BONUS CHAPTER : THE FINAL SHOW

385 62 52
                                    

Don't forget to press vote and give your comments, thank you.

Authors

"Apa!" Bentak Bella kepada Caitlin yang tengah menatapnya tak suka. Luke yang mendengar pun menggelengkan kepalanya, kendati ia tak bisa berbuat apapun karena terlalu takut dengan Bella.

"Kau menyebalkan Annabelle." Jawab Cait. Bella tidak menggubrisnya. Caitlin kesal karena Bella tidak ingin berbagi cookies yang dibuat Cassandra pagi tadi.

"Aku akan lapor kepada mom kalau kau tidak membagi cookiesnya dengan-ku dan yang lain." Ancam Caitlin. Bella meliriknya, satu alisnya terangkat, "Oh, kau berani?" Tanyanya kali ini dengan seringaian menyebalkannya yang mirip seperti seringaian milik Harry. Memang dasar bibit unggul.

"Bella, kau tidak boleh seperti itu. Kami 'kan adikmu. Walau hanya satu buah saja, tak apa. Kami akan membaginya menjadi empat bagian." Luke akhirnya memberanikan diri untuk beruji nyali menghadapi Annabelle yang sibuk dengan kanvas dan dan juga kuas.

"Kalian berisik sekali 'sih!" Bella kesal dan langsung meraih toples berisikan cookies yang sedari tadi ia letakkan dibawah ranjang tidurnya itu. Ia meraih empat buah cookies dan memberikannya kepada Luke dan Cait.

"Ini. Satu orang dapat satu. Sekarang kalian berdua keluar dari kamarku. Aku ingin melukis." Ucapnya ketika sudah memberikan cookies itu. Cait dan Luke langsung melesat keluar dari kamar Bella, meninggalkan kakaknya itu untuk fokus melukis dikamarnya.

"Woah, apa itu." Sapa Harry ketika ia melihat Cait dan juga Luke berjalan beriringan sambil membawa Cookies. Keduanya mendongak menatap Harry, "Cookies dari Bella." Jawab Luke dan Harry terlihat sangat bodoh karena bingung.

Sejak kapan Bella ingin berbagi sesuatu dengan adiknya.
Batinnya.

"Bella, memberimu cookies itu? Aneh sekali." Kata Harry. Luke dan Cait hanya mengerdikan bahunya saja dan lalu pergi meninggalkan Harry.

Harry berjalan kearah kamar Bella yang memang berada tak jauh dari ruangan kerjanya dirumah, anak itu sedang mulai melukis sesuatu yang bahkan tidak Harry tahu.

"Gambar apa itu." Tanya Harry yang bersandar pada kusen pintu kamar Bella.

"Angin." Jawab anak tersayangnya itu dengan santai.

"Bells, kau tumben sekali mau berbagi cookies dengan adik-adikmu. Kau harus sering-sering seperti itu. Kau tidak boleh pelit, tahu." Kali ini Harry sudah merangkak naik keranjang Bella yang berukuran Queen itu.

"Mereka memaksa, daripada konsentrasiku untuk melukis terganggu, jadi aku kasih saja mereka cookies itu. Aku bukannya pelit 'dad. Tapi mom menyuruhku untuk tidak memberikan cookies itu kepada adik-adikku." Jawaban Bella baru saja membuat Harry mengernyitkan dahinya. Ia pun merubah posisinya menjadi duduk sambil menatap Bella yang ternyata tengah melukis sebuah anak anjing.

"Kenapa mom-mu pilih kasih seperti itu." Kata Harry yang mulai kesal.

"Kata mom, cookies itu mengandung Bailey's." Dan Harry membelalakan kedua matanya. Pantas saja Cass melarang Bella untuk memberikan cookies itu kepada the triplets dan Theo.

"Lalu kenapa kau kasih, Bella!" Bentak Harry.

"Karena mereka memaksaku dan terus menggangguku!" Bella membela diri dengan cara membentak Harry secara balik. Harry tak menghiraukan putrinya yang juga kesal padanya. Ia langsung mencari keempat anaknya yang lain, jangan sampai mereka memakan cookies itu.

Belum waktunya mereka tahu apa itu minuman beralkohol.
Sedangkan Bella sudah berumur 14 tahun saat ini.

Namun Harry terlambat karena keempat anaknya itu sudah melahap habis cookies yang diberikan Bella tadi.

THE FINAL SHOW | Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang