E P I L O G U E

645 75 85
                                    

Don't forget to press vote and give your comments, thank you.

Attention!
Very long chapter.
6260 words.

Authors

"Aku akan membuatnya tersiksa ketika aku kembali ke London nanti." Kata Harry dengan dingin dan penuh kebencian, "Kau tidak bisa seperti itu. Ingat Harry, kau harus memikirkan keselamatan anak-anakmu." Ujar Zayn memperingati. Cassandra menganggukkan kepalanya tanda ia menyetujui ucapan Zayn baru saja.

"Lalu apa yang harus aku lakukan. Mendengar namanya saja aku sudah muak!" Katanya lagi.

"Harry, kau harus memainkan peranmu dengan baik. Ketika nanti kau sudah kembali ke London, kau bersikaplah seperti biasa, seolah semuanya baik-baik saja. Hanya untuk beberapa saat, karena Zayn, aku dan Liam akan mengurus semuanya agar ia mendapatkan balasan dari semua perlakuannya kepada kami. Jangan gegabah, Harry. Kita harus sangat berhati-hati. Jangan sampai sikap-mu nanti membuatnya curiga. Harry, kau harus bisa memainkan peranmu, pakai topeng-mu. Aku mohon." Harry menatap Cassandra sangat lekat. Kenyataan kalau dihatinya tak bisa lagi menahan emosi tak bisa ia sangkal, namun juga ia tak mau anak-anaknya terluka.

"Aku akan mencobanya." Kata Harry namun Cassandra menatapnya dengan memohon, hingga Harry pun akhirnya menganggukkan kepalanya sambil menghela nafas frustasi, "Baiklah. Akan aku lakukan." Jawabnya.

"Lalu, rencanamu apa, Zayn?" Tanya Louis yang sedari tadi sibuk meredam emosinya.

"Kita harus bermain secara bersih. Jojo dan Kendall sangat cerdas dalam menghindari masalah. Aku akan mengumpulkan semua bukti tentang pekerjaan kotornya, tentang semua yang ia lakukan pada Cassandra dan kepada kalian semua. Biarkan aku yang memikirkan semuanya. Kalian hanya tunggu perintah saja. Dan kurasa, kalian berdua membutuhkan space lebih banyak. Aku, Liam dan Louis akan keluar. Kalian nikmati waktu kalian." Dan setelahnya, mereka bertiga meninggalkan Harry dan Cassandra hanya berdua didalam kamar hotel itu.

Dan, hening.

Kenyataan bahwa mereka sudah bertahun-tahun tidak bertemu menciptakan adanya kecanggungan diantara mereka. Hingga akhirnya, Cassandra memecah keheningan.

"Aku merindukan Annabelle, bagaimana kabar anak itu?" Tanyanya. Harry tersenyum lebar. Tak pernah menyangka kalau hal yang pertama Cassandra pertanyakan adalah Bella-Annabelle kesayangan mereka.

"Dia sudah-besar? Kurasa." Jawab Harry sambil terkekeh dan itu menular pada Cassandra. Harry membawa tangannya untuk mengelus surai Cassandra yang panjang, "Dia baik-baik saja. Dia mengikuti lomba ballet beberapa waktu lalu, dan ia juara satu. Oh, dan kau juga harus tahu kalau Annabelle kesayangan kita itu sudah mendapatkan period pertamanya satu bulan yang lalu. Kau tahu, betapa hebohnya dia ketika mendapati darah yang keluar dari vaginanya. Ia berteriak histeris sambil berjalan dengan mengangkang. Bukannya panik aku justru tertawa karena ia menangis hingga terisak dan berkata; vaginaku mimisan." Tambah Harry. Cassandra yang mendengarnya pun terbahak, berbeda dengan Harry yang hanya terkekeh ringan sambil ia terus menatap wajah Cassandra yang sedang tertawa itu. Hingga Cassandra menyadari kalau Harry tak henti-hentinya menatapnya.

"Kau tak henti menatapku sedari tadi." Kata Cass sambil ia membawa tangannya untuk mengelus rahang Harry.

"Aku rindu pemandangan pagiku ketika aku membuka mata. Dan aku rindu pemandangan malamku ketika aku akan menutup mata." Jawab Harry membuat hati Cassandra menghangat. Tanpa izin pun ia langsung memeluk Harry dengan erat. Harry memeluknya, meletakkan dagunya pada kepala Cassandra.

"Aku tidak pernah menyangka, kalau kehilanganmu adalah hal terberat yang tak pernah bisa aku terima. Saat itu aku membenci semesta, aku bahkan mengutuk Tuhan karena mengambilmu lebih dulu. Tapi sekarang rasa bersalahku pada semesta, terlebih Tuhan, menyelimutiku. Aku ingin seperti ini terus bersamamu. Memelukmu, membuatmu tenang didalam pelukanku karena ritme jantungku yang berdetak adalah penenangmu. Cassandra, aku-aku mencintaimu. Kau tidak tahu seberapa kakunya aku saat ini ketika mengatakan aku mencintaimu karena bertahun-tahun aku hanya menyatakannya kepada angin." Ia mengatakan itu sambil memejamkan matanya. Merasakan betapa nyamannya ia dengan Cassandra yang ada di dalam pelukannya.

THE FINAL SHOW | Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang