Arissa POV.
Gue masuk ke kamar dan memulai ritual mandi dulu karena sekarang sudah sore.
Hanya beberapa menit, gue sudah siap mandi dan nyelesaiin ritual mandi dan sekarang gue mau balik lagi ke ritual Scincare malam gue.
Sesiap itu semua gue duduk bersila di kasur gue dan membawa kotak yang dikasih dari Aldian tadi buat gue.
Gue membukanya dan terkejut dengan isinya.
Itu adalah boneka beruang yang gue inginkan sejak dulu, sudah lama sekali ia menginjak boneka ini sejak ia jalan jalan dengan Aldian di hari pertama mereka kencan tetapi Aldian tidak membolehkan Arissa untuk membelinya.
Arissa melihat boneka itu dengan raut wajah senang, meskipun tidak diizinkan papa dan mamanya untuk berpacaran dengan Aldian tapi ia sangat senang oleh hadiahnya.
"Cantik bangett, kayak yang punya"Ucap Arissa dan memeluk boneka beruang warna kecoklatan itu.
"Kasih nama siapa yaa?"Gumamnya pelan dan membaringkan tubuhnya di ranjangnya lalu menatap boneka beruang itu dan menggendongnya keatas ala memainkan seorang anak bayi.
Arissa tersenyum lebar dan seketika melihat jam dindingnya yang berada di diatas kasurnya.
Arissa mengambil ponselnya dan mencari nama Aldian di kontaknya untuk menelponnya.
Drettt... Drettt...
Sudah tiga kali Arissa menelpon Aldian tapi hanya dia rejeck sedari tadi.
©©©
Aldian menutup pintu mobilnya dan ia melihat ada mobil yang terparkir disana, ia tidak mengenali mobil tersebut ataupun siapa orang didalamnya ia belum pernah melihatnya.
Aldian masuk kedalam rumahnya.
"Assalamualaikum"Ucap Aldian dengan memasukkan tangannya kedalam sakunya.
"Walaikumsalam"Ucap orang yang berada diruang tamunya itu.
Ada banyak orang yang berada disana, ia melihat papa dan mamanya juga seorang perempuan seumurannya dan satu orang laki laki dan perempuan yang sepertinya orang tua dari anak perempuan itu.
Aldian tidak mengenali perempuan itu, dia tidak pernah melihatnya.
Dia tidak peduli dengan para tamunya ataupun siapa itu.
"Aldian, sini"Panggil Fito dengan tegas.
Aldian tau bahwa papanya ini akan memberitahu hal penting kepadanya.
Aldian duduk di sofa ditengah tengah papa dan mamanya, Aldian menatap papa dan mamanya dengan bergantian dan kening berkerut yang menandakan bahwa dirinya sedang bingung 'ada apa' yang sedang terjadi disini.
"Kamu akan papa jodohkan dengan anaknya teman papa yang na-"Ucapan Foto terpotong karena Aldian sudah tau apa yang papanya ini akan bilang, ia tidak bisa menerima hal ini dengan begitu saja.
"Aldian gak mau ya pa, Aldian bisa cari istri Aldi sendiri"Ucap Aldian dan menatap papa dan mamanya bergantian.
"Kamu nggak boleh kayak gitu Iqbal kamu harus mendengarkan ucapan papa dan kamu ini, kamu harus mengerti keadaannya sekarang"Ucap Foto tegas dan penuh penekanan yang Aldian tidak suka dengan sifat papanya ini yang selalu ia pelihara.
KAMU SEDANG MEMBACA
"FIRST LOVE"
Teen FictionBUKAN KESEMPURNAAN YANG KU CARI.TETAPI YANG BISA MENERIMAKU APA ADANYA,ITUPUN UDAH LEBIH DARI CUKUP:).