ᵀᵘʲᵘʰ ᴮᵉˡᵃˢ.

149 17 3
                                    

.

Jeno's.

.

Dingin dan heningnya kamar  membuatku terbangun. Seperti inilah kegiatan pagiku.

Terbangun, lalu menatap langit-langit ruangan dan tidak memikirkan apapun. Heningnya ruangan itu bahkan sampai membuatku bisa mendengar suara nafasku sendiri.

Tling!

Suara notifikasi dari HP ku berbunyi, menarik perhatianku. Aku meraih HP ku yang berada di sebelah bantal, kemudian menyalakannya.

Aku menyipitkan mata saat sinar terang HP itu tertampil. Masih jam 6 pagi, siapa yang mengirim pesan pada jam segini di hari libur?

Itu pesan dari nomor tidak dikenal. 

.

Unknown Number

woyy
[06.05]

Ini siapa ya?
[06.06]

Jaemin😸
[06.06]

Anjay gw pikir siapa,
dapet nomor gue dari siapa?
[06.08]

Renjun :v
[06.09]

Oalah ok
[06.10]

Ada apa?
[06.10]

Gue cuma mau
ngingetin doang:v
[06.10]

yakali gue lupa ada janji wkwk
[06.11]

haha siapa tahu kan.
gue kaget juga lo udah bangun
[06.12]

gue selalu bangun pagi ya :p
[06.12]

gue juga, walaupun terpaksa :'D
[06.14]

Eh mumpung masih pagi juga,
mau sarapan bareng sekalian?
[06:14]

Hm? Sarapan apa emangnya?
[06.16]

Kita cari ditempat hahah
[06.17]

jam berapa jadinya?
[06.17]

Setengah delapan gimana?
[06.18]

okay.
[06.18]

gue siap-siapa dulu,
nanti lagi ya :D
[06.19]

heem
[06.20]

Aku ikut terdiam saat percakapan di pesan itu selesai. Oh iya, aku harus menambahkan nomor Jaemin ke daftar kontak.

Aku mengetik nama JaemJaem di nama kontak, menyimpannya. "Tidur bentar lagi ah, baru nanti mandi.."

Setelah bergumam begitu, aku kembali memejamkan mataku. Entah kenapa aku mulai mengantuk lagi, biasanya tidak pernah seperti ini.

"10 menit lagi,"gumamku pelan.

.

.

Wah, bodoh banget

Aku cepat-cepat turun dari bis kemudian sedikit berteriak, "terima kasih pak!" baru melanjutkan pelarianku. Tujuannya adalah persimpangan tempat aku janjian dengan Jaemin.

Manuver. [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang