Seminggu sudah, setelah Raynand bertemu dengan Carrollyne, setelah Raynand mendengar suara Carrollyne dengan sangat jelas didepan matanya, setelah Raynand mendengarkan kalimat-kalimat panjang yang terlontar dari mulut Carrollyne, yang tak pernah ia dengar sebelumnya. Raynand sedikit merasa sakit hati dengan berbagai ucapan yang dilontarkan oleh Carrollyne seminggu yang lalu, akan tetapi bukannya malah goyah dengan kesungguhan awalnya, untuk mengejar Carrollyne, ia malah makin yakin dengan kesungguhannya itu, bahkan dia lebih memilih untuk menutup telinganya rapat-rapat dari celotehan, rendahan dari para siswa-siswi yang ada disekolahnya.
Ya, semenjak kejadian seminggu yang lalu, Raynand selalu mendengar berita-berita buruk tentang dirinya, mulai dari siswa-siswi disekolahnya yang sering menggosipkan dirinya, yang hanya membicarakan dirinya dari sebelah sisi buruknya saja. Bukan hanya para siswi yang menggosipkan dirinya, akan tetapi Raynand juga mendapat tatapan sinis dari para siswa-siswa , yang ada di sekolahnya itu, "udah cupu, kemampuan terbatas, malah ngejar yang perfect, aneh banget," ucap beberapa orang saat Raynand melewati mereka.
"Ga usah lo dengerin," ucap Afif dan Fasya memberi semangat kepada Raynand.
Raynand hanya tersenyum tipis, sebenarnya ia tidak terlalu mengambil hati dengan perlakuan para siswa-siswi di sekolah terhadap dirinya, akan tetapi, semakin hari mereka semakin menjadi-jadi, semakin mereka menjadi-jadi, semakin diam Raynand memperlakukan mereka. Raynand tidak terlalu ingin membalas dendam, akan tetapi, seperti perkataannya seminggu yang lalu, perihal dia yang akan berubah, itu bukan perkataan belaka. Raynand benar-benar melakukan perubahan demi perubahan terhadap dirinya.
Mulai dari mencari-cari tau, seperti apa tipe orang yang disukai oleh Carrollyne.
☁☁☁☁
"Hmmm... oppa-oppa ternyata," ucap Afif pelan.
"Maksud lo Carrollyne demen yang style kakek-kakek?" Tanya Fasya polos.
Hmm, Afif dan Fasya menjadikan diri mereka sebagai relawan untuk membantu perubahan Raynand, walaupun sebenarnya tidak ada bantuan yang menjadi kenyataan, mungkin sebentar lagi mereka akan membawa bantuan yang benar-benar membantu.
Raynand yang duduk di jendela kamarnya merenung menghadap langit, siapa tau, selain Afif dan Fasya, langit juga bisa membantunya untuk mengubah dirinya. Sebenarnya, Afif dan Fasya tidak benar-benar bisa membantu, akan tetapi suara bising yang dibuat oleh Afif dan Fasya dikamar Raynand yang hening itu, cukuplah untuk membantu menghibur hati Raynand.
"Woy, Nand merenung mulu, bantu nyari juga dong," ajak Fasya antusias, "Afif bilang Carrollyne suka style kakek-kakek nih," sambungnya lagi.
"Bukan kakek-kakek oon," balas Afif, "Tapi oppa-oppa,"
"Lah oppa kan artinya kakek, jadi yang oon siapa?" Tanya Fasya dengan kesombongan.
"Maksud gue, oppa itu cowok-cowok korea!!!" Jelas Afif, "makanya, tu mata dibuka dikit buat pengetahuan," sambung Afif lagi.
"Lo pikir tiap hari gue ga buka mata apa?" Jawab Fasya serius, dan tidak mendapat jawaban dari Afif.
"Jadi gimana?" Raynand yang masih duduk di jendela, sambil menatap langit malam yang penuh bintang, dengan kacamata bulat yang terpasang di wajahnya, dan di balut dengan senyum tipis ala Raynand yang sebenarnya dapat membuat hati semua ciwi-ciwi meleleh itu angkat suara.
Gebuk!!
"Sip! lo harus jadi oppa-oppa korea! (Ga pake titik ga pake koma, soalnya ini pake tanda seru;)" Ucap Afif sambil menggebuk punggung Fasya.
Raynand tersenyum lagi menghadap langit, Afif bangkit dari duduknya, menghampiri Raynand yang sedang tersipu malu sambil menatap langit, seakan-akan sedang melihat Carrollyne diatas sana yang sedang memuji-mujinya. (Padahal cuma ngehalu hwhw).
![](https://img.wattpad.com/cover/205445625-288-k153805.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terimakasih !!
Teen Fiction[ON GOING] Sebuah tanda tanya besar selalu menari dipikiran Ains, dia tidak banyak mengenal orang-orang, yang dia tahu, dia hanya memiliki 3 orang sahabat, 1 orang ayah, dan 1 orang ibu tidak lebih dari itu... Lantas mengapa ada orang asing yang men...