ᴰᵘᵃ💫

370 52 0
                                    


Author's.

.
.

"Hatsyuu!"

"Duh Jen, lo kenapa si?"tanya Renjun, yang duduk di sebelahnya.

Jeno hanya melengos, sambil tiduran di mejanya.

"Kayaknya gara-gara semalem gue ujan-ujanan,"jawab Jeno pelan, dengan suaranya yang agak serak.

"Tapi beneran kalo si Jiho itu dateng ke tempat kerja lo kemaren?"

"Bener lah, buat apa gue bohong. Oh iya, Infoin di grup kalo kita tarung besok,"suruh Jeno pada Renjun.

"Be..besok?!"tanya Renjun kaget.

Grekk,

pintu geser kelas itu terbuka dengan cepat.

Seorang guru laki-laki dengan rambut sebahu memasuki kelas.

"Heh itu siapa kok tiduran di meja?!"bentak Pak Heechul yang tiba-tiba masuk kelas.

"Aduh,"gumam Jeno, ia langsung turun dari mejanya, dan duduk di kursinya dengan malas-malasan.

"Udah tahu juga kalau bel udah bunyi, kok masih main-main?!"

"Ya ya maap pak,"sahut Jeno pongah.

"Kamu sini masuk!"suruh pak Heechul pada seseorang yang berdiri di ambang pintu.

"Eh.. itu pasti si anak baru ya?"bisik Renjun pada Jeno.

"Hah? Emang ada anak baru?"tanya Jeno dengan wajah blo'onnya.

"Makanya, cek grup kelas dong!"balas Renjun kesal.

Seorang anak laki-laki masuk ke dalam kelas XI IPS bobrok 4.

"Selamat pagi,"sapa anak itu.

"Nama saya Na Jaemin, salam kenal,"lanjutnya.

"Kayaknya gue pernah tahu,"gumam Jeno pelan.

"Masa?"tanya Renjun pelan.

Jeno tak menjawab, dan hanya menatap anak pindahan itu lekat-lekat.

"Ada bangku yang kosong di paling belakang, kamu bisa duduk di sana,"ucap Pak Heechul.

"Uhm... Kalau terlalu di belakang, saya gabisa pak. Mata saya minus pak,"balas anak bernama Jaemin itu.

"Yaudah kamu mau duduk di mana?"

"Di belakang dia gapapa kok pak,"jawab Jaemin, sambil menunjuk Jeno.

"Huh?"sahut Jeno refleks.

"Lo duduk di tempat gue juga gapapa, gue udah bosen duduk di paling depan,"lanjut Jeno.

"Kamu itu memang harus duduk di depan, Jeno,"geram Pak Heechul.

"Bapak pilih kasih,"jawab Jeno, sambil ngorek kupingnya.

"Jeno kayaknya mulai sakit pak, jadi tambah kurangajar hehe,"sahut Renjun.

"Saya di belakang dia saja pak,"ucap si anak baru dengan sopan.

"Yaudah, kamu!!"panggil Pak Heechul pada Lia yang duduk di belakang Jeno.

"Pindah,"lanjutnya.

"Idih, galak banget,"komentar Jeno singkat.

Setelah Lia pindah, Jaemin mulai melangkah menuju kursi yang ada di belakang Jeno. Namun, ia menaruh sebuah lipatan kertas kecil di meja Jeno saat ia melewatinya.

Jeno yang melihat kertas itu langsung membuka dan melihat isinya.

"Terima kasih untuk semalam."

Manuver. [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang