ᴸⁱᵐᵃ🔥

232 23 0
                                    

Lucas's

.
.
.

Buk!! Bak!

Suara pukulanku pada samsak tinju yang berada di depanku terdengar menggema. Setelah beberapa lama terus melayangkan pukulan, akhirnya aku beristirahat.

"Nih,"sahut seseorang, sambil menyodorkan sebuah minuman kaleng padaku.

"Tumben nggak maen sama Haechan?"tanyaku, sambil menerima minuman soda tersebut.

"Uhmm, awalnya sih maen, cuma terus gue denger kalau lo latihan sendiri di sini,"jelas Jungwoo.

"Emang lo nggak ada kelas tambahan?"tanyaku pelan.

"Ada..gue aja nanti sampai pulang jam 8 malem buat ikut les juga,"jawab Jungwoo, sambil menghela nafasnya pelan.

"Sekarang jam 4 sore,"gumamku sambil mengecek jam tanganku.

"Abis ini kelas tambahan lo mau mulai kan?"tanyaku.

"Iya,"angguk Jungwoo.

"Gue anterin lo abis ini,"ucapku.

"Lo juga ada kelas tambahan?"tanya Jungwoo.

"Gue cuma ada les nanti,"balasku sambil mengendikan bahu.

"Gue gaada yang remed tahu?"lanjutku, sambil nyengir.

"Sombong,"balas Jungwoo, sambil cemberut.

"Hahaha, gue bisa sombong kalo ke lo,"kekehku ringan, sambil ngacak-ngacak rambutnya.

"Heh, tangan lo keringetan semua!"keluhnya.

"Ups,"aku menarik tanganku.

"Kenapa lo nggak pake sarung tinju?"tanya Jungwoo, sambil menarik tanganku lagi.

"Bjir.. sampe memar gini lho,"gumamnya.

"Katanya tangan gue keringetan,"ucapku, sambil menariknya lagi.

"Bukannya tangan lo ada cidera ringan pas jumat kemarin?"tanya Jungwoo.

"Udah sembuh,"jawabku singkat, sambil bangkit berdiri.

"Jangan ngelukain diri lo sendiri dong Lucas,"gumam Jungwoo.

"Nggak kok. Gue mandi dulu, lo tunggu sini aja,"ucapku.

Aku kemudian berjalan ke belakang gedung olahraga sekolah, tempat khusus untuk kamar mandi.

.

Setelah menyiapkan baju-bajuku, akhirnya aku melepas semua atribut yang kukenakan.

Aku menyalakan shower, dan berdiam di bawahnya.

Kedua tanganku saat ini sangat sakit, entah karena latihan yang kulakukan lagi, atau ada komplikasi lainnya.

Aku memandang tanganku yang penuh dengan memar.

"Kamu harus memenangkan pertandingan itu."

Suara itu menggema dalam pikiranku, membuatku menghela nafas berkali-kali.

Kickboxing adalah hobiku. Sejak kapan kegiatan ini menjadi sesuatu yang membuatku stress?

Akhir-akhir ini, aku bahkan tak bisa menemukan motivasi untuk berlatih. Hanya saat mau melawan Warrior, aku merasakan emosi yang bergejolak di mana aku harus berlatih dengan giat.

Karena sekarang sudah tidak ada pertarungan, bahkan Jeno si ketua masih belum kembali di rumah sakit akibat banyak terluka.

Aku gagal menyelamatkan teman-temanku, sehingga banyak dari mereka yang terluka..

Manuver. [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang