ᴱⁿᵃᵐ☂

168 21 0
                                    

Jeno's

.

"Gue balik sendiri ke RS gapapa kok,"ucapku, pada Jaemin yang duduk di sebelahku.

"Nggak ah, gue ikut aja,"jawab Jaemin cepat.

Aku hanya melirik padanya sekilas, lalu keheningan mulai mengambil alih. Kami berdua duduk di sebuah halte, menunggu bis datang. Hanya ada kami di sini, serta beberapa kendaraan yang berlalu-lalang.

"Gue denger bokap lo juga masuk RS?"sahut Jaemin.

"Ya, tapi dia udah pulang,"balasku.

"Jen,-"panggil Jaemin tertahan, karena tiba-tiba HPku berbunyi.

"Hmm,"aku bergumam sambil menatapnya.

"Jawab aja dulu,"angguk Jaemin.

"Yoi,"anggukku, lalu mengecek panggilan itu.

Lucas hyung ?

"Halo?"sapaku.

"Jen, lo kenal sama orang ini kan?"sahut Lucas cepat, dan suaranya terdengar panik.

"Siapa, hyung?"tanyaku.

"Orang kasir ini lho,"balas Lucas berbisik.

"Ohh.., Tao hyung itu,"ucapku.

"Lo yakin dia orang kasir biasa?"tanya Lucas.

BukArgh!

"Ada apaan tuh?"tanyaku balik, saat mendengar ada suara-suara aneh di seberang sana.

"Gini ya, orang kasir ini ngeri banget,"balas Lucas.

"Gue takut dia bakal bunuh mereka semua,"lanjutnya.

"Maksud hyung?"tanyaku cepat.

"Gada waktu buat jelasin Jen. Gue udah bilang ke dia buat berhenti, tapi dia lanjut terus,"jawab Lucas.

"Kalian di mana?"

"Di minimarketnya lah! Lo udah balik belom? Kayaknya cuma lo yang bisa berhentiin dia Jen,"jawab Lucas.

"Jeno,"panggil Jaemin tiba-tiba.

Aku menoleh ke arahnya, dan ternyata bisnya sudah datang. Jaemin sendiri sudah berdiri di depan pintu bis, sambil menungguku untuk ikut bersamanya.

"Bisnya udah dateng loh,"ucap Jaemin.

"Uhm, kayaknya gue ga bisa balik dulu Jaem,"balasku.

"Hey, cepat kalau mau naik!"seru si supir bis dari dalam.

Jaemin hanya menatapku dalam diam selama sejenak, sampai akhirnya dia terlihat menyerah.

"Lanjut aja pak, kami ga jadi naik,"angguk Jaemin pada sang supir.

Pintu bis kemudian tertutup, dan bis pun kembali berjalan, meninggalkan Jaemin yang masih berdiri di pinggir jalan, sambil menatapku penasaran.

"Ada apa?"tanya Jaemin, kemudian berjalan mendekatiku.

"Gue harus balik ke minimarket tadi. Ada yang terjadi kayaknya,"jawabku, sambil bangkit berdiri.

"Hah? Apaan emangnya?"tanya Jaemin 

"Gue gabisa jelasin sekarang. Kalo lo mau ikut, tinggal ikutin gue dari belakang. Kalo nggak, lo langsung pulang aja,"ucapku tegas, lalu mulai berlari.

"O-oi!"seru Jaemin dari belakang.

Aku tak tahu Jaemin mengikuti atau tidak, karena aku tidak mendengar derap langkah kaki lain selain milikku.

Manuver. [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang