Aku atau dia (TAMAT)

Part 29

.
.
.
.
.

Panggilan telah terputus

Mendapatkan kabar jika Hinata menghilang membuat tubuh Sai lemas khawatir. Dan membuat air matanya mengalir tanpa bisa ia tahan

Ino melihat itu

Rasa khawatir yang ditunjukkan suaminya

Dan itu membuat hatinya sakit

"Sai....

Ino menggenggam kedua tangan sang suami yang terasa dingin

"---Kau bisa pergi mencarinya" Lanjut Ino dengan suara pelan

Untuk sesaat Sai menatap Ino

"Ino aku...."

"Tidak apa apa, Sai. Aku mengerti. Carilah Hinata Sai. Dan jika wanita itu benar benar diculik.... Selamatkan dia, Sai. Kau harus menyelamatkannya"

Grep

Sai memeluk tubuh Ino

"Maaf, aku mohon maafkan aku. Aku mencintaimu"

Air mata Ino tumpah

Didalam kamar yang minim pencahayaan ini kini dipenuhi isakan tangis Ino dan juga Sai

•••••

Derrrttt

Derrrttt

Derrrttt

Hanabi mengambil handphone nya yang sedari tadi terus berbunyi, hingga membangunkan dirinya dari tidurnya

Nomor yang tidak di kenal

Dengan ragu Hanabi mengangkat panggilan tersebut

"Halo"

'Ini aku Sai'

Hanabi memposisikan tubuhnya duduk di tepi kasur, matanya menatap jam kecil yang berada di atas meja disamping kasurnya

Ini sudah sangat malam

"Kenapa kau menghubungiku?"

'Apa Hinata ada di sana? Atau apakah tadi siang kau bertemu dengannya?'

Suara Sai terdengar berat dan tergesa gesa, seperti suara yang mengkhawatirkan sesuatu

Hanabi juga dengar suara deru mobil, dan mungkin saja saat ini Sai sedang menghubunginya sambil menyetir mobil

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Hanabi balik, kini Hanabi mulai ikut khawatir

Entah mengapa perasaan negatif tiba tiba menghampirinya

Hanabi memang tadi siang bertemu dengan Hinata, namun tidak secara langsung. Saat tadi siang di rumah sakit, Hanya Hanabi yang dapat melihat Hinata, karena saat itu posisinya sedang bersembunyi

"Sai, jawab. Apa terjadi sesuatu pada Hinata?" Hanabi kembali bertanya, saat sedari tadi tak ada jawaban dari Sai

'Hinata menghilang. Dan aku yakin Neji lah yang menculik Hinata'