10

2.4K 458 34
                                    

Taeyong tidak dapat menjawab pertanyaan Jaehyun lagi membuat Jaehyun menjadi malas untuk berdebat lebih lama dengan Taeyong. Selepas sarapan Jaehyun memutuskan untuk pergi ke warung membeli beberapa barang dan membelikan es krim untuk suaminya yang merengek sebelum ia pergi tadi.

Jaehyun tidak ada memiliki firasat yang aneh-aneh saat berangkat ke warung hingga ia pulang namun ketika tiba di rumah, Jaehyun mendapati Taeyong yang menangis sambil terduduk di ruang tamu. Wajah Taeyong sudah basah oleh air mata.

"Ada apa hyung?" Tanya Jaehyun panik.

Perasaan tadi Taeyong saat ditinggal baik-baik saja namun sekarang malah menangis dengan keadaan kacau. Adonan kue yang tadi Taeyong buat ditinggalkan berceceran begitu saja. Ponsel Taeyong juga tergeletak di dekat sang pemilik.

"Jaehyun tolong antar aku ke rumah sakit sekarang"

"Kenapa hyung?" Tanya Jaehyun bingung.

Seingatnya tidak ada yang meneleponnya mengenai keluarga atau kerabat yang dirawat di rumah sakit. Apalagi di Jeju hanya ada ia dan Taeyong.

"Ayo cepat Jae!" Pekik Taeyong menyuruh Jaehyun untuk bergegas padahal Jaehyun masih mengemasi barang-barang berceceran di dekat Taeyong.

Belum sempat Jaehyun menjawab, Taeyong malah menarik Jaehyun menuju mobil mereka yang terparkir di depan rumah. Lebih tepatnya mobil bak terbuka milik perusahaan Jaehyun yang biasa mereka gunakan untuk pergi ke kebun. Hanya itu kendaraan yang mereka punya di Jeju ini. Dengan terpaksa Jaehyun menyetir mobil bak terbuka tersebut dengan kecepatan yang sangat tinggi sementara Taeyong sibuk menggigiti kukunya cemas. Selama perjalanan ke rumah sakit Taeyong sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang Jaehyun ajukan sehingga dalam perjalanan hanya diisi kesunyian.

"Doyoung!" Pekik Taeyong ketika ia berhasil menemukan Doyoung di depan ruang operasi setelah beberapa menit mencarinya bersama Jaehyun.

"Hyung sebelah sana"

Doyoung menunjukkan salah satu ruangan yang lampu tanda operasi dihidupkan. Jaehyun hanya diam mengikuti Doyoung dan Taeyong. Kim Doyoung adalah asisten sekaligus manajer Taeyong sejak lama tapi yang membuat Jaehyun heran mengapa asisten Taeyong ada di Jeju padahal Taeyong sedang tidak ada jadwal. Seingatnya juga Doyoung diberi libur oleh ayahya. Lagipula siapa yang sakit?Setahu Jaehyun, Taeyong dan Doyoung tidak memiliki keluarga atau kerabat di Jeju.

"Kalau ia tidak berhasil bertahan bagaimana Doyoung-ah?" Tanya Taeyong yang merasa gugup karena operasi yang sedang dilakukan di ruang di hadapannya.

"Hyung tadi malam ia mencarimu tapi aku tidak berani mengatakannya padamu. Lalu tadi pagi hidungnya berdarah makanya aku meneleponmu"

"Siapa yang sakit, hyung?" Tanya Jaehyun mencoba mencari informasi mengenai orang yang sedang dioperasi di dalam sana.

Siapa dia? Mengapa ia mampu membuat Taeyong menjadi bersedih juga panik dan juga Doyoung jadi ikut-ikutan ke Jeju padahal ia adalah orang yang anti bepergian jika tidak ada kerjaan bersama Taeyong.

"Kau akan tahu setelah operasinya selesai, Jae" itu Doyoung yang menjawab.

Taeyong kemudian duduk di kursi tunggu diikuti Jaehyun yang duduk disebelahnya. Bagaimanapun ia harus tetap menemani Taeyong meski Jaehyun masih tidak mengerti tentang apa yang terjadi dan siapa yang ada di dalam ruang operasi tersebut.

"Kau istirahatlah Doy, aku dan Jaehyun akan menunggunya di sini. Taeil hyung di mana?"

Taeyong menepuk kursi sebelahnya yang kosong menyuruh Doyoung untuk duduk karena asistennya itu terlihat pucat.

"Sedang ke apartemen mengambil baju untuk kami" jawab Doyoung singkat.

Taeyong menyandarkan kepalanya ke bahu Jaehyun.

"Jae aku takut jika operasi itu gagal" bisik Taeyong lemah.

