"Ains!!!" Panggilan itu membuyarkan lamunan Ainsley, yang sejak 30 menit lalu berdiam diri di ruang perpustakaan, di rumahnya. Ibunya yang dari tadi memanggil Ains yang tak kunjung datang tersebut pun mendatangi langsung anaknya itu.
"Ains!! Ibu panggil dari tadi kok nggak nyaut-nyaut, kamu lagi ngapain sih" sambil membuka pintu perpustakaan, dan melihat anaknya yang terburu buru membereskan buku diatas meja.
"Ya maaf bu heheh, ini Ains lagi beresin buku" (Nada ngeles) sambil menunjukkan buku yang ada ditangannya.
"Ngeles teruss, beresin buku kok sampai ngga denger ibu manggil." Jawab ibu yang tau kalau anaknya itu sedang berbohong
"Yaudah lanjutin beresin bukunya, kalau udah cepat sholat isya!" Lanjut ibu
"Hehe Iya iyaaa" jawab Ains agak malas
Ains memang tidak ingin orang-orang mengetahui kalau belakangan ini dirinya sedang hobi sekali melamun dan berdiam diri, entah apa pun yang dilamunkan nya, dia tetap tidak suka kalau orang tau jika sekarang melamun adalah hobinya.
Walaupun belakangan ini dia sering melamunkan hal-hal yang kurang penting, kali ini Ains memiliki satu lamunan yang menurutnya wajib sekali untuk dilamunkan.
☁️☁️☁️☁
Setelah menyelesaikan sholat isya, Ains menuju kamarnya dan langsung bersiap untuk tidur.
Dan lagi-lagi saat ingin tidur pun pikiran Ains tetap tertuju pada lamunan yang sempat dibuyarkan ibunya di perpustakaan tadi, Entah mengapa Ains sangat terobsesi dengan lamunannya kali itu, dia merasa bahwa itulah yang dia cari selama ini. Tidak lama setelah berpikir tentang lamunannya tadi, Ains pun tertidur.
"Hay! Ainsley!"
Seseorang yang menurutnya asing dari ujung sana memanggilnya dengan sapaan yang hangat dan sangat akrab, akan tetapi Ains tidak bisa mengenali siapa orang asing itu."Ainsley! Apakah kau masih mengenalku??"
Orang itu memanggil untuk ke dua kalinya, akan tetapi sama seperti panggilan pertama Ains tetap tidak dapat mengenali siapa pemilik suara tersebut."Siapa??" Ains memberanikan diri untuk menjawab panggilan itu.
" Ini aku Dav-v- ...."
Orang asing tadi menjawab, akan tetapi Ains tidak mendengar saat orang asing itu menyebutkan namanya."Siapaa???! Aku tidak bisa mendengarmu, Tolong berbicaralah dengan sedikit lantang!" Ains menjawab dengan nada agak setengah berteriak.
"Ainsley, apa kau mendengarku??" Jawab orang asing itu dengan nada yang sama tidak berteriak dan tidak terlalu pelan.
"Kau siapa?? Aku tidak bisa mendengarmu!" Ains tetap tidak bisa mendengarkan ucapan orang asing itu selain hanya bisa mendengar orang asing itu memanggil namanya.
"Aku...D-..v..-" orang asing itu berusaha memperkenalkan diri.
"SIAPA??" Ainsley tetap tidak mendengar.
"A k u Da..." Belum sempat orang asing itu menjawab, Ainsley yang tetap tidak sabar ingin tau apa yang orang itu katakan langsung memotong
"Ya , kau siapa?? Da? Da? Da siapa??" Potong Ainsley.
" Ainsley.." orang asing itu memanggil kembali.
"Ains!"
"Ainsy!!!!" Suara orang asing itu terdengar sedikit lantang.
"AINSLEY!! Bangun! Kamu lihat sudah jam berapa sekarang?!?!"
Ains terkejut lalu membuka matanya dan melihat didepan kasurnya terdapat ibu yang sudah siap mengguyurnya menggunakan air, akan tetapi hal itu di urungkan oleh ibunya karena Ains sudah bangun."Eh ibu... Ains kaget nih..." Dengan nada masih mengumpulkan nyawa.
"Kaget kaget lihat itu sudah jam berapa?? Mau telat sekolah lagi????mana kamu sudah telat sholat subuh" Jawab ibu
Ains yang mengucek matanya sambil melihat jam pun terkejut dan langsung berlari mengambil handuk untuk mandi.
☁☁☁☁
Disekolah
"Hello wasapp ges" Tirta menyapa ke dua temannya yaitu Chloe dan Lara.
"Apaansi wasap wasap" jawab Chloe yang agak malas (masih menahan kantuk).
Sedangkan Lara tidak menjawab karena sibuk melihat layar laptopnya. Dan hal itu pun mendapat tumbukan buku Matematika dari Tirta yang penasaran apa yang sedang dikerjakan Lara.
"Eh Ra lagi apa si!?! Sampai gue ngomong aja ngga di tanggepin" tanya Tirta penasaran.
"Eh lo Tir, nih tugas Matematika, udah pada buat belum??" Jawab Lara yang membuat Chloe dan Tirta Kaget.
"Yang bener lo?!?!?!" Jawab Chloe kaget dan langsung bangkit.
"Seriusann'-'?!" Jawab Tirta Cemas.
"Hahahaha, gitu ajah kalian kaget, gimana kalo ada ujian praktek Matematika ya... Dah pada tepar semua pasti hahahaha" jawab Lara meledek dua temannua yang sudah termakan tipuannya.
"Terkutuk kau" jawab Chloe dan Tirta kompak
Ains memasuki kelasnya dan melihat ke tiga temannya tadi saling adu mulut karena tipuan tugas Matematika dari Lara, Ains mengabaikan mereka dan memilih langsung duduk di kursinya yang bersebelahan dengan Lara.
"Eh ada Sainss" Sapa Lara kepada Ains yang baru duduk.
Sains adalah panggilan untuk Ains yang sangat jago dalam urusan yang berbau Sains.Bukannya menjawab, Ains malah melamun.
"Woy Ilmu ains!!!!" Kejut Tirta yang mendapat gamparan dari Ains."Apaansii" jawab Ains
"Pagi pagi dah ngelamun aee" sambung Chloe.
Ains hanya berdeham, dan suara bel pun berbunyi menandakan kelas dimulai.
☁☁☁☁
"Ains pulang!!" Teriak Ains saat membuka pintu rumah dan tidak mendapati orang yang menjawab.
Ains langsung masuk ke kamarnya dan berbaring di kasurnya, tiba-tiba Ains mengingat sesuatu, yaitu tentang mimpinya yang semalam, tentang orang asing yang memanggilnya dengan sangat akrab dan hangat, akan tetapi, sama sekali Ains tidak mengenalnya.
Bagaimana mungkin bisa?? Siapa dia?? Dan darimana asalnya??
To be continued...
![](https://img.wattpad.com/cover/205445625-288-k153805.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terimakasih !!
Teen Fiction[ON GOING] Sebuah tanda tanya besar selalu menari dipikiran Ains, dia tidak banyak mengenal orang-orang, yang dia tahu, dia hanya memiliki 3 orang sahabat, 1 orang ayah, dan 1 orang ibu tidak lebih dari itu... Lantas mengapa ada orang asing yang men...