Completed) Fiksi Remaja 17 yo! No Nethink Yg bikin juga tau batasan -Bahasa kasar/ nonbaku -Alur tidak menentu alias se mood yang ngetik -Include Kiss Scene -Konflik ringan -Bengek Area Menceritakan ttg seorang gadis nerd yg menjadi incaran cowo b...