"Teruslah berdoa hyung"

"Tiap hari aku sudah berdoa untuk meminta kesembuhannya tapi yang ada sekarang ia makin parah dan harus dioperasi"

Jaehyun langsung memeluk Taeyong.

"Semangatlah hyung"

"Hm"

Tidak banyak yang dilakukan oleh Jaehyun selain memeluk Taeyong dan menenangkan suaminya itu. Taeyong beberapa kali mondar-mandir untuk mengecek kondisi seseorang di dalam ruang operasi tersebut namun operasi tidak kunjung selesai.

Hari sudah sore namun belum ada tanda-tanda operasi selesai. Jujur, Jaehyun sangat kelelahan dan kelaparan sekarang. Ia ingin meminta pulang tapi tidak enak pada Taeyong yang masih bersedih dan khawatir menunggu operasi usai.

"Jaehyun ajak Taeyong ke kantin sana. Kalian pasti belum makan dari siang" pinta Taeil- suami Doyoung- yang sedari duduk di sebelah Taeyong.

"Ayo hyung" ajak Jaehyun pada Taeyong sambil mengelus pelan pucuk kepala sang suami.

"Kalau kita ke kantin nanti operasinya selesai dan dia mencariku bagaimana Doy?" Tanya Taeyong khawatir.

"Hyung kalau kau keras kepala begini yang ada hyung juga ikut-ikutan dirawat. Ayolah hyung" bujuk Jaehyun pada Taeyong.

Bisa-bisa Jaehyun juga ikut dirawat jika mengikuti Taeyong yang sedari tadi mogok makan. Bahkan minum pun enggan. Ia terlalu khawatir dengan kondisi seseorang di dalam ruang operasi tersebut.

"Hm" jawab Taeyong menyerah.

Beberapa kali Taeyong ditegur oleh Jaehyun saat mereka berjalan menuju kantin namun Taeyong sepertinya kehilangan fokusnya. Jaehyun makin penasaran dengan sosok yang mampu membuat Taeyong seperti ini dan ia tidak sabar untuk menemuinya.

Jaehyun menatap Taeyong yang terlihat tidak bersemangat untuk memakan makanannya. Akhirnya Jaehyun memutuskan berinisiatif untuk duduk di samping Taeyong kemudian menyuapkan suaminya itu makan. Bisa-bisa Taeyong pingsan dan sakit jika tidak segera makan. Dengan terpaksa Taeyong menerima suapan dari Jaehyun karena merasa tidak enak pada sang suami yang sudah menemaninya sejak siang tadi hingga sore ini.

"Bicaralah hyung jangan diam saja"

"Aku nanti menginap saja, kau pulang saja Jae. Lampu rumah belum dihidupkan" ucap Taeyong untuk pertama kalinya ketika mereka tiba di kantin.

"Hyung pikir aku akan membiarkanmu seperti itu? Kau harus pulang hyung, tubuhmu perlu istirahat"

"Tapi Jae"

Jaehyun meletakkan sendok di meja dengan keras membuat Taeyong menjadi kaget dan beberapa orang yang ada di sana menatap sepasang suami itu penasaran.

"Pulang atau aku tidak mengizinkan hyung ke sini lagi?" Tanya Jaehyun memberi pilihan untuk Taeyong.

Jika dibiarkan Taeyong akan sakit nantinya apalagi rumah sakit adalah sarang penyakit. Lagipula sepertinya operasi yang sedang berlangsung tidak akan cepat selesai karena tadi Jaehyun sempat bertanya mengenai durasi operasi yang bisa mencapai lebih dari 10 jam.

"Hm pulang. Tapi nanti jam 9 malam ya? Aku masih mau menunggu operasinya selesai" tanya Taeyong memohon pada Jaehyun.

"Iya" jawab Jaehyun.

Ia merasa puas karena Taeyong tidak keras kepala lagi.

Jaehyun dan Taeyong yang sedang menikmati es krim sebagai makanan penutup mereka dikagetkan oleh telepon dari Doyoung yang mengatakan operasinya telah selesai dan sang pasien sudah dipindahkan ke dalam ruang inap. Taeyong langsung terburu-buru berlari menuju dalam rumah sakit membuat Jaehyun yang masih memegang stick es krim yang belum habis juga menjadi ikut-ikutan berlari.

"Bangsal anak?" Gumam Jaehyun ketika ia dibawa berlari menuju lorong penuh warna dan hiasan serta terdapat pula beberapa anak yang menggunakan baju pasien berjalan ataupun duduk di sekitar lorong tersebut.







To be Continued




Hayo siapa tu yang muncuuuul

Syebel ah banyak tugas jadinya gabisa update sering2😡😡

GREEDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang