Minhyung dan Haechan yang tertidur langsung terbangun saat mobil yang mereka tumpangi berhenti. Jaehyun membangunkan keduanya sementara Taeyong menghampiri seseorang yang duduk di ayunan itu. Haechan dan Minhyung kompak merengek tidak mau turun pada Jaehyun alasannya karena mereka terlalu lelah untuk berjalan. Haechan yang masih setengah sadar langsung melek ketika Jaehyun menyebutkan sebuah nama yang tidak asing di telinganya. Sementara Minhyung masih merengek tidak mau bangun.
"Haraboji!" Pekik Haechan bersemangat ketika melihat seseorang yang ia kenal itu. Bocah itu langsung berlari menuju orang itu tanpa mengucap sepatah kata pada Jaehyun yang masih membujuk Minhyung.
"Aigoo Haechanie sudah besar"
"Daddy" ucap Jaehyun ketika ia dan Minhyung menyusul ke ayunan.
Orang yang duduk di ayunan dan kini memeluk Haechan dengan erat adalah ayahnya Jaehyun, Jung Daehyun. Entah apa motivasi ayah Jaehyun itu untuk datang jauh-jauh ke Jeju, apalagi tanpa janjian pada Jaehyun atau Taeyong terlebih dahulu. Meskipun saat di Seoul juga tidak pernah janjian jika ingin bertemu tapi tetap saja berbedda karena Jaehyun dan Taeyong sedang berada di Jeju dan keduanya baru saja pulang dari liburan.
Jaehyun menarik Minhyung untuk ia sembunyikan di belakang tubuhnya. Jung Daehyun tidak boleh melihat Minhyung untuk sementara ini. Jaehyun tidak ingin ayahnya mengeluarkan kata-kata buruk di hadapan Minhyung karena ia yakin ayahnya akan berkata buruk mengenai pilihan Jaehyun dan Taeyong untuk mengadopsi Minhyung.
Untungnya ayah Jaehyun hanya melirik singkat pada Minhyung karena Haechan sibuk mengajaknya untuk bermain bersama. Ayah Jaehyun lebih tertarik meladeni permintaan Haechan daripada melihat Minhyung. Selain itu juga Taeyong mengajak ayah Jaehyun berbicara dengan basa-basi singkat. Padahal Jaehyun tahu Taeyong pasti masih merasa canggung pada ayahnya itu perihal masalah yang suaminya buat 2 bulan yang lalu.
"Daddy ayo masuk" ajak Taeyong pada ayah Jaehyun ketika pintu rumah mereka telah dibuka.
Jaehyun tidak langsung masuk ke dalam rumah, ia harus memberi tahu sesuatu pada Minhyung terlebih dahulu untuk jaga-jaga. Pemuda Jung itu hanya ingin mencegah hal-hal yang buruk terjadi pada Minhyung karena ia tahu ayahnya sangat nekat dan kejam jika itu menyangkut urusan kehidupan rumah tangga Jaehyun dan Taeyong. Terlebih masalah yang Taeyong buat beberapa waktu lalu berasal dari Minhyung, tentu saja ayah Jaehyun akan makin murka pada Minhyung. Jung Daehyun akan mudah untuk mengusir Minhyung kalau begitu caranya.
"Dydy itu siapa? Tanya Minhyung pada akhirnya.
Sedari tadi bocah berusia 9 tahun itu bingung pada keadaan yang terjadi. Haechannya yang baru bangun langsung berlari bersemangat ketika melihat pria tua yang duduk di ayunan tersebut. Sementara Minhyung malah ditarik Jaehyun untuk bersembunyi di belakang tubuhnya.
Jaehyun menghela napas kemudian berlutut mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Minhyung. Dielusnya pelan kepala putra angkatnya itu.
"Itu ayahnya Dydy"
"Jadi Minhyung harus memanggilnya haraboji?" Tanya Minhyung dengan tatapan bersemangatnya. Akhirnya setelah hanya mendengar tentang 'haraboji'nya melalui cerita kedua ayahnya, kini Minhyung dapat bertemu dengan kakeknya yang ada di Seoul.
Jaehyun mengangguk lemah, dalam hatinya ia tidak rela kalau Minhyung memanggil ayahnya dengan sebutan haraboji. Pria tua itu tidak cocok dipanggil haraboji oleh anak sebaik Minhyung apalagi ayah Jaehyun pasti menolak dipanggil begitu oleh Minhyung.
"Dydy kenapa sedih? Apa haraboji akan memisahkan kita?" Minhyung bertanya lagi ketika melihat perubahan raut wajah Dydynya yang menjadi sedih.
Jaehyun mengangguk pelan, memang itu yang akan terjadi jika Jung Daehyun mengetahui tentang pengadopsian Minhyung yang dilakukan secara rahasia oleh Jaehyun dan Taeyong. Wajah Minhyung langsung berubah menjadi murung setelah mendapat jawaban anggukan dari Jaehyun. Ia tidak mau terpisah dari Dydy dan Popanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREEDY
Fanfiction[ONGOING] Cerita tentang Jaehyun dan Taeyong yang terkena masalah atas kerakusan diri mereka