8

434 61 1
                                    

"Dimana aku?" Sejeong membuka matanya pelan dan mencoba melihat sekeliling. Ketika ia terbangun, Sehun sedang memegang tangannya dengan muka khawatir.

Wendy dan Chanyeol juga berada di situ. Dengan ekspresi yang sama seperti Sehun. Ia sepertinya kaget dengan pernyataan dari Wendy. Hatinya rasanya sakit. Seluruh hidup, kenangan, dan cintanya untuk Chanyeol rasanya hanya seperti mimpi belaka. Padahal bukankah hidup yang sedang ia jalani sekarang ini adalah mimpi bagi Sejeong?

"Sejeong-ah, syukurlah kau sudah bangun. Maafkan aku karena mengagetkanmu dan membuatmu pingsan. Mianhae Sejeong-ah." Wendy menangis merasa tidak enak. Ia baru saja diberitahu kalau Sejeong masih berpikir bahwa Chanyeol adalah tunangannya. 

"Tak apa, Wendy-ah. Aku hanya kaget saja. Sepertinya aku belum terbiasa dengan kehidupanku yang baru, haha" Sejeong menertawakan dirinya sendiri berharap situasi ini menjadi lebih baik.

"Aku yang harusnya meminta maaf padamu. Kau adalah istri Chanyeol opp.. hyung. Aku bersikap tidak sopan kepadamu tadi." Wendy hanya menggeleng dan segera memeluk Sejeong.

Bagaimana bisa istri Chanyeol Oppa sebaik ini. Kalau saja dia adalah orang yang jahat, mungkin aku bisa menyalahkannya kenapa Chanyeol Oppa memilih orang semacam dia. Tapi, Wendy lebih baik dariku dari segala aspek. Pikir Sejeong. Padahal sekali lagi, ini bukan kehidupannya yang sebenarnya tetapi kenapa dia yang merasakan sakit. Kemana Kim Sejeong yang sebenarnya pergi? Sejeong, aku butuh kembali ke tempatku lagi. Ucap Sejeong dalam hati.

"Oemmeonin dan abonim akan segera kesini Jeong-ie. Harusnya kau beritahu aku kalau memang masih tidak enak badan." Gerutu Sehun. Sudah kesekian kalinya, ia melihat gadisnya terbaring lemah. Ia ingin mengakhiri rasa sakit dari gadisnya itu, tapi ia sudah berjanji dengan kakak Sejeong, Taehyung untuk tidak melakukan apa-apa.

Sejeong hanya mengangguk kecil. Ia dan Chanyeol sempat bertukar pandangan. Chanyeol memandang Sejeong dengan tatapan yang tidak bisa diartikan dan terakhir hanya tersenyum kecil sebelum memutuskan pandangan mereka berdua.

"Kalau begitu, kita pulang duluan saja. Biar Sejeong-ah bisa istirahat. Yuk." Chanyeol merangkul bahu Wendy.

Napas Sejeong seperti tercekat lagi. Dadanya kembali sakit namun hanya senyum yang ia tunjukkan kepada mereka. Wendy juga tersenyum dan meminta izin untuk pulang.

"Sejeong-ie, mianhae. Jongmal mianhae." Sehun mencium punggung tangan Sejeong.

~~~

Dokter melihat keadaan Sejeong yang tidak cukup parah dan mengizinkannya pulang. Sejeong menghela napas, untung saja dirinya tidak perlu tinggal di rumah sakit lagi. 

"Ibu dari Kim Sejeong, bisa berbicara sebentar?" Dokter itu memanggil Ibu Sejeong. Gadis itu melihat muka dokter itu cukup serius.

"Sehuni-ie, bisa bawa Jeong-ie ke rumah? Nanti Oemma dan Appa akan menyusul. Tolong ya." Titip Oemma kepada Sehun yang diikuti dengan anggukan oleh Sehun.

Sejeong merasa aura Sehun terlihat berbeda hari ini. Maksudnya menjadi lebih protektif. Sejeong bahkan terheran-heran ketika Sehun membukakan pintu mobil untuknya dan memasangkan seatbelt untuknya. "Sebelumnya kau tidak pernah seromantis ini, Hyung." Sejeong kagum.

Sehun hanya diam dan menjalankan mobilnya. Ia menghela napas sekali lagi.

"Apa kau benar-benar tidak mengingatku? Mengingat kita?"

Sejeong menggeleng pelan. Gadis itu merasa tidak enak dengan laki-laki di sebelahnya. Perasaan Sehun kepada Kim Sejeong di dunia ini begitu besar. Sama seperti perasaannya dulu kepada Chanyeol.

"Aku merasa Kim Sejeong yang hidup di dunia ini sungguh beruntung. Bisa mendapatkan perasaan sebesar ini dari Hyung." Gadis itu menoleh melihat air muka laki-laki di sebelahnya itu. "Mianhae, Hyung."

~~~

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Sejeong bertekad untuk ke perpustakaan untuk mencari informasi tentang dirinya. Maksudnya kondisi yang dialaminya. 

Banyak sekali buku tentang paralel universe atau alternate universe. Sejeong yakin ini yang sedang terjadi padanya sekarang yaitu ketika ada timeline dunia yang lain selain dunianya yang berjalan dalam waktu yang bersamaan. 

Ia sedang berada di alternate universe dimana ia berakhir dengan Sehun dan bukan Chanyeol. Sejeong terus membaca buku-buku tersebut dengan seksama berharap mendapatkan jawaban atas semua kebingungannya.

Sejeong menutup buku terakhir yang membahas tentang alternate universe. Hasilnya nihil. Ada kemungkinan dia tidak akan kembali. Gadis itu mencoba menahan tangisannya. Ia tidak menyukai kondisinya sekarang. Semua orang terasa familiar tapi asing. 

Dengan hasil yang sia-sia, Sejeong pulang ke rumah. Saat itu, ia sedikit mendengar suara ibunya dan… orang yang tidak dikenal.

"Taehyung, kapan kamu balik nak? Kita harus cepat membawa Sejeong. Oemma tidak ingin ia semakin tersiksa." Sejeong mendengar isak tangis ibunya.

"Sebentar lagi, aku akan balik. Saat itu tiba, tolong jaga Sejeong Oemma."

Sejeong tidak mengerti obrolan antara ibu dan..Taehyung? Kakaknya? Bukankah ibunya berkata bahwa sulit menghubungi kakaknya. Banyak pertanyaan muncul dalam benak Sejeong.

Gadis itu ingin bertanya segala hal tetapi ia yakin semua pertanyaannya tidak memiliki jawaban. Ia memutuskan kembali ke luar, merasakan dinginnya malam itu. 

Berjalan sendirian sambil memutuskan bagaimana ia harus melanjutkan hidup. Gadis itu memutuskan untuk duduk di ayunan.

Saat ia sedang sendirian, ia melihat ada sebuah kaki berdiri di depannya. Sejeong mencoba melihat sosok itu. Chanyeol. Tidak seperti biasanya, sosok laki-laki itu tidak memberikannya senyuman atau apapun. Hanya rasa sedih yang terpancar dari matanya.

 Hanya rasa sedih yang terpancar dari matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung, kenapa kau ada disini?"

"Aku ingin berbicara denganmu dan menemukanmu disini. Dulu, kalau ada sesuatu yang mengganggumu, kau pasti selalu kesini."

Sejeong masih menatap Chanyeol dengan kebingungan dan kekhawatiran. Ya, tentu saja gadis itu khawatir. Ini malam hari dan Chanyeol sekarang sudah menjadi suami orang lain. Bukankah berdua di taman seperti ini akan membuat rumor?

"Ah, aku sudah meminta izin Wendy. Dia mengerti ada sesuatu yang seharusnya kubicarakan denganmu."



He is (Not) My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang