"Pria itu, pria dari masa lalu kelamku"
Tes
Air mata Hinata jatuh mengalir
Matanya menatap kearah jendela, membiarkan angin malam memasuki kamarnya. Menatap langit hitam yang tak dihiasi satu bintang pun
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan tendengar
Ceklek
Kriettt
Shion, pembantu Hinata. Membuka pintu kamar Hinata. Dengan tatapan pilu, Shion perlahan berjalan kearah Hinata yang masih betah menatap ke luar jendela yang masih terbuka.
Melihat jendela yang masih terbuka, Shion pun langsung berjalan kearah jendela dan menutup jendela tersebut, lalu menutupnya dengan kain gorden.
Setelah selesai, Shion menghadap kearah Hinata
"Nona"
Panggil Shion
Hinata menatap Shion
"Jam berapa sekarang?" Tanya Hinata dengan suara serak
"Hampir jam tujuh, Nona"
Hinata menghapus air matanya dengan kedua jarinya
"Aku akan mandi. Kau, bisakah memesankan taxi untukku?"
Shion yang sedari tadi menundukkan kepalanya, kini memberanikan diri menatap Hinata
"Apakah nona akan datang?.... Ma-maaf jika saya lancang, Nona. Tapi saya mendengar percakapan anda dengan wanita berambut pink tadi siang"
Hinata tersenyum tipis
"Ya"
"Tapi nona...."
"Kau juga menganggap aku akan kalah, bukan?"
Shion kembali menundukkan kepalanya
"Ti-tidak, maafkan saya" Lirih Shion
Hinata turun dari kasurnya
"Tidak apa apa. Aku tidak masalah jika aku akhirnya di tolak....
Hinata mengelus perutnya
"---Mungkin inilah saatnya, aku harus menyerah" Lanjut Hinata tersenyum pilu
•
•
•
•
•"Sakura"
Itachi menghampiri Sakura yang terlihat sedang menata piring di atas meja kayu.
"Ada apa Itachi-nii?"
"Aku mengundang satu temanku. Dia baru saja pulang dari prancis. Aku memintanya untuk datang ke sini. Apa tidak masalah?"
Sakura tersenyum lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku atau dia (TAMAT)
Fiksi PenggemarTAMAT "Aku tidak bisa melepaskan mereka berdua. Kalian bisa menyebut aku serakah, tapi aku ingin memiliki mereka berdua" -Uchiha Sasuke "Siapa yang paling kau cintai Sasuke? Aku yang istri sah mu? Atau dia selingkuhanmu? Tapi apapun pilihanmu, aku t...