30

422 57 1
                                    

Empat tahun yang lalu

"Aku tidak ingin kau mengambil keputusan yang salah seperti yang Chanyeol Oppa lakukan. Tolong pikirkan baik-baik keputusanmu."

Perkataan Wendy itu terus berputar di pikiran Sehun. Apa keputusannya untuk berkenalan dengan Ji Won adalah tindakan yang gegabah?

Setelah hari itu, Sehun mulai mengurangi frekuensi bertemu dengan Ji Won. Ia sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan yang tidak jelas bersama Ji Won dan ia tidak ingin menyakitinya lebih jauh, jadi sekarang ia memutuskan untuk sendiri. Ia mulai berpikir untuk kembali beraktifitas seperti biasa.

"Sudah lama aku tidak kesana. Mereka pasti kangen." Sehun memutuskan untuk pergi ke tempat tersebut.

"Selamat siang Pak Jang." Sapa Sehun.

"Ah, Sehun-shi. Apa kabar? Sudah lama tidak kesini."

Pria itu mengangguk. Ia tidak ingin memberitahu alasan pria itu tidak kesini adalah karena ia takut teringat kenangan bersama gadisnya itu.

"Aku ingin membeli makanan dan mainan untuk mereka."

"Baiklah, sebentar akan aku siapkan. Duduk saja disitu dulu, nak."

Sehun duduk di kursi yang disediakan oleh Pak Jang. Sudah berbulan-bulan ia tidak kesini, tapi toko ini tidak mengalami perubahan sedikitpun. Pintu itu pernah menjadi saksi kenangan sepasang kekasih itu. Toko ini juga menyimpan banyak kenangan indah bagi mereka.

"Sehun-shi, kau pasti sangat merindukannya ya?"

Sehun hanya diam dan tersenyum. Benar, ia sangat merindukan gadis itu. Suaranya, senyumannya, tawanya.

"Dulu Sejeong-shi pernah menitipkan surat ini padaku. Katanya kalau kau datang kesini, aku diminta memberikan surat ini padamu."

Sehun menerima surat itu dan mulai membukanya.

Sehun oppa, aku tidak tahu apakah surat ini akan sampai ke tanganmu atau tidak karena aku tidak yakin kau akan datang ke toko ini lagi. Tapi aku harap surat ini bisa kau baca sehingga aku bisa mengungkapkan perasaanku yang sesungguhnya.

Jujur saja, aku ingin sekali tinggal di Korea. Semua orang yang kusayangi ada di sini, tapi aku tidak mau membuat orang-orang yang kusayangi sedih dengan kondisiku. Aku harus pergi, Oppa.

Aku harap ketika kita bertemu lagi, kau masih memiliki perasaan yang sama seperti ketika kau memperjuangkanku ketika aku melupakanmu saat penyakitku kambuh. Aku juga akan berusaha keras untuk terus mencintaimu.

Bisakah aku menceritakan satu hal lagi? Aku ingin sekali menikah denganmu jika kita memang ditakdirkan untuk bersama lagi. Aku.. berniat mengambil cincin tunangan kita yang dulu disimpan di laci kamarmu. Kalau ternyata perasaan kita masih sama setelah bertemu lagi nanti, tolong gunakan cincin tunangan kita itu. Janji ya padaku?

Ah, ada satu lagi. Aku tidak mau hidupmu terpuruk setelah aku pergi maka berjanjilah padaku kau akan menjadi orang sukses yang namanya bisa dikenal oleh orang-orang korea lainnya. Aku juga akan melakukan hal yang sama. Ayo kita kejar mimpi kita Sehun Oppa.

-Kim Sejeong

Air mata membasahi pipi Sehun. Sudah lama ia tidak menangis seperti ini. Selama ini, dia berpikir Sejeong yang egois karena memutuskannya secara sepihak tanpa memikirkan perasaannya tapi ternyata ia yang paling menyayangi Sehun hingga berharap kehidupan yang terbaik untuknya.

He is (Not) My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang