24

333 50 0
                                    

"Hari ini kau istirahat dulu saja, Jeong-ie. Besok baru kita akan bertemu dengan dokter kenalanku." Ujar Taehyung saat keduanya sedang sarapan.

"Tapi aku tidak bisa bahasa Jerman, bagaimana aku mau jalan-jalan?"

"Ajak saja Baekhyun. Dia itu pengangguran sekarang jadi bisa kau ajak pergi kemana-mana."

Gadis itu berpikir bahwa ia harus memperbaiki hubungan dengan teman kakaknya itu. Setelah pertemuan pertama mereka yang buruk tiga hari yang lalu, hubungan keduanya seperti musuh bebuyutan.

"Aku pergi dulu ya, Jeong-ie. Kalau ada apa-apa, beritahu Baekhyun. Nomorku susah dihubungi kalau sedang kerja."

Dengan perginya Taehyung, Sejeong memutuskan untuk mencoba memperbaiki hubungannya dengan Baekhyun. Dimulai dengan memberinya masakan. Siapa yang akan marah kalau diberi masakan enak, betul kan?

Berbekal pengalamannya membantu ibunya masak, Sejeong segera memasak masakan korea yang pasti disukai oleh semua orang. Doenjang Jjigae. Tanpa perlu waktu lama, Sejeong berhasil membuat masakan tersebut dengan enak.

"Baiklah, tinggal memanggil Baekhyun." Sejeong segera menghampiri dinding yang bertepatan langsung dengan kamar Baekhyun dan mengetuknya. Dinding di apartemen mereka ini memang tipis sehingga suara yang dihasilkan oleh kamar ini bisa terdengar sampai ke kamar sebelah.

"Baekhyun, mianhae atas sikapku yang kurang ajar sebelumnya. Aku buatkan masakan korea untukmu. Tolong datang kesini."

Sejeong menunggu jawaban. 5 detik, 10 detik.

"Apa yang kau masak?"

Sejeong tersenyum mendengar adanya respon dari Baekhyun. "Doenjang Jjigae. Kau harus mencobanya, tidak akan menyesal."

Tidak lama kemudian, Baekhyun datang membawa mangkok dan sendoknya sendiri.

"Silahkan dimakan." Tanpa basa-basi, Baekhyun langsung mengambil suapan besar masakan Sejeong tersebut.

Seketika, wajah Baekhyun berubah menjadi sumringah. "Wah, ini enak sekali. Sudah lama aku tidak makan makanan korea."

"Baiklah, aku memaafkanmu. Jangan lupa panggil aku Oppa, aku bahkan lebih tua dari kakakmu."

"Oke Baekhyun Hyung." Goda Sejeong.

"Ya! Kau laki-laki atau apa? Perempuan korea harusnya memanggil Oppa bukan Hyung." Sejeong hanya tertawa menanggapi ocehan Baekhyun.

~~~

Sekarang, mereka berdua sudah berada di sebuah cafe dekat apartemen mereka. Kata Baekhyun, kopi yang dibuat di cafe ini paling enak. Dia bahkan senang menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghabiskan satu cangkir kopi ini.

"Cobalah."

Sejeong yang bukan pecinta kopi mencoba menyeruput kopi yang sudah dipesankan oleh Baekhyun. "Mmm.. enak." Sejeong tidak menyangka kopi yang baru saja ia coba ini enak.

"Setelah ini, kita harus pergi ke Hamburger Kunsthalle. Aku akan memberikanmu tur pribadi tentang tempat itu. Kau tahu, aku dikatakan termasuk tour guide terbaik disini." Pamer Baekhyun.

"Kau harus bersyukur aku memberikanmu tur secara cuma-cuma." Lanjutnya.

Tidak terasa, Sejeong sudah menghabiskan waktu seharian bersama Baekhyun. Ternyata kalau sudah cukup mengenalnya, anaknya lumayan seru dan menarik. Dia juga termasuk anak yang cerewet dan lucu.

"Haaa, aku lelah sekali." Sejeong mendudukkan dirinya di sofa apartemen kakaknya.

"Kau payah. Aku bahkan tidak merasa kelelahan." Sejeong terkekeh mendengar pernyataan Baekhyun mengingat sedari tadi Baekhyun mengeluh ingin pulang tapi dirinya terus-terusan ditarik kesana kemari oleh gadis itu.

"Aku pulang dulu ya." Baekhyun dengan semangat mengucapkan kalimat itu karena pada akhirnya tur mereka berakhir juga.

Sejeong yang sekarang sendiri dan merasa bosan segera mengambil laptop karena ia merasa perlu membagi kegiatannya hari ini.

"Oh eonni sedang aktif." Sejeong segera menelpon Irene melalui aplikasi video.

"Sejeong-ah!!!!" Pekik Irene semangat. Dia senang sekali berkomunikasi dengan Sejeong setelah berpisah dengan gadis itu.

"Eonni!!! Aku kangen. Bagaimana kabarmu? Mana uri Ji sung-ie?"

"Ji sung, sini sayang. Sejeong noona sedang menelpon." Ji sung segera muncul di layar sambil melambaikan tangan.

"Annyeong uri Ji sung-ie. Bagaimana? Kau jadi anak yang baik kan? Apa sekarang sudah belajar bela diri?"

"Ji Sung tadi belajar. Ji Sung dipuji guru."

"Wah, Ji sung hebat. Nanti kalau noona pulang kita harus latihan bela diri bersama ya! Ohya eonni, mana Suho hyung?"

"Biasa dia sedang minum-minum bersama Chanyeol dan Se.." Irene berhenti sejenak. Ia tidak yakin untuk menyebut nama Sehun di depan adiknya ini. Apalagi setelah mendengar kabar bahwa keduanya sekarang sudah putus.

"Sehun Oppa. Bagaimana kabarnya?"

He is (Not) My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang