Sepanjang perjalanan pulang dari rumah Johnny, Taeyong mendadak merasa bersalah dengan Jaehyun. Semua kemarahnnya terhadap sang suami menjadi hilang semua digantikan oleh rasa bersalah.Wajar saja Jaehyun enggan memiliki anak karena sejak kecil ia sudah diperlakukan tidak baik oleh ayahnya. Jaehyun juga pasti kekurangan kasih sayang sehingga ia menjadi tidak ada perasaan sayang terhadap anak-anak. Selain itu Jaehyun pasti tidak memiliki contoh untuk menjadi ayah yang baik karena ayahnya yang begitu kejam padanya.
Sesampainya di rumah, Taeyong mendapati Jaehyun sedang menonton televisi ditemani beberapa kudapan dan soju di dekatnya. Jaehyun hanya melirik sekilas Taeyong yang berjalan menuju dapur lalu melanjutkan menonton televisi karena ia merasa Taeyong masih marah padanya dan Jaehyun enggan menambah masalah. Setelah minum air putih karena kelelahan berjalan dan kelelahan setelah berpikir mengenai masa lalu Jaehyun, Taeyong langsung duduk di sebelah Jaehyun. Pemuda Jung yang dihampiri sang suami hanya diam tidak mengomentari Taeyong, kalau ia buka suara bisa-bisa Taeyong makin marah padanya.
Ctak!
"Ouch! Kau ini kenapa hyung? Datang-datang langsung menyentilku" pekik Jaehyun kesakitan saat mendapat sentilan di dahinya dari Taeyong.
"Kenapa kau tidak cerita, huh?" Tanya Taeyong pada Jaehyun.
"Cerita tentang apa?"
"Masa lalumu"
"Hyung tidak bertanya"
Ctak!
"Hyung kepalaku bisa bocor kalau disentil terus!" pekik Jaehyun lagi ketika Tayong kembali menyentil dahinya dengan keras.
"Biarin! Kau tahu sepanjang pulang tadi aku menangis hah?" Jawab Taeyong tidak kalah keras.
"Sini lihat"
Jaehyun menarik Taeyong untuk lebih mendekat lalu mengecek wajah sang suami yang terdapat jejak air mata dan matanya yang sedikit memerah, cengeng.
"Kenapa menangis hyung? Harusnya aku yang menangis karena hyung diami seminggu ini"
"Hiks" bukannya menjawab Taeyong malah menangis dengan air mata yang menghiasi pipinya membuat Jaehyun panik.
"Ya! Jangan menangis hyung" pekik Jaehyun panik sambil menghapus air mata Taeyong menggunakan jempolnya.
"Aku sudah mendengar semuanya dari Johnny tentang masa lalumu"
"Oh oke, terus?"
"Kau tidak sedih? Tidak ingin menangis?"
Jaehyun menggeleng.
"Untuk apa menangis? Aku tidak dimarahi siapa-siapa"
"Memang manusia tidak ada yang sempurna ya. Percuma wajah tampan tapi isi kepalanya kosong" decak Taeyong kecewa karena merasa Jaehyun sangatlah bodoh untuk memahami kata-katanya.
"Sudah hyung sana tidur aku mau lanjut memikirkan cara untuk minta maaf padamu"
"Tidak perlu! Harusnya kau yang minta maaf padamu. Aku minta maaf ya Jae? Aku menjadi merasa bodoh karena marah tanpa alasan padamu"
Jaehyun hanya diam menatap Taeyong. Ia bingung harus menjawab apa karena perubahan yang tiba-tiba ini. Taeyong yang sudah mengetahui masa lalunya dan kini Taeyong malah minta maaf padanya.
"Bicaralah sesuatu" pinta Taeyong sambil mendorong sedikit tubuh Jaehyun.
"Hyung aku tidak perlu dikasihani karena masa laluku. Lebih baik hyung tidur saja ya? Pasti kelelahan"
Taeyong langsung cemberut dengan kata-kata Jaehyun barusan. Jung Jaehyun ternyata selain bodoh juga ahli dalam merusak suasana. Padahal Taeyong ingin bicara lebih banyak pada Jaehyun mengenai masalah mereka namun Jaehyun malah menghindar dan menyuruh Taeyong untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREEDY
Fanfiction[ONGOING] Cerita tentang Jaehyun dan Taeyong yang terkena masalah atas kerakusan diri mereka