Vaya Con Dios [06]

333 61 39
                                    

Don't forget to press vote and give your comments, thank you.

Authors

"Caitlin, jangan dimakan. Ini 'kan hanya mainan." Kata Bella sambil ia menarik squishy yang sedari tadi adik perempuannya coba untuk makan.

"Ini hanya mainan, okay, jangan kau maka-Edward, no no no! Kau tidak boleh bermain boneka, 'ya sayang. Kau bermain yang lain saja dengan Luke." Katanya lagi. Ia lalu kembali mengikat surai Caitlin dengan hati-hati. Ia memilih jepitan berwarna pink bercampur dengan ungu.

"CASSANDRA!" Bella dan the triplets terkejut. Bella langsung menenangkan the triplets yang terlihat sangat ketakutan karena teriakan dadnya baru saja.

"Dad hanya bermimpi, kalian diam disini 'ya. Aku harus kekamar dad dulu." Kata Bella. Dia pun langsung keluar dari ruang bermain mereka dan menuju kekamar Harry.

Harry masih berada diatas ranjangnya. Ia terlihat baru saja bangun dari tidurnya. Bella melihat dadnya yang tengah mengusap wajahnya frustasi, anak itu pun dengan hati-hati mendekat kearah dad-nya.

"Dad, are you okay?" Tanyanya, membuat Harry melihatnya dengan tatapan sendu.

"Dad memimpikan mom lagi 'ya?" Tanya Bella lagi, dan Harry mengangguk sambil ia melebarkan tangannya, sebagai kode untuk Bella masuk kedalam pelukannya.

"Maaf, aku pasti kembali mengagetkanmu dan adik-adikmu 'ya Bells?" Tanya Harry.

"Tidak. Mereka tidak mendengar teriakan dad karena mereka sibuk bermain." Dusta Bella kepada Harry.

"Kau merindukan mom-mu, tidak Bells?" Tanya Harry sambil ia terus memeluk putri pertamanya itu.

"Setiap detik, aku selalu merindukan mom. Menyebalkan begitu, dia tetap mom-ku. Dia yang selalu menemaniku jika aku tidak bisa tertidur karena gemuruh, padahal dia sendiri takut dengan gemuruh." Jawab Bella, membuat Harry semakin merindukan Cassandra.

***

"Bella, kau ingin yang rasa apa?" Tanya Freddie kepada boneka Annabelle yang tengah memakai kostum stitch miliknya dan juga kacamata hitam.

"Rasa antara kau dan aku-tentu saja rasa vanilla." Jawabnya. Freddie pun langsung memesankan ice cream rasa vanilla untuk Bella, dan rasa blueberry untuknya. Mereka sedang berada di taman yang bersebelahan dengan kantor milik Louis.

"Mom-mu kemana, kok tidak menjaga kita. Tumben sekali." Tanya Bella sambil ia menerima ice cream yang diberikan oleh Freddie.

"Dia sedang sibuk mengurus adik-adikmu Bells."

"Mom-ku 'kan sudah meninggal. Dia sudah bertemu dengan Lukey, kau tahu Lukey tidak? Itu 'loh, sahabat mom dan dad-ku. Rasanya tidak enak hidup tanpa kehadiran mom-ku. Tapi aku juga tidak boleh menangis." Kata Bella sambil ia menjilat ice cream miliknya.

"Annabelle, kau bisa menganggap mom-ku sebagai mom-mu, kalau kau mau." Ucap Freddie.

"Tapi mom-mu itu tidak mempunyai manik berwarna biru laut. Dan juga gigi mom-mu itu besar-besar seperti gigi hiu." Jawab Bella dengan polosnya. Freddie memutarkan kedua bola matanya kesal.

"Kau ini, aku sudah baik 'loh dengan menawarkan mom-ku untuk menjadi mom-mu juga."

"Iya iya. Terima kasih 'ya Eddie."

"Namaku Freddie!"

"Kau saja memanggilku Annabelle. Mana ada Annabelle yang berkeliaran dan tidak berada didalam kotak." Jawab Bella membela diri.

"Ya ada, kau buktinya."

"Kau benar-benar ingin mengejekku 'ya Eddie? Kau berani?"

"Tidak Bells, aku 'kan hanya bercanda agar kau tertawa dan bahagia." Kata Freddie sambil ia menyengir, memperlihatkan deretan giginya yang berwarna kuning-tipikal anak seorang Louis.

THE FINAL SHOW | Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang