Don't forget to press vote and give your comments, thank you.
Harry's
"Tapi yang ku lihat, Bella sudah jauh lebih baik." Kata Louis sambil ia mengoleskan butter ke daging steak yang sedang kami panggang.
"Dia memang baik, sebenarnya. Hanya saja sedikit menyebalkan." Jawabku santai.
"Ya maksudku, dia lebih menyenangkan sekarang, daripada dulu." Aku setuju dengan itu. Anak itu sekarang jauh lebih menyenangkan. Dia lebih menurut dan tidak pernah melawanku sedikitpun. Bahkan ia sudah bisa mengurus adik-adiknya. Ia senang sekali mendadani Caitlin. Menguncir surainya dengan jepitan warna warni, memilihkan baju yang semakin membuat Caitlin terlihat menggemaskan.
"Aku masih tidak percaya."
"Maksudmu?" Tanyaku yang tak mengerti dengan perkataan Louis baru saja.
"Aku masih tidak percaya dengan semua ini. Cassandra pergi. Itu terlalu mengejutkan." Katanya lagi. Aku hanya tersenyum kecil dan menganggukkan kepalaku. Louis benar, ini terlalu mengejutkan. Bahkan hatiku masih terasa sangat sesak ketika aku bangun dipagi hari dan menyadari bahwa Cassandra telah pergi, ia tak lagi menjadi satu-satunya orang yang aku lihat ketika pertama kali aku membuka mata dipagi hari, dan ia juga tak lagi menjadi satu-satunya orang yang aku lihat sebelum aku menutup mata dimalam hari.
Cassandra, aku merindukanmu, tunggu aku.
"Daddy~" Aku menoleh kearah Bella yang baru saja bergabung bersamaku dan Louis. Anak itu memberikan tujuh buah sosis kepadaku.
"Apa ini?" Tanyaku, ia memutarkan bola matanya, "Tentu saja sosis, dad." Jawabnya. Ya, aku juga tahu ini sosis, bukan semangka.
"Maksud dad, kenapa kau memberikan sosis ini kepadaku?" Jelasku lebih terperinci.
"Aku dan the triplets ingin memakan itu." Katanya, namun matanya fokus kepada Louis yang sibuk mengangkat daging panggang.
"Baiklah kalau begitu. Kau tunggu didalam saja sana, bersama grandma dan Gemma." Kataku dan ia pun menurut. Ia kembali kedalam rumah. Aku rasanya ingin sekali menjambak surainya yang dikepang menjadi dua, karena gemas.
"Kurasa dia sudah tak pantas lagi kita panggil dengan nama Annabelle. Anak itu sudah taubat. Kita ganti saja, bagaimana. Mungkin salah satu nama dari princess disney ada yang pas untuknya." Usul Louis. Aku hanya tertawa ringan sambil menempatkan sosis pesanan anak-anakku dipemanggang dan setelahnya ku olesi dengan butter.
"Kau coba saja sana. Percaya padaku, anak itu pasti akan mengamuk. Dia sudah sangat menyukai nama Annabelle. Aku pernah memanggilnya Princess Aurora, setelahnya aku dilempar dengan sendok dan ia berteriak; moron, namaku Annabelle!" Jawabku sambil menggelengkan kepalaku karena mengingat kejadian hari itu. Setelah kejadian itu, Cassandra langsung menghukum Bella dengan cara menyita semua buku gambar, crayon dan pensil warnanya. Hasilnya, jadilah anak itu mengamuk didalam kamarnya dan mengancam akan menenggelamkan diri di danau rumah kami.
"Kurasa anak itu memang sudah pasrah dengan nama panggilannya. Siapa yang lebih dulu memberikan nama Annabelle untuknya?"
"Tentu saja aku. Cassandra menamainya Bella, terlalu bagus dan terlalu anggun untuknya. Annabelle lebih pas, cocok. Dia 'kan dulu menyebalkan dan menyeramkan, astaga, begitu juga dia anak kandungku." Jawabku, dan kami berdua tertawa terbahak bersama.
Authors
"Bella." Panggil Caitlin.
"Ya Cait. Ada apa. Makan saja nutellanya semua, aku tidak mau." Sahut Bella tanpa ia melihat kearah adiknya yang tengah melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FINAL SHOW | Harry Styles
FanfictionCOMPLETED ✔ The Final Show of Friends With Benefits We don't talk enough We should open up Before it's all too much Will we ever learn? STORY WRITTEN BY : GRIZTAA IDEA BY : GRIZTAA COVER BY : GRIZTAA PUBLISH DATE : DECEMBER 02, 2019