Seperginya ayah Jaehyun dari rumah mereka, Taeyong masuk kembali ke dalam rumah. Ia langsung memeluk Jaehyun dari belakang, suaminya itu ternyata tengah berdiri di depan kulkas untuk minum air putih. Sepertinya suaminya Taeyong itu kelelahan setelah marah-marah barusan. Taeyong tidak pernah melihat Jaehyun marah sebelumnya jadi mungkin saja suaminya itu menghabiskan banyak tenaga untuk marah-marah tadi.
"Maafkan aku" bisik Taeyong pada Jaehyun. Ia merasa bersalah telah menyebabkan Jaehyun bertengkar dengan ayahnya perihal pengadopsian Minhyung. Jika Taeyong sejak awal tidak membuat masalah maka masalah seperti sekarang tidak akan muncul. Jadinya Taeyong merasa sangat bersalah saat ini.
"Kenapa minta maaf? Ini semua bukan 100% salahmu hyung"
"Tetap saja~" rengek Taeyong manja. Meskipun tidak 100% salahnya tapi tetap saja Taeyong ikut andil dalam permasalahan tersebut.
"Iya iya sudah aku maafkan, kok"
Jaehyun membalikkan badannya kini menghadap Taeyong lalu mengecup pelan bibir sang suami lalu tersenyum singkat. Taeyong yang menerima kecupan singkat hanya bisa terdiam sambil menatap sang suami. Ada rasa kaget dan puas dalam hati Taeyong karena Jaehyun sekarang sudah mulai berani skinship tanpa diminta dan Taeyong cukup senang dengan hal itu.
"Terima kasih sudah menenangkanku hyung. Kalau tidak ditenangkan olehmu mungkin aku sudah meninju ayahku tadi" ucap Jaehyun sambil mengelus kepala Taeyong pelan.
Taeyong mengangguk.
"Meskipun begitu ia tetap ayahmu"
"Hm"
Jaehyun mengecup lagi bibir Taeyong, entahlah bibir Taeyong sekarang bagai candu bagi Jaehyun. Ia merasa ketagihan terus untuk merasakan manisnya bibir sang suami.
"Kenapa cium terus?" Rengek Taeyong tidak terima, jantungnya tidak kuat jika Jaehyun terus-terusan mengecup bibirnya. Bisa-bisa ia terkena serangan jantung jika Jaehyun bersikap manis begitu.
"Mengisi daya? Aku lelah sekali hyung habis marah-marah"
Taeyong kembali menarik Jaehyun ke dalam pelukannya, kini ia memeluk suaminya dengan sangat erat. Menurut Taeyong, suaminya itu memang tempat ternyaman untuk bersandar ketika menghadapi masalah. Tubuh hangat Jaehyun seakan menghapus masalah yang Taeyong miliki, rengkuhan Jaehyun selalu menenangkannya. Pokoknya Taeyong merasa aman dan nyaman di pelukan Jaehyun.
"Jaehyun aku lupa memberikan anak-anak uang jajan!" Ucap Taeyong tiba-tiba di tengah keheningan.
Taeyong baru ingat ketika tadi menyuruh Haechan dan Minhyung untuk pergi jajan ia tidak memberikan dua bocah itu uang. Mana baik Haechan dan Minhyung tidak pernah memegang uang, bagaimana caranya mereka berdua jajan tanpa uang. Semoga hal buruk tidak terjadi pada dua bocah itu, semoga Haechan menggunakan skill meminjam uangnya pada teman-temannya.
Jaehyun tertawa pelan sebagai balasan, suaminya ini memang sesuatu. Baru saja mereka akan bermesraan tapi kini mereka harus menjemput Minhyung dan Haechan. Karena kalau keduanya tidak segera dijemput bisa jadi bahaya apalagi Seo Haechan itu anak yang nekat, bisa saja ia mengajak Minhyung memalak teman-temannya Haechan. Juga Jaehyun sebenarnya barusan lupa juga kalau ada Minhyung dan Haechan di kehidupaj mereka karena ia merasa dunia hanya milik berdua bersama Taeyong. Ciyeee.
"Ayo kita susul hyung" ajak Jaehyun pada Taeyong.
Jaehyun dan Taeyong langsung menyusul Haechan dan Minhyung yang berada di salah satu kedai dekat rumah Jaehyun. Taeyong buru-buru menyusul dua bocah itu karena takut terjadi apa-apa. Sesampainya di kedai Taeyong serta Jaehyun menemukan Minhyung dan Haechan dalam kondisi baik-baik saja
KAMU SEDANG MEMBACA
GREEDY
Fanfiction[ONGOING] Cerita tentang Jaehyun dan Taeyong yang terkena masalah atas kerakusan diri mereka