CHAPTER-11

234 14 2
                                    

"You never see me, you never feel me in your heart, but I will always love secretly from here"

~KDN~

HAPPY READING♥️

--------------

Note: hati-hati typo bergentayangan

Saat sampai dirumahnya Kayla sangat terkejut atas apa yang dilihatnya. Yap, ayahnya sudah pulang. Kayla sangat rindu dengan ayahnya walaupun hanya ditinggal 3 hari saja.

"AYAHHH! Kayla kangen banget tau" Kayla berteriak sambil memeluk ayahnya

"Ayah juga kangen sama putri ayah satu-satunya" ucap Ferdian sambil mengecup kening sang anak

"Ayah kangennya cuman sama Kayla aja, Gerald sama bunda ga dikangenin nih?" Ucap Gerald sang anak sulung

"Iya-iya ayah kangen sama kalian bertiga" ucap Ferdian seraya terkekeh pelan

"Yaudah Kayla mau ke kamar dulu" ucap Kayla

Sesampainya di kamar Kayla merebahkan tubuhnya sebentar. Hari ini sangat melelahkan, tapi ia juga merasa senang. Yang ada di pikirannya saat ini adalah Nathan. Kayla menangkap sosok Nathan yang tertawa bahagia dengan mata kepalanya sendiri. Kayla juga tidak menyangka bahwa Nathan akan berbicara banyak seperti tadi sebelum Nathan kembali menjadi dingin. Apakah hanya perasaan Kayla saja ketika melihat Nathan bahagia, ia juga bahagia.

Kayla langsung beranjak dari kasurnya untuk mengambil buku diary kesayangannya. Buku diary itulah yang menjadi tempat curhat Kayla selama ini, walaupun ia mempunyai Abang dan bunda yang siap mendengarkan keluh kesahnya. Karna Kayla tidak ingin orang lain tau tentang perasaannya atau masalahnya. Lalu Kayla segera duduk di meja belajarnya dan mulai menuliskan sesuatu di sana.

My Diary:)

Hehehe sudah lama aku tidak menulis curhatan ku di buku ini, dan sekarang aku kembali untuk menuliskan ceritaku tentang seseorang.

Aku bertemu dengan seseorang yang sangat dingin dan juga ketus, bahkan ia sangat irit untuk berbicara. Dia adalah Nathaniel Stevan Pratama. Perjumpaan pertama ku dengannya sangatlah tidak baik, dia sangat dingin dan aku sangat tidak suka ketika ia bersikap dingin.

Walaupun Nathan sangat dingin, tapi ia sudah 2 kali menolongku. Jujur saat itu jantungku berdetak cukup kencang, entahlah aku juga tidak yakin dengan perasaan apa ini. Sampai akhirnya Nathan mengklaim ku menjadi pacarnya, akhh sungguh menyebalkan!! Alasannya pun juga tidak jelas. Katanya, dia ingin melindungi ku dari seseorang tapi kenapa harus menjadi pacarnya? Sungguh alasan yang tidak logis.

Aku senang saat melihat Nathan bahagia seperti tadi. Aku juga suka saat Nathan tertawa dan tersenyum. Saat melihat Nathan bahagia aku juga bahagia, apakah aku jatuh cinta padanya? Kurasa tidak mungkin. Kita pacaran juga tidak melibatkan perasaan apapun, jadi mana mungkin aku suka pada Nathan atau sebaliknya. Sudahlah aku benar-benar lelah memikirkan nya, ujung-ujungnya pasti akan bergelut dengan perasaan dan pikiran.

Mikayla Franciska:)

9 Mei 2020

Setelah mencurahkan isi hatinya, Kayla segera beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke kamar mandi. Setelah itu dia akan makan malam bersama keluarganya.

---------------

Cowok tampan dan memiliki postur tegap itu memasuki rumahnya. Di sana sudah ada papa dan mamanya yang sedang menunggunya. Alvian Pratama menatap sang anak dengan tatapan tajam dan juga tegas begitupun dengan Nathan. Ia juga menatap sang ayah dengan tatapan dingin dan menusuk.

"Darimana saja kamu sampai pulang malam" ucap Vian dengan nada tegasnya

"Memang apa peduli papa? Bukankah papa lebih mementingkan pekerjaan daripada anaknya" ucap Nathan dengan sinis

"Papa kerja demi kehidupan kamu Nathan!" Ucap Vian yang sudah emosi

Nanda berusaha menenangkan sang suami agar tidak membentak Nathan seperti tadi. Jujur ini bukanlah yang ia inginkan, Nanda sangat ingin suami dan anaknya akur. Ibu mana yang sanggup melihat seorang anak dan ayahnya bertengkar. Nanda juga kasihan dengan Nathan karena ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah yang disibukkan oleh pekerjaan, tapi di satu sisi Nanda harus mengerti suaminya, bagaimanapun Vian adalah sosok kepala keluarga yang harus memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

"Papa kerja sampai ga inget waktu dan arah pulang dengan meninggalkan Nathan dan mama di rumah ini!" Nathan sudah terpancing emosi

"Nathan kamu ke kamar aja ya sayang" ujar Nanda untuk menengahi perdebatan ini.

Nathan langsung melengos pergi dari hadapan kedua orangtuanya dan menuju ke kamar.

"Aku tidak ingin membuat Nathan seperti ini" ucap Vian dengan nada menyesal nya

"Nathan seperti itu karena dia kurang kasih sayang dari kamu dan kamu hanya pulang 1 bulan 2 kali ke rumah apalagi Nathan masih dihantui oleh masa lalu" ujar Nanda lembut kepada suaminya.

"Aku akan usahakan untuk pulang ke rumah lebih sering dan mencoba memperbaiki hubunganku dengan Nathan" ucap Vian.

Nanda hanya bisa tersenyum menanggapi sang suami. Semoga apa yang suaminya inginkan segera tercapai dan membuat Nathan kembali seperti dulu.

Nathan menjatuhkan tubuhnya di king size bed nya. Hidupnya benar-benar sangat buruk. Mungkin kebanyakan orang berpikir bahwa hidupnya sangatlah nyaman, harmonis dan bahagia padahal, menurutnya hidupnya sangatlah monoton dan penuh dengan masalah. Sampai suatu saat ia kembali mengenang masa lalu sambil memejamkan matanya. Mengingat seorang gadis yang mewarnai hidupnya dan menjadi sahabatnya,juga cinta pertamanya.

"Argh!! Nathan seharusnya Lo ga mengingat kejadian itu kembali! Gue harus memulai kehidupan baru dengan seseorang yang ada di dekat gue" gumam Nathan sambil mengingat seseorang yang membuatnya tertawa akhir-akhir ini dan memantapkan hatinya.

Gue akan buka hati buat Lo, Kayla. semoga gue bisa. Nathan membatin sambil tersenyum sebelum masuk ke alam mimpinya.

---------------

---------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pendek ya??

Maaf deh

Soalnya khusus chapter ini aku sedikit menceritakan tentang keluarga Kayla dan Nathan;)

Semoga kalian suka dan tidak mengecewakan

Please vote and comments biar aku makin semangat nulisnya(^^)

Kayla dan NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang