Part 32

5.3K 436 135
                                    

.

.

.

.

Tubuh Sasuke merosot kedinding dan terduduk di lantai koridor rumah sakit

Beberapa suster, dokter, maupun pasien yang berjalan melewati Sasuke hanya bisa menatap Sasuke dengan iba.

Mereka memang tidak mengetahui apa yang terjadi pada Sasuke, namun ekspresi Sasuke yang terlihat dimata mereka, seolah mereka dapat mengetahui penderitaan Sasuke.

Sasuke menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan air matanya yang sedari tadi terus mengalir

'Aku ingin kita bercerai....'

Kalimat singkat yang Hinata ucapkan terus tergiang di kepala Sasuke

Bagaikan serpihan kaca yang menusuk kulit. Ucapan Hinata yang tergiang dikepalanya terasa begitu menyakitkan

Sasuke keluar dari ruang rawat Hinata

Tanpa membalas ucapan Hinata

Sasuke hanya tidak tau

Tatapan yang Hinata tunjukan tadi, benar benar dapat Sasuke pahami

Tatapan kesedihan, kehancuran dan rasa sakit. Sasuke dapat melihat itu dari tatapan Hinata

Hinata ingin bebas

Bagaikan burung yang terkurung dalam sangkar. tak bisa terbang, hanya bisa berada di dalam satu tempat. Begitu merindukan kebebasan terbang di langit

Dan Sasuke

Adalah orang yang bisa membebaskan burung tersebut, membebaskan Hinata

Sasuke mengacak rambutnya frustasi

Pada akhirnya

Kalimat yang Sasuke takut kan, telah keluar dari mulut Hinata

"Tolong ceraikan Hinata.....

Sebuah suara

Sasuke mengangkat kepalanya, menatap siapa pemilik suara tersebut

"---Baik kau dan aku. Keberadaan kita di sisi Hinata, hanya membuatnya semakin menderita"

Sai mendengar ucapan Hinata saat di ruang rawat

Karena Sai saat itu berada di luar ruang rawat seperti biasanya

Untuk Sasuke, keberadaan Sai yang selalu berdiri di depan ruang rawat Hinata, benar benar sangat mengganggunya

Sasuke pernah berniat untuk mengusir Sai saat itu

Namun Hanabi melarang itu, dan tetap membiarkan Sai berada di tempatnya.

Sasuke berdiri dari duduknya

Tatapan tajam kini dia berikan untuk Sai

Aku atau dia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang