ᵀⁱᵍᵃ💫

298 43 0
                                    


Jaehyun's.

" ♪ᴰᵒⁿ'ᵗ ʸᵒᵘ ᵏⁿᵒʷ ᴵ'ᵐ
ᴺᵃᵉᵍᵃ ⁿᵉᵒˡ ⁱᵏᵏᵉᵘⁿᵉᵘⁿ ᵇᵒˢˢ♪ "


Denger suara ringtone HP saat lagi adegan perang-perangan emang gak banget.

"Woy, HP lo bunyi tuh,"sahut Taeyong.

"Aduh anjir biarlah,"gumamku.

"Hmm,"

"Tapi yang nelpon Jeno,"balas Taeyong singkat.

Mendengar nama Jeno disebut, aku langsung menghentikkan gameku dan menoleh pada Taeyong dan menatap dengan nanar.

"Je..no?"tanyaku, mengulang.

"Lempar ke gue,"ucapku, aku meletakkan stik PS di sebelahku.

"Lo...mau gue ngelempar Ipon 11 pro lu?"tanya Taeyong, ia tak bisa berkata-kata.

Kami berdua sekarang sedang berada di Gaming Room. Rumahku tentunya. Aku sedang bermain dengan PS, sedangkan Taeyong sedang berkutat dengan game RPG di PC.

"Halah gapapa, cepet sini!"seruku cepat.

Mendengar hal itu, Taeyong kemudian mengambil HPku yang tergeletak di sebelah CPU pcnya, dan melemparkannya padaku.

"Hup!"seruku, sambil menangkap HP itu.

"Lihat? Lo lupa kalau gue kapten tim basket hah?"ucapku sambil tersenyum miring pada Taeyong.

"Terserah,"gumam Taeyong malas.

"Halo Jeno-ya? Ada apa?"sapaku, saat setelah ia mengangkat telepon itu.

Keadaan kemudian menjadi hening setelah aku mendengar apa yang dikatakan Jeno.

"APA?!"seruku, membuat Taeyong juga kaget.

Taeyong segera berdiri dan berlari ke arahku, "Kenapa?!"

"Taeyong, cepat panggil ambulans! Kirim ke rumah Jeno sekarang!"suruhku tegas padanya.

"Y-ya!"angguk Taeyong, ia kelabakan mencari HPnya.

"Jeno, tetap nyalakan teleponnya oke?"ucapku, mencoba menenangkannya.

.
.
.

"Apa kami perlu ikut juga?!"tanya Jisung.

Semuanya telah berkumpul di ruang keluarga rumahku. Aku sendiri sedang bersiap-siap mengambil kunci motor untuk pergi ke rumah sakit.

"Gue sama Taeyong udah cukup kok. Kalian tunggu di sini dan tunggu kabar selanjutnya ya,"ucapku, sebisa mungkin terlihat tenang.

"Nih jaket lo,"ucap Taeyong, ia menyodorkan sebuah jaket kulit bewarna hitam kesukaanku.

"Thanks,"balasku, lalu mengambil jaket itu, lalu memakainya.

"Kita pakai sepeda motor aja biar gak terjebak macet,"lanjutku, sambil mengecek jam tanganku.

"Ada-ada aja kayak gini ni,"gumam Lucas.

"Kalian fokus susun rencana sama persiapan buat besok. Walaupun mungkin besok ga jadi, tetep harus siap, ok?"pintaku pada mereka.

"Oke hyung,"angguk Chenle.

"Lo berdua ati-ati,"pesan Johnny.

"Iya,"balas Taeyong.

"Kami pergi dulu."

-  -  -  -

Ngienggg!

Manuver. [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang