31

1.4K 231 23
                                    

Bakal panjang dan membosankan.....







Setelah 1 jam 10 menit menempuh perjalanan udara akhirnya rombongan kecil Jaehyun dan Taeyong tiba di Seoul dengan selamat. Jaehyun dan Taeyong terlebih dahulu membiarkan penumpang lain turun karena Jaehyun takut Taeyong akan berhimpitan dengan orang banyak. Meskipun hampir 3 bulan tidak muncul di layar kaca, suami Jaehyun tetap saja model kesukaan rakyat Korea jadi harus dijaga sebaik mungkin.

Ketika turun dari pesawat Minhyung dan Haechan asik berteriak mengagumi keindahan bandara Incheon sementara Taeyong dan Jaehyun sibuk menunggu koper di bagasi pesawat. Beberapa orang yang mengenali Taeyong langsung berkerumun untuk meminta foto atau tanda tangan, lumayan kapan lagi mereka bertemu langsung dengan model papan atas Korea. Dengan ramah Taeyong meladeni para penggemar di dekatnya sementara Jaehyun akhirnya sendirian yang mengurus koper-koper mereka.

"Yuno"

Di tengah ribetnya urusan pengambilan koper, Haechan datang menyusul Jaehyun lalu memeluk lengan Jaehyun yang kosong.

"Haechanie mau tinggal di Seoul saja"

Kegiatan Jaehyun memantau koper yang lewat terhenti ketika mendengar ucapan asal Haechan barusan.

"Ya! Appa dan Mae mu bagaimana?"

Haechan terlihat berpikir sebentar lalu menepuk jidatnya sambil berkata, "Oh iya! Lupa hehehe".

Jaehyun langsung menoyor kepala Haechan karena gemas dengan anak sahabatnya itu.

"Bagaimana bisa kau lupa dengan kedua orang tuamu hah?"

"Abisnya bandaranya keren sekali jadinya bikin aku lupa sama Appa dan Mae"

"Tidak jelas" komentar Jaehyun lalu berjalan meninggalkan Haechan yang menatapnya garang sambil melotot dan menggigit bibirnya.

Bocah itu terlihat seperti akan mengeluarkan kata-kata andalannya yang sudah Jaehyun hapal di luar kepala. Kalian juga pasti hapal dengan kalimat andalan Haechan ketika ia merasa ditindas dan dikhianati oleh Jaehyun.

"Apa? Mau lapor ke Mae? Tidak ada Appa dan Maemu di sini ya, kalau kau cerewet dan nakal aku tinggalkan kau di sini" ucap Jaehyun galak sebelum Haechan mengucapkan kalimat andalannya.

Ekspresi garang yang dipasang Haechan mendadak sirna setelah ucapan Jaehyun barusan. Dengan segera ia berlari menyusul Jaehyun lalu menggandeng manja tangan sahabat ayahnya itu agar tidak benar-benar ditinggal di sini, di bandara.

"Jangan dong Yuno tampan~" rengek Haechan dengan penuh senyuman manis.

Setelah koper diambil akhirnya Jaehyun dan Haechan berhasil bertemu dengan Taeyong dan Minhyung di dekat pintu keluar. Kerumunan 'penggemar' Taeyong juga sudah tidak banyak lagi seperti awal tadi tapi tetap saja masih banyak orang di dekat Taeyong serta Minhyung.

"Pegang ujung jaketku biar kau tidak hilang, mengerti?"

Jaehyun memberi peringatan pada Haechan untuk memegang ujung jaketnya ketika mereka mulai mendekat ke arah Taeyong dan Minhyung. Tangan Jaehyun yang tadi dipegang Haechan digunakan untuk sedikit mendorong orang-orang yang menghalangi jalan mereka makanya Haechan disuruh memegang jaketnya Jaehyun. Kalau anak sahabat Jaehyun hilang bisa-bisa Jaehyun dicubiti hingga meninggoy sama Mae nya Haechan. Ngeri pokoknya!.

"Siap pak!" Jawab Haechan patuh sambil memberi hormat atas perintah Jaehyun.

Jaehyun mulai maju mendekati suaminya dengan memecah kerumunan sambil berteriak 'permisi, maaf'. Di tengah kegiatan Jaehyun memecah kerumunan, ia merasakan genggaman Haechan pada ujung jaketnya mulai mengendur. Menoleh ke belakang, Haechan terlihat gagal fokus karena sibuk memperhatikan orang-orang yang mereka lewati.

GREEDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang