17. Raynand dan Lyne (1)

45 21 5
                                    

Pada penasaran ga sih, Ray sama Carrollyne itu sebenernya udah kenal ya?

.

Jadi ceritanya kita flashback dulu ke beberapa waktu sebelum Raynand El-Wishmana masuk ke kehidupan Ainsley Agatha Arieella.

☁☁☁☁

"Ada kemajuan ga, Nand?" Tanya Afif.

"Belum," Raynand menjawab, sambil membenarkan kacamata bulatnya.

"Lo yakin ga mau udahan aja?" Tanya Fasya.

"Yang bener aja Sya lo nanya ke Raynand kaya gitu," ucap Afif, "udah berkali-kali lo nanya pertanyaan yang sama ke dia, lo pasti tau kan jawabannya gimana??" Sambungnya lagi.

"Yeee, sama halnya kaya Raynand yang belum nyerah, gue juga ga akan nyerah untuk nanya hal yang sama, sama Raynand, siapa tau pemikirannya udah berubah," ucap Fasya, "jadi lo yakin ga mau udahan aja??" Fasya mengulang pertanyaannya.

Raynand menggeleng, sama seperti jawabannya beberapa hari lalu. Afif melirik ke arah Fasya, sedangkan Fasya pura-pura tidak tau.

"Lo udah nyoba banyak banget cara  Nand, udah semua bentuk lo coba, buat narik si dia, tapi dianya kekeuh nolak lo. Lo denger ya, dari jadi kaya badboy- badboy yang disukai ciwi-ciwi, dari jadi yang cool-cool kaya pabrik eskrim, eh malah doi makin ngejauh," ucap Fasya.

"Sekarang lo mau jadi apa lagi?? Hmmm tapi gue tetep bersyukur, untung lo baru berubah jadi yang normal,  belum berubah jadi yang kaya poweranger sama mimiperi dan keluarga-keluarganya." Jelas Fasya mengakhiri celotehannya.

"Disisi lain gue salut sama lo, yang memperjuangin segitunya, tapi, mikir dong Nand, masih banyak ciwi lain yang bisa lo deketin di sekolah ini," ucap Afif turut prihatin dengan keadaan sahabatnya itu.

"Lo liat si Minna, ciwi pintar dikelas kita, ga buluk-buluk amat, coba lo deketin, atau ngga, si Lani tuh, Sekretaris kelas kita yang aduhai, hmm kalo lo kurang tertarik juga, lo bisa deketin Misty, sang bendahara kelas kita, yang baik dan tidak sombong ini," sambil melirik Misty yang sedang berdiri menagih uang kas ke salah satu murid dikelas, jaraknya tidak terlalu jauh dari mereka.

"Hmmm kalo lo tetep ga mau sama mereka ber 3, lo bisa deketin ciwi-ciwi yang lagi baca ni cerita, boleh juga..." Sambung Afif lagi, kali ini sambil terkekeh.

"Itumah selera lo Fifa," celetuk Fasya dengan membalikkan nama Afif.

"Udah gue bilang sama lo, jangan pernah manggil nama Asli gue, Syafa," Balas Afif membalik nama Fasya.

Fasya dan Afif mulai beradu argumen, sampai-sampai lupa dengan topik awal yang sedang mereka bahas.

"Kalo ga suka ya bilanggg dongg," ujar Fasya

"Lo kan yang gasuka sama gue??!" Balas Afif

"Oke coba kita tanya Raynand," tantang Fasya

"Gimanan Nand??? Kira-kira, menurut lo?"  Tanya Afif. Akan tetapi Afif tidak mendapat jawaban dari Raynand, yang membenamkan wajahnya di atas meja, "yeh malah tidur," celetuk Fasya.

"Tidur beneran??" Tanya Afif.

"Woy bangun napa, bentar lagi Pak Fatwa masuk," Fasya menggoyang-goyangkan badan Raynand, "Tidur beneran nih," sambung Fasya.

"Udah biarin aja, paling ntar kalo udah denger suara pak Fatwa langsung sadar," ucap Afif.

Jam pelajaran pak Fatwa sudah dimulai sejak 15 menit yang lalu, Raynand yang tertidur di biarkan saja oleh pak Fatwa, sampai ia bangun sendiri.

Terimakasih !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang