26

330 49 0
                                    


Sejeong tidak bisa tidur semalaman memikirkan kondisi Sehun. Ia tahu Sehun akan sangat terpukul ketika ia memutuskannya tapi dia tidak ingin membuat Sehun lebih bersedih dengan memintanya untuk menunggunya. Mungkin aku benar-benar egois dan tidak memikirkannya, pikir Sejeong.

"Jeong-ie, kau sudah bangun? Kita harus ke dokter."

Hari ini adalah hari pertama Sejeong bertemu dokter yang sudah disiapkan kakaknya. Dokter tersebut seperti bapak-bapak yang sudah tua dan ramah. Dokter yang memiliki nama Harrison ini sudah mendengar sedikit kondisi Sejeong dan mempersilahkan Sejeong untuk mengeluarkan segala unek-uneknya.

Dokter Har sempat memikirkan kemungkinan penyebab sindrom tersebut tiba-tiba muncul karena hati Sejeong yang pernah terluka. Luka tersebut dalam seperti lubang namun tidak terasa.

Setelah mendengarkan seluruh kejadian dari mulut Sejeong sendiri, Dokter Har berasumsi alasan Sejeong bisa memiliki sindrom ini karena ayahnya. Sindrom Sejeong tersebut baru muncul setelah ayahnya meninggalkan keluarga mereka.

"Tae, yang bisa saya katakan adalah dia butuh bertemu ayahnya. Tapi bukan sekarang. Keadaan jiwanya dan hatinya belum stabil. Tapi agar dia benar-benar pulih, Sejeong harus berbicara dengan ayahnya." Dokter Har berbicara empat mata dengan Taehyung.

"Saya akan memberikan obat agar dia tidak depresi dan membantunya tidur. Kita juga butuh sesi 2 kali dalam seminggu."

Taehyung mengangguk. Sejeong yang menunggu kakaknya itu sedang melihat pemandangan kota Hamburg yang cukup ramai.

"Sudah selesai?"

"Sudah. Kau ingin makan sekarang?" Sejeong mengangguk semangat.

~~~

Malam itu, Sejeong cepat tidur setelah minum obat yang diberikan Dokter Har. Taehyung segera menelpon ibunya memberitahu keadaan Sejeong.

"Eomma, bagaimana kabarmu? Aku dan Jeong-ie baik-baik saja. Dia senang tinggal disini dan dia juga sudah dekat dengan Baekhyun."

"Eomma baik disini. Nenekmu juga baik. Bagaimana Sejeong? Apa kata dokter?"

"Eomma.." taehyung berhenti sejenak sebelum akhirnya melanjutkan berbicara.
"Dokter mengatakan kemungkinan sindrom Sejeong muncul karena appa dan cara menyembuhkan Sejeong adalah dengan mempertemukan dia dengan appa. Kita harus bagaimana?"

"Dia pasti sangat tertekan sewaktu appa meninggalkan keluarga kita. Eomma tidak pernah tahu karena ia tidak pernah benar-benar menangis di depan kita."

"Iya, aku juga baru tahu betapa rasa kehilangan appa membuat lubang yang dalam di hatinya. Aku merasa gagal sebagai Oppanya, eomma. Aku tidak bisa melindungi adikku." Taehyung mulai menangis. Dia tidak tahu arti dari setiap senyuman Sejeong menyimpan banyak sekali rasa sakit dan sedih.

 Dia tidak tahu arti dari setiap senyuman Sejeong menyimpan banyak sekali rasa sakit dan sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eomma yang salah tidak bisa melindungi kalian berdua." Terdengar isak tangis dari ujung telpon.

~~~

Tiga bulan berlalu membuat banyak perubahan bagi keduanya. Sejeong yang terus berusaha menyembuhkan dirinya dengan rajin datang ke sesi bersama dokter harisson dan Sehun yang berusaha melupakan sakit hatinya dengan mendekati perempuan lain.

Setiap malam Sehun berpikir apakah keputusannya bertemu orang baru adalah hal yang salah. Tapi Sejeong yang melepas dirinya berarti setuju untuk membiarkan dirinya bertemu dengan orang baru, kan?

Dia pusing memikirkan gadis itu. Sudah tiga bulan gadis itu meninggalkannya dan selama itu pula ia selalu bersama gadis kenalan Chanyeol, yang bernama Ji Won.

Ji Won merupakan gadis yang baik, dan sopan. Parasnya juga lumayan manis. Semuanya seperti tipe perempuan ideal Sehun sebelum ia bertemu dengan Sejeong.

Suatu hari, Sehun tidak sengaja bertemu dengan Wendy di supermarket.

"Oh, noona." Sapa Sehun.

"Ohh, Sehun. Sedang belanja sendiri?" Wendy melihat adik kelas Chanyeol yang kebetulan ia kenal itu berada di dekat Sehun.

"Sepertinya tidak. Anyeong Ji Won-shi." Sapa Wendy. Jujur saja, Wendy agak kesal dengan Sehun yang seperti ini. Pria ini sangat tidak paham hati seorang perempuan. Jika saja ia tahu betapa banyak air mata yang sering dikeluarkan Sejeong setiap mengingat Sehun saat bercerita dengan Wendy, tapi tidak mungkin ia mengatakan itu kepada Sehun.

"Ji Won-shi, boleh aku pinjam Sehun sebentar?"

Gadis manis itu mengangguk. Wendy segera menarik Sehun ke lorong supermarket yang agak jauh dari Ji Won.

"Kau benar-benar ingin serius dengan Ji won?" Tanya Wendy serius.

"Kenapa bertanya seperti itu noona? Aku masih dalam tahap mengenalnya."

Wendy menghela napas. "Aku tahu kau melakukan ini karena mengira Sejeong melepaskanmu kan? Aku tahu semua ceritanya Sehun. Jangan berbohong padaku. Kau hanya ingin melindungi perasaanmu sendiri dengan mencari cinta yang lain."

Sehun menunduk. Ia tidak suka dengan nada Noona-nya yang terlihat serius ini.

"Dengarkan aku baik-baik. Aku tidak ingin kau mengambil langkah yang salah seperti yang Chanyeol lakukan. Chanyeol Oppa sudah cukup menyesal karena pernah mengira bahwa Sejeong melepaskan dirinya. Aku tidak ingin kau berakhir seperti Chanyeol Oppa penuh dengan penyesalan."

He is (Not) My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang