MOBIL

59 36 2
                                    

Arissa POV.

Hari ini gue dan Aldian pulang kerumah karena kondisi gue hari ini udah membaik.

Jadi gue dan Aldian memutuskan untuk pulang.

Sekarang udah jam tiga siang dan gue sama Sherlen udah siap siapin barang barang untuk dibawa pulang.

Gue lagi duduk di kasur dan memeriksa barang barang siapa tau ketinggalan.

Tok.. Tok.. Tok..

Gue membuka pintu kamar dan mendapati Aldian dan Bima membawa barang barangnya masing masing.

"Udah siap?"Tanya Aldian kepada gue yang juga membawa barang barang sementara Sherlen sedang berberes beres dimeja.

"Udah"Ucap gue dan tersenyum singkat.

"Sini aku bawain"Ucap Aldian dan mengambil barang barang yang gue pegang.

"Ehh nggak us~"Ucap gue dipotong sama Aldian dan dia langsung miring gitu aja ucapan gue.

"Udahh biar aku aja kamu baru sembuh"Kata Aldian dan tersenyum singkat kepada gue.

"Yaelahh,pacaran melulu dah kalian gue bantuin Sherlen lah"Kata Bima dan langsung jalan masuk ke kamar,gue dan Aldian yang menyadari langsung ketawa ketawa dibuatnya.

"Udah makan?"Tanya Aldian kepada gue.

"Belum"Ucap gue yang hanya tersenyum.


Gue dan Aldian juga Bima dan Sherlen langsung kembali ke mobil masing masing gue pulang sama Aldian dan Sherlen sama Bima.

"Bro kami deluan yaa"Ucap Bima saat tiba di mobilnya sementara mobil Aldian terletak dibelakang sana.

"Siap"Ucap Aldian sambil tersenyum.

"Ayok"Ucap Aldian dan menggandeng tangan gue dan menggenggamnya.

"He em"Gue hanya membalasnya dengan deheman dan senyuman.

©©©

"Sa"Panggil Aldian saat kita tiba di mobil.

"Hmm"

"Kita makan dulu yaa?,kamu pasti lapar"Ucap Aldian dengan lembut.

Gue hanya membalasnya dengan senyuman lebar.

Dan Aldian membalas senyuman gue.

"Yaudah kamu tidur gih,nanti biar aku bangunin kalau udah sampe"Aldian menghidupkan mesinnya tetapi belum jalan.

"Iyaa"

Aldian memasang selbeat gue dan memperbaiki rambut gue yang berantakan dan tersenyum kearah gue senyumnya itu bagaikan malaikat yang tidak dapat memisahkan.

"Tidur yaa"Ucap dia dengan lembut dan mencium kepala gue singkat.

Gue hanya tersenyum melihat tingkah Aldian yang sangat manis.

Gue lagi males banget bicara karena kalau gue bicara entah kenapa kepala gue jadi sakit banget entah mungkin karena efek kemaren.

"Aldian"Panggil gue pelan dan lembut.

"Hmm?"Jawabnya selembut mungkin.

"FIRST LOVE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang