Hampir 2 minggu dengan kehadiran dari teman-temanku dan orang tuaku membuatku merasa tidak ada perubahan. Rasanya dunia masih sama kecuali statusku dan Oh Sehun.
Aku mencoba mengingat semua kejadian sebelum kecelakaan. Semua kenangan bersama Chanyeol oppa. Aku masih tidak percaya bahwa aku tidak pernah bersama Chanyeol oppa. Perasaan macam ini, rasanya hampa sekali. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku benar-benar menyayangi Chanyeol oppa, bagaimana mungkin di dunia setelah aku bangun aku bukan bagian dari Chanyeol oppa?
"Kau menangis?" Suara berat itu lagi. Laki-laki jangkung dengan rambut hitamnya itu membawa sebuah bunga yang sepertinya terlihat untukku.
Aku menghapus air mataku.
"Tidak, hyung. Aku hanya belum bisa beradaptasi dengan situasi saat ini."
Sehun melihatku dengan tatapan sedih. Aku yakin dia juga sedih melihat bagaimana tunangannya melupakannya dan malah mengingat laki-laki lain sebagai tunangannya.
Sehun tersenyum kecil padaku.
"Jangan paksakan dirimu, kita punya semua waktu untuk kembali seperti dulu." Ujarnya sambil mencium pucuk kepalaku.Sehun memelukku erat seperti tidak ingin melepaskanku. Ia bahkan mencoba menghirup aromaku yang mungkin dapat menenangkan dirinya sendiri.
Saat itu, tiba-tiba laki-laki jangkung lainnya membuka pintu dan tatapan mataku dan dia bertemu.
"Ah maaf sepertinya aku menganggu kalian. Nanti aku akan kembali." Kata Chanyeol oppa sambil menutup kembali pintu.
Kami saling melepaskan pelukan kami satu sama lain.
"Tidak oppa, tidak. Kau tidak mengganggu kami. Ya kan, hyung?" Aku meminta persetujuan kepada Sehun.
Sehun menghela napasnya dan mengangguk. "Hyung pabbo, mengganggu adegan romantis kami saja."
Aku tertawa. Bahkan di dunia ini, hubungan mereka berdua tetap terlihat akur.
"Sejeong-ah, ini bunga untukmu. Ah, Wendy juga menitipkan salam untukmu agar kau segera sembuh. Dia bilang tidak bisa kesini karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
He is (Not) My Boyfriend
FanfictionSebenarnya yang kusukai, dia atau temannya? Ah tidak, tidak. Kim Sejeong, kau memang primadona kampus tapi jangan seperti playgirl seperti ini. "Kau tidak paham? Bagian mana yang tidak kau pahami? Wah, otakmu memang seperti otak ayam, kecil." "Yaa